part 5

164 22 1
                                    

*hari ini sesuai dengan rencana. Sekarang giliran bagian sinb dan yerin untuk beraksi

-sinb pov

"apa aku harus melakukanya disini. Rencana itu terlalu bertele tele. Lagi pula aku tidak mengenal pria itu"

*pada saat mata kuliah berakhir aku pun langsung mencari pria itu lalu aku mengikuti nya secara diam diam.

"rupa nya dia berjalan kaki. sebentar lagi kau akan menemui ajal mu (smirk). Ah ya di depan sana sangat sepi."

*aku mengambil pisau kecil di salam kantong celana ku. Dan tak lama......

"apa yang kau lakukan?? Kau fikir aku tidak sadar kau mengikuti ku dari tadi" ujar pria itu

"aku tidak melakukan apa pun. Aku hanya bekerja"

"bekerja??? Maksud mu apa?" balas laki laki itu dengan wajah heran

"tidak penting apa pekerjaan ku. Lagi pula apa urusanya dengan mu??"

"lalu untuk apa kau mengikuti ku? Kau bukanya anak baru kan?" tanya pria itu

"ah tentu saja. Untuk apa aku mengikuti mu??? Karna aku...... Menyukai mu"

"tidak mungkin. Dasar wanita gila" lalu pria itu mulai merasa janggal dengan sinb

*aku mulai mendekati nya

"mau apa kau?" pria itu mulai ketakutan karna melihat sinb membawa pisau kecil di tanganya

"jangan lari atau......."

"atau apa! Kau pikir aku takut?"

"tentu saja tidak kan?"

*aku langsung menancapkan pisau kecil ku di leher nya dan langsung merobek leher nya tanpa basa basi lagi.

"AKH!!! WANITA GILA LEPASKAN AKU ATAU AKU AKAN TERIAK"

"kau ingin teriak?? Coba saja"

*aku langsung menusuk nusuk leher nya dan....... Ya akhir nya dia mati begitu saja

"huh kau terlalu bermain main pada ku. Aku memang tak suka melihat korban ku banyak berteriak. Hanya dengan aliran darah yang deras saja membuat ku bahagia"

*aku menghapus seluruh jejak pembunuhan ku tadi. Tapi aku yakin tak akan lama lagi jasad nya akan di temukan

"singkat saja. Aku tak suka banyak basa basi" -sinb

-----------------------------------------------------------

-Yerin pov
*selesai jam kuliah

"dimana wanita berwajah dingin itu. Ingin sekali aku meleleh kan wajah nya agar tidak seperti es lagi. Setidak nya itu sedikit lebih baik"

*akhir nya aku menemukan wanita itu. Waktu nya menjalankan rencana.

"akh aw!" aku berpura pura kesakitan

"maaf tak sengaja menabrak mu" ujar wanita itu

"huft tak apa dasom eonni"

Dasom: "kau yakin?"

"ya tak apa hanya sakit sedikit"

Dasom: "kau ingin pulang bareng dengan ku?"

*di luar dugaan bahkan sebelum aku meminta nya terlebih dahulu dia sudah menawarkan ku

"ah tentu saja eonni, gomawo"

*kami berjalan ke arah parkiran mobil dasom. Sepanjang perjalanan ia hanya diam dengan muka dinginya bahkan ketika tadi berbicara dengan ku saja muka nya masih tetap seperti itu

*di dalam mobil

"gomawo eonni. telah mengantar ku pulang"

Dasom: "tak apa anggap saja ini permintaan maaf dari ku pada mu"

"ah eonni seperti nya ac mobil ini terlalu dingin"

Dasom: "benarkah? Kalo begitu kecil kan saja"

"kalau begitu berhenti sebentar eonni aku ingin mengecilkan ac nya"

Dasom: "kenapa harus berhenti disini sangat sepi"

"kan aku ingin mengecil kan suhu dinginya"

*aku mengeluarkan korek api dan sedikit minyak. Lalu aku menyiram muka nya dengan minyak itu.

Dasom: "HEY apa yang kau lakukan"

"mengecil kan suhu"

Dasom: "aku tak paham apa yang kau lakukan"

"sini biar aku jelas kan"
*aku menyalakan korek api tadi dan langsung aku arah kan ke muka nya. Muka nya langsung terbakar bahkan seluruh tubuh nya pun ikut terbakar. Aku langsung keluar dari mobil dan meninggal kan nya begitu saja. Jalan ini memang sangat sepi tak jarang orang melewati tempat ini karna memang rawan. Aku tak tau apa nanti jasad nya akan di temukan atau tidak. Sekali pun iya pasti sudah menjadi abu. Setidak nya muka nya sudah meleleh

-----------------------------------------------------------
Hai gaes maaf kalo part nya pendek. Karna emang dari karakter sinb sama yerin kayak gitu. Maaf typo bertebaran
Jangan lupa vote
Sekian dan terima kasih:)







the angel from hell vs mafia boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang