FIN

13 3 0
                                    


  Mereka bertiga duduk bersisian dengan Keyra ditengah dan mengoleskan obat kepada wajah Ervin yang sekarang bisa dikatakan tak terbentuk. Pada akhirnya pertengkaran itu selesai dengan Ervin kalah telak. Zia disisi Keyra hanya terus mendengus kesal menatap langit.

"Kau kelewatan lagi Lauren. Bisakah sedikit saja tenang dan jangan terbawa emosi jika menyangkut Zia? Kau harus sadar dampak apa yang nanti dirasakannya. Bukankah kau ingin Zia bahagia tapi jika begini sama saja kau melukainya" tutur Keyra yang memulai pembicaraan.

"Ervin kau harus tahu apa yang dihadapi Zia sahabat kita. Ia menderita DID sejenis kepribadian ganda. Ditubuhnya ada sosok alter ego tambahan, Tasya gadis yang bertolak belakang dengan Zia memiliki keberanian mengungkapkan hal dihatinya serta sifat buruk lainnya yang nanti aku ceritakan lebih lanjut"
Terang Keyra lalu mendelik menatap Lauren disebelahnya.

"Bisakah mulutmu kau jaga ketika aku bicara? Kau kira aku tak tahu sedari tadi kau mengejekku?" Protes Keyra.

"Ya..ya... ya kau benar dan aku salah. Lanjutkan saja ceritamu yang menyebalkan itu lalu menjelekkanku" jawab Lauren malas.

Keyra kembali mengahadap Ervin yang menatap pertengkaran mereka untuk pertama kali. Aneh rasanya Keyra yang biasa sabar menghadapi Zia malah bisa sekesal ini sedangkan Zia yang seolah tak menghargainya.

"Lihat sendiri bukan! Itu bukan Zia tapi alter ego Lauren yang posesif ketika Zia gadis kesayangannya dekat pria lain. Jadi kuharap kau tak salah paham dengan Zia nantinya karena sifatnya yang berubah sesuai alter egonya yang muncul" peringat Keyra serius.
_________

Awalnya sulit percaya dan mengerti kondisi Zia baginya sekarang. Bayangan satu orang memiliki 2 kepribadian tambahan yang bisa muncul kapan saja membuat Ervin bergidik ngeri tapi untuk Zia mengapa ia tak merasakannya?. Jujur saja Ervin takut memulai hubungan dengannya tapi perasaan itu seolah lenyap saat melihat senyum Zia yang manis.

"Sudah kuputuskan jika perasaanku untuk Zia benar adanya jadi bisakah hubungan ini terus dilanjutkan?" Tanya Ervin sore itu pada Keyra.
Sengaja memang ia mengajak Keyra bicara berdua untuk sedikit membantunya berpikir, salahkah pilihannya?.

Keyra membiarkan Ervin sepenuhnya mengerti apapun kondisi Zia ia akan trus bersamanya.
"Itu sepenuhnya pilihanmu aku tak bisa banyak bicara. Yang jelas Zia gadis baik dan dengan bantuan kita kuharap DID yang dialaminya akan hilang. Aku kasihan padanya sejak dulu tak ada teman selain aku" imbuh Keyra prihatin.

Ervin mengangguk dan seperti mendapat jawabannya.
"Aku sayang Zia bukan karna Tasya atau takut alter egonya yang lain dan kupastikan selalu menemaninya. Bukan karna kasihan dengannya tapi rasa peduliku pada orang yang kusayang" terang Ervin penuh keyakinan.

Keyra senang akhirnya Zia mendapatkan lelaki yang bertanggung jawab dan mampu menerimanya. Ia hanya bisa berdoa hubungan mereka akan erat dan tak terpisahkan.
__________

Hari ini dengan bantuan Keyra sudah diputuskan Ervin akan kembali mengulang pernyataan cintanya yang sempat bermasalah. Masih sama ia membawanya di lapangan basket bahkan dengan ditemani Keyra juga berharap semua sesuai rencana.

Tak lama Zia datang, wajahnya datar seperti bukan dirinya.
"Itu Lauren, alter ego Zia yang akan menghalangi bahkan melukaimu agar kau mundur untuk memperebutkan Zia jadi kuharap waspada" bisik Keyra.

Dengan berani Zia melayangkan tinju andalan tapi ditahan dengan baik oleh Ervin bahkan serangannya tak ada yang tepat sasaran. Kini tangannya dipelintir ke belakang.
"Apa tak bisa pahami Zia? Ia manusia yang butuh orang lain disampingnya bukan ilusi alter ego semata. Zia butuh dilindungi tapi bukan olehmu yang tak nyata"
Tegas Ervin sarkas.

"Hal yang kulakukan benar. Zia kulindungi dari orang jahat sepertimu yang kelak akan melukainya. Tak ada lelaki baik didunia ini jadi aku hanya menjaganya" bela Lauren.

"Kau benar tapi caramu salah. Tak semua pria buruk kalaupun iya kau juga sama saja. Tak sadarkah jika kau melukai hati Zia selama ini? Ia harus terisolasi dari sekitar demi menyembunyikan alter ego kalian" tuding Ervin yang langsung membuat Lauren diam.

Pelan tapi pasti Ervin melepaskan kunciannya pada Lauren kini iapun memeluknya dengan tenang.
"Aku tahu kau alter ego Zia yang muncul karena masa lalu kelamnya yang aku tak ketahui. Dirinya membutuhkanmu untuk tempat berlindungnya, membuatnya seolah kuat. Tapi bisakan ia jalani selama ini tanpa bantuan yang lain? Tidak. Jadi kumohon mengertilah" jelas Ervin pelan sambil menepuk pundak Zia.

"Rasanya hangat dipeluk seseorang yang sangat mencintai Zia bahkan merelakan dirinya terluka demi untuk memahamiku. Aku sadar semua salah dan kini aku juga nyatakan mundur. Kuserahkan Zia padamu tapi kuharap kau menjaganya bahkan nyawamu yang jadi taruhan" putus Lauren.

Tak lama terdengar isak tangis Zia yang pilu. Ia terpukul mengetahui Lauren, sosok yang melindunginya selama ini pergi. Tapi ada tangis bahagia pula saat sadar ada kesempatan ia kembali normal.
Tapi belum selesai, kini alter ego lainnya muncul.
"Apa kau yakin ingin pertahankan hubungan dengan Zia setelah tahu ada hati yang terluka?" Bisiknya.

Ervin melepas pelukan dan menatap Tasya lekat.
"Aku tahu kau yang menyukaiku duluan dibanding Zia. Tapi kau alter egonya yang berarti dirimu adalah Zia dan sebaliknya ada Zia didalam hatimu. Kalian sama jadi mengertilah"

Tasya lantas tertawa pedih, sungguh memilukan.
"Hal itu aku paham tapi ada lainnya. Tak sadar jika Keyra juga mencintaimu?"

Ervin menengok kebelakang menatap Keyra yang berdiri mematung disana. Ia tak habis fikir darimana Tasya tahu hal ini, dirinya bahkan tak pernah cerita pada siapapun.
Tasya menggandeng Ervin mendatanginya. Kini mereka bertiga berdiri saling berhadapan.
"Tak perlu ditutupi lagi Keyra sebab Zia sudah tahu hal ini. Kau tak penasaran mengapa ia tak segera menjawab partanyaan Ervin waktu itu? Karena ia tahu sahabatnya juga punya rasa yang sama" jelas Tasya mengingat kejadian lalu, saat dimana Zia berusaha menahan diri dengan berpegang pada bangku beton. Ia tak takut Lauren muncul tapi rasa bersalahnya saat ia juga sadar perasaan Keyra.
Zia tak bodoh jika ia menyimpan rasa selain Tasya tentunya hanya saja jika menerima Ervin sama saja menghancurkan hati sahabatnya.

"Aku mundur dari perebutan Ervin, sebab tujuan awalku bukan itu. Aku hanya tak ingin Zia merasa bersalah atau mengalah pada perasaannya. Kini giliran kalian yang putuskan masih ingin lanjut dengan hati sahabat terluka atau berhenti sampai disini?" Final Tasya yang tak lama membuat Zia kembali.

Entah bagaimana tapi Zia untuk pertama kalinya mengingat kejadian saat kedua alter egonya muncul. Zia langsung memeluk Keyra dihadapannya, menumpahkan keluh kesah.
Ervin hanya diam, biarkan sepasang sahabat ini menentukan.

^^^^^^^^^^^^^^^^^

1 chapther lagi untuk mengakhiri cerita ini...🖐🖐🖐

Different With Us {END}♡♡♡♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang