Namaku Callista, biasa di panggil sama sahabat aku "Call". Aku adalah orang yang sustainable dreams berkisar dalam sebulan entah aku tidak ingat, yang beralur seperti dramatis, begitu mengubah kehidupanku dan juga aku bukanlah peran utama dalam mimpiku ini. Ketika bersekolah pun aku menceritakan mimpiku ini kepada dua sahabatku.*
Pada hari itu ketika malam tiba aku tertidur sangat pulas dan sudah berada di alam bawah sadarku, tiba-tiba aku berada di sekolahku anehnya aku tidak menyangkal bahwa ini mimpiku.
tiba-tiba Revan menghampiriku sontak aku terkejut. "Call boleh tidak aku duduk sebangku sama Clara?"
"Tidak boleh soalnya aku dari SMP selalu duduk sebangku sama Clara jadi tidak bisa terpisahkan"
"Ya sekali ini aja dong kamu duduk sama Nathania boleh lah, ayoo lahh." paksanya yang membuatku mau tidak mau harus pindah posisi tempat duduk.
"Yaudah deh iya"
Setelah beberapa menit.
Bel berbunyi yang menandakan bahwa proses belajar akan segera dimulai, namun guru mata pelajaran tidak kunjung datang. Aku pun lantas memainkan ponselku.Tiba-tiba saja guru lain datang membawa empat orang laki-laki yang bisa ditebak kalau itu siswa baru, Clara pun tersadar dan memperhatikan lagi bahwa mereka sangat mirip dengan member NCT Dream, what the!!?.
"Call coba kamu lihat deh ada anak baru tuh mirip sama member dream." Callista pun menoleh ke belakang.
"Nggak mungkin lah member Dream sekolah disini."
"Iya memang nggak mungkin lah, coba kamu lihat deh." Callista pun melihat ke depan, ia tampak terkejut betapa miripnya mereka.
"Iya benar Ra, nama mereka pun sama"
"Iyakan, mungkin hanya kebetulan mirip."
Setelah selesai memperkenalkan diri mereka pun disuruh untuk mencari tempat duduk, salah satu dari mereka menunjuk Clara hah! Clara pun bingung.
Ia berkata dengan Revan, "Aku ingin duduk dengan cewek itu." kata cowok tersebut dengan sedikit paksa.
Dengan muka sebal Revan pun bangkit dari tempat duduknya lalu duduk di salah satu kursi kosong.
Laki-laki itu pun duduk dengan Clara.
"Hai." sapa laki-laki itu.
"Kenalin aku Haechan." sambil mengulurkan tangannya, Clara pun langsung membalas jabatan tangan laki-laki yang bernama Haechan itu.
"Aku Clara." balas Clara dengan senyum tipis.
Sebenarnya Clara bingung mengapa laki-laki itu memilih-nya untuk menjadi teman sebangkunya.
•
Dengan hal yang sama seperti Revan. Callista pun bangkit dari tempat duduknya yang baru setengah jam ia tempatin itu, dikarenakan seorang bernama lengkap Na Jaemin yang tidak lain dan tidak bukan adalah salah satu dari siswa baru itu, memilih Nathania menjadi teman sebangkunya."Kesal aku, pindah dua kali kan jadinya. Padahal udah enak duduk gini." kesal Callista.
"Jangan marah-marah dong nggak baik cewek loh." timpal seorang yang bernama Renjun dari siswa baru tersebut.
Callista tidak menghiraukan ucapan laki-laki itu, lalu memutuskan untuk mencari tempat duduk dan berakhir sebangku dengan Renjun. Apakah ini sebuah takdir?.
Revan pun duduk sebangku dengan Jeno salah satu siswa baru tersebut.
****
2 bulan kemudian
Mereka telah melaksanakan Ujian Kenaikan Kelas(UKK). Para sahabat Clara pun sedang ngobrol bareng di kelas. Tiba-tiba salah satu dari mereka mengusulkan untuk liburan. "Gimana kalau kita holiday?" usul Haechan.
"Boleh, aku juga sendiri nih dirumah." jawab Renjun.
"Woyy cewek-cewek kalian setuju tidak??" teriak Haechan.
"Nanti kita diskusikan dirumah Callista aja." jawab Clara.
"Dirumah Callista terus dehh.." ucap Haechan sebal.
"Nggak usah protes deh."
•
Jadi mereka berdelapan kurang dari dua bulan ini sudah akrab dan jadi sahabat. mungkin ini sebuah takdir atau Anugrah ataupun... entahlah.
*
Callista pun menunggu mereka datang, sudah cukup lama menunggu mereka pun belum datang juga. Padahal janjinya tepat pukul 13.00.
Akhirnya setelah lama menunggu ada juga yang datang namun hanya Clara saja dan itu tepat pada pukul 14.56.
"Call sorry telat nih ada urusan tadi di rumah." ucap Clara jujur.
"Lama banget tau aku nungguinnya, mana yang lain?"
"Loh mereka belum datang? kirain aku yang paling telat"
"Iya nih, nggak tau lama banget mereka."
Tidak lama kemudian yang lainnya pun datang secara bersamaan dan langsung saja ke topiknya.
"Jadi gimana ini jadi kan liburannya?" tanya Haechan.
"Iya jadi, aku setuju." seru Nathania.
"Kita mau liburan kemana?" tanya Jaemin.
"Gimana kalau kita ke Bali saja." usul Haechan.
"Oke boleh juga tuh, besok gimana?" ucap Jeno.
"Hah besok yang benar aja, belum siap-siap, tiketnya juga belum diurus." teriak Callista terkejut.
"Tenang saja ada Renjun sama Jaemin mereka berdua yang bakal ngurus semuanya." timpal Haechan.
"Enak bener lu chan nyuruh kita." protes Jaemin.
"Yaudah lah Jaem, demi liburan pertama kita." ucap Renjun.
Jadi mereka berdelapan sudah sepakat untuk berlibur ke Bali pada besok hari.
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS
Teen FictionKisah tentang Callista dimana kehidupannya berubah ketika suatu malam ia tertidur dan bermimpi, namun mimpi itu seperti tidak biasa, hari berikutnya ketika ia tertidur pun melanjutkan apa yang ia mimpikan kemarin. Anehnya Callista sering memimpikan...