Mendekat

12 4 0
                                    


  Saat ini memasuki musim penghujan jadi tak heran masih pagi hujan turun. Zia dan Keyra tersenyum bersama ketika tepat waktu ke universitas tanpa harus kebasahan. Tapi masih banyak yang memilih tinggal di asrama sekedar menghangatkan tubuh. Mereka tak ingin ambil resiko sakit ketika belajar, sedangkan Zia dan Keyra tampak senang karena universitas akan sangat lenggang dari biasanya.

"Enak banget suasananya, hujan trus sepi gini serasa sekolah milik kita" oceh Keyra.

Zia menoleh dan tersenyum penuh arti, jarang-jarang ia bisa sebebas ini. Biasanya hanya dapat diam, jalan, menunduk, lalu duduk bersama Keyra dibelakang tapi kini seolah tak ada batasan mereka ingin bertindak lebih. Tak ada yang melarang atau menatapnya aneh jika sewaktu-waktu kepribadiannya berubah.

Mereka memilih kantin sebagai tujuan awal, membeli makanan lalu lanjut perpustakaan dan lapangan basket. Zia sangat pandai memainkan bola itu tapi tak ada yang tahu selain Keyra. Saat ini Zia mencetak banyak poin dengan permainan solonya, sedang Keyra duduk ditepi memberi semangat sambil nyemil dan baca buku.
Zia putuskan cukup saat dirasa peluh membanjiri kemeja polosnya. Perlu dicacat jika ia juga menyukai fashion simpel terkesan tomboy. Kini ia memilih berselonjor lalu meneguk air mineral rakus. Keyra yang menonton hanya tersenyum maklum dan terjadi adegan saling mengejek satu sama lain. Sungguh pemandangan indah melihat sepasang sahabat ini tertawa bersama tanpa beban.

Hanya saja mereka tak menyadari kehadiran sosok lain yang sedari tadi mengamati penuh selidik. Serasa cukup sosok itu melangkah mendekat mencoba akrab.

"Hay aku Ervin. Boleh gabung dengan kalian, tidak? Seru sekali kulihat tadi"
Kedatangan Ervin mengejutkan mereka terutama Zia yang langsung terdiam. Keyra sadar situasi maka berniat mengajak Zia pergi.

"Bukannya menolak tapi kami sedang ada urusan mendesak" jelas Keyra lalu menggandeng Zia yang masih terduduk. Tapi ternyata Ervin tak semudah itu menyerah, ia masih ingin mengenal mereka.

"Bisakah aku ikut bergabung? Disini tak ada orang lain dan kurasa kalian bisa membantuku mengenal universitas ini" terang Ervin menghalangi.
Keyra tampak berpikir lalu mengangguk.
"Baiklah kami bantu. Aku Keyra Renata dan ini adikku Zia"

"Gadis disebelahmu aku sudah kenal namanya tapi sayang belum sifatnya. Adikmu kurasa penuh rahasia menarik dan kau gadis baik yang ramah. Aku bisa katakan langsung suka kalian"
Oceh Ervin senang.

"Memang Zia pendiam dan dia juga sahabat terbaikku. Lalu darimana kau tahu namanya?"
Balas Keyra tak kalah semangat.
Entah sejak kapan mereka bisa langsung akrab tapi tidak untuk Zia. Ia memilih berjalan disamping Keyra yang berada ditengah, sedang Ervin tak jarang menatap Zia yang mengalihkan pandang.
Situasi aneh memang tapi juga mendebarkan seperti hati ketiganya. Ada yang merasa suka, ingin kenal lebih dekat, serta memulai awal baru.

_________________________________________

  Tak dirasa sudah 5 bulan mereka bertiga menjalin pertemanan. Ervin yang disukai banyak orang berusaha tetap jadi pria menyenangkan membuatnya menjadi incaran para mahasiswi. Keyra yang mudah bergaul ikut pula merasa berbeda ketika bersama Ervin. Sedangkan untuk Zia entah apa bedanya tapi alter egonya tak pernah keluar selama ini. Ia senang, sangat malah juga Keyra yang menganggap berita bagus.

"Mungkin Lauren dan Tasya pergi atau sedang senang melihatmu mampu bersosialisasi lebih baik dari sebelumnya jadi tak ingin membuat masalah" jelas Keyra menanggapi cerita Zia waktu itu.

Semua baik-baik saja hingga siang itu Keyra izin tak masuk melakukan penelitian diluar area universitas meninggalkan Zia. Sedikit tenang karena sudah menitipkannya pada Ervin yang dipercaya.
Karena hanya berdua Zia memilih pergi ke lapangan basket tempat mereka awal bertemu.

Different With Us {END}♡♡♡♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang