Ada banyak hal yang orang ketahui tanpa tahu kebenarannya. Dan beberapa hal yang orang tak perlu ketahui, karena sebatas menjadi rahasianya
HAPPY READING!❤
Yoora. Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi yang bercita-cita menjadi seorang jurnalis. Sewaktu SMA, ketika ditanya mengapa ia ingin masuk jurusan tersebut, Yoora mengatakan bahwa ia ingin berkomunikasi yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Namun setelah dua tahun menjadi mahasiswa jurusan komunikasi, ia justru malu. Yoora tetap menjadi orang yang tidak pandai berkomunikasi dengan siapa saja, kecuali Yohan dan teman terdekatnya.
Hari ini Yoora datang lebih awal ke kampus. Ia ingin belajar beberapa materi yang belum ia pahami, katanya.
"Yoora..." Seperti biasa suara sapaan Minhee, teman sebayanya. Yoora cukup akrab dengan manusia seperti Minhee. Orang yang sangat friendly kepada siapa saja.
"Tumben banget lo datang pagi begini. Lo udah jadi mahasiswa teladan, ya?" Cengir Minhee sembari duduk di depan Yoora.
Yoora hanya memutar kedua bola matanya tanpa ingin menjawab sepatah kata. Tiba-tiba terdengar beberapa mahasiswi yang sedang asik bercengkerama. Ketiga mahasiswi tersebut terdiam di ambang pintu ketika melihat ternyata pagi buta seperti ini sudah ada yang mengisi kelas.
"Oo... Jadi di kelas ini kita punya pasangan baru, ya? Kok gue baru tau?" Eunna berkata sembari berjalan santai menuju bangkunya.
Minhee tak segan-segan membalas ucapan Eunna. "Gue yang pacaran sama Yoora. Kok, lo yang ikut campur? Iri, ya? Makanya cari pacar, dong!" kata Minhee dengan penuh penekanan.
Yoora memegang tangan Minhee dengan maksud menghentikkan ucapannya. Tapi, Minhee terlanjur termakan emosi dan berkata yang sebaliknya kepada Eunna. Di ambang pintu Yerim dan Ahyun masih terpaku dan saling berbisik, mereka menganggap apa yang dikatakan oleh Minhee itu benar. Eunna pun tampak kesal, mereka bertiga akhirnya pergi meninggalkan kelas tanpa berkata apapun.
"Lo kenapa bilang kayak gitu sih sama Eunna? Lo tau kan dia suka nyebar gosip enggak jelas?"
"Lo kenapa selalu jadi orang yang lemah sih, Ra? Jadi orang jangan selalu dengar omongan orang. Ini hidup lo, bukan hidup mereka. Kalau emang enggak benar, enggak usah ditanggapin," tutur Minhee.
SKAK! Yoora terdiam setelah ia membenarkan apa yang dikatakan oleh Minhee. Selama ini ia terlalu takut dengan omongan orang terhadap dirinya. Padahal jika dilihat dari sudut pandang lain, Minhee adalah mahasiswa yang sering menjadi buah bibir kampus. Namun kenyataannya ia tetap enjoy menjalani kehidupannya.
Tak mendapat repons apapun dari Yoora, akhirnya Minhee memilih melangkahkan kaki keluar kelas. Mungkin Yoora perlu waktu memahami tiap kata yang dikatakan olehnya. Di dalam hatinya, ia ingin Yoora sadar atas apa yang dikatakan Minhee tadi.
***
"Yoora, hari ini kita mau ngerjain tugas bareng. Gimana kalau kali ini di rumah lo?" Usul Yujin sambil menunjuk Yoora.
Yoora membebelakan kedua bola matanya. "Enggak usah!" elaknya.
Eunbi langsung membujuk Yoora dengan puppy eye andalannya. "Ayolah, Raa..."
"Jangan di rumah gue, dong. Rumah Yujin aja, ya?.... Okee?" kata Yoora berusaha meyakinkan kedua sahabatnya.
Suara notifikasi pesan masuk memecah keheningan. Yoora menyadari bahwa ponselnya sedang berbunyi. Ia pun langsung mengambilnya dalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
FanfictionEnggak semua pertemuan harus kamu sesali, karena semesta telah menakdirkannya terjadi. Dan enggak semua kedatangan harus kamu hindari, hanya karena kamu tidak ingin melihatnya kembali. -Me After You-