Seokjin adalah sosok kakak tertua idaman semua orang. Dia adalah kakak yang sangat baik sekaligus sangat galak. Perintah Seokjin itu mutlak. Apa yang dia perintah kepada adik-adiknya harus dipatuhi. Tapi tenang, perintah Seokjin itu baik-baik kok untuk adik-adiknya.
Seokjin itu jarang sekali keluar rumah selain sholat berjamaah ke masjid. Sekalinya keluar, jadi pusat orang-orang komplek. Seperti sekarang. Dia menuju masjid diikuti oleh saudara-saudaranya. Orang-orang komplek yang kebetulan berpas-pasan dengan mereka ikut terpana melihat ketujuh saudara itu. "Liat Nak Seokjin bersama saudara-saudaranya." Ucap ibu-ibu memakai mukena putih.
"Dia ganteng banget ya. Cocok nih jadi mantu saya." Ucap ibu-ibu memakai mukena motif bunga-bunga.
Saat ketujuh saudara itu melewati ibu-ibu itu, Seokjin tersenyum ramah. "Selamat pagi ibu. Mari kita ke masjid bareng" ucap Seokjin.
"Selamat pagi juga, nak Seokjin. Iya ayo mari." Ucap ibu-ibu tersebut.
Seokjin memposisikan pangkuan Jungkook yang masih tertidur dengan nyaman. "Nak Jungkook nya masih tidur ya? Kenapa dibawa ke masjid? Kasian." Ucap ibu-ibu yang memakai mukena motif bunga-bunga.
"Kalau gak dibawa ke masjid, di rumah sendirian. Saya juga ingin ke masjid bu." ucap Seokjin.
Seketika ibu-ibu di sana makin terpesona dengan Seokjin. Kini rombongan itu telah sampai di masjid. Taehyung dan Jimin berlarian masuk masjid karena melihat kawan-kawannya sudah berada di dalam. Namjoon kumpul bersama para remaja masjid yang lagi membicarakan persiapan kuliah subuh. Seokjin, Yoongi dan Hoseok pun masuk ke masjid dan duduk karena menunggu adzan. Jungkook yang berada di pangkuan Seokjin terbangun saat mendengar adzan subuh. "Ini dimana kak?" tanya Jungkook.
"Di masjid, Kookie." ucap Seokjin.
"Pengen pipis." ucap Jungkook.
Seokjin langsung melihat Yoongi dan Hoseok yang duduk di sampingnya. Yoongi dan Hoseok langsung paham apa maksud tatapan Seokjin. Seokjin memberi kode untuk mengantar Jungkook pipis. "Ah aku sholat qobla subuh dulu." ucap Yoongi tiba-tiba berdiri.
Karena adzan belum selesai, dia malah menjauh dari Seokjin dan berjalan ke depan. Lalu Seokjin melihat Hoseok yang tersenyum canggung ke arah Seokjin. "A-aku mau mengamankan Taehyung dan Jimin. Gak bisa diam tuh." ucap Hoseok menunjuk Jimin dan Taehyung yang sedang duduk tetapi bercanda terus bersama kawan-kawannya.
Hoseok dengan merangkak menghampiri Taehyung dan Jimin. Seokjin menahan amarah dengan menarik nafas dan membuangnya. 'Sabar. Puasa belum sejam juga.' Batin Seokjin.
"Ayo, kak! Kookie kebelet!" ucap Jungkook.
"Iya-iya, Ayo!" ucap Seokjin.
Seokjin menuntut Jungkook untuk berjalan ke toilet masjid komplek. Setelah pipis dan cebok. Seokjin menyuruh Jungkook untuk wudhu. "Wudhu? Yang cuci muka mau sholat itu?" ucap Jungkook.
"Iya. Kookie pintar sekali." ucap Seokjin.
Seokjin melipatkan baju bagian lengannya sampai ke atas siku. Jungkook kebetulan memakai piyama lengan pendek jadi hanya sedikit mengangkat lengan bajunya. "Celana Kookie ke atasin coba." ucap Seokjin.
Jungkook dengan nurut melipat asal celananya sampai ke atas lutut. Seokjin gemas melihatnya. Dia tidak melipat celananya karena dia pakai sarung dan celana pendek jadi hanya mengangkat sarung nya saja. Seokjin langsung wudhu pelan-pelan diikuti oleh Jungkook dengan lucunya.
Sebenarnya Seokjin takut Jungkook malah bermain air dan membuat bajunya basah. Apalagi dia tidak membawa baju ganti untuk Jungkook. Tapi untunglah, hari ini Jungkook lagi baik. Setelah itu Seokjin menuntut kembali Jungkook untuk kembali ke dalam masjid. Jungkook meliaht Namjoon yang sudah sholat qobla subuh dan siap-siap iqomah. "Kak Rapmon!" teriak Jungkook.
Semua langsung melihat Jungkook dan otomatis Seokjin pun terlihat. Seokjin langsung memberi tanda kepada Jungkook untuk diam. Namjoon yang melihat Jungkook langsung mengangkat telunjuk dekat bibirnya. Jungkook langsung mengikuti Namjoon juga dan dia langsung mengerti bahwa dia tidak boleh berisik.
Seokjin sudah baris di shaf pertama. Dia memberikan peringatan kepada Jungkook untuk diam. "Kamu kalau tidak bisa diam, kakak kunci kamu di toilet masjid!" ancam Seokjin.
Jungkook mengangguk menurut dengan ucapan Seokjin. Dia mengikuti gerakan sholat. Saat bagian "Aamiin" pun dia paling keras. Apalagi teriakan khas anak kecil yang mendengar langsung gemas. Setelah sholat langsung saja di mulai kuliah subuh. Anak-anak duduk paling depan. Sedangkan orang-orang dewasa di belakang mereka. Jungkook pun ikut duduk di samping Jimin dan Taehyung. Seokjin di belakang bersama Hoseok dan Yoongi mengawasi adik-adik mereka.
Karena Namjoon ketua remaja masjid, jadi dia sambutan. Seokjin, Yoongi dan Hoseok menatap remeh adiknya itu. "Cih so bijak sekali." ucap Hoseok.
Kebalik dengan Jimin, Taehyung dan Jungkook yang begitu bangga melihat Namjoon sambutan. "Kak Rapmon lagi celamah ya!" teriak Jungkook.
Yang mendengar teriakan Jungkook pada tertawa karena gemas. Jimin dan Taehyung pun ikut tertawa dan mencubit pipi Jungkook gemas. Jungkook hanya terkekeh. Setelah itu penceramah sudah berada di depan. Jimin dan Taehyung melihat teman-temannya membawa buku catatan dan pulpen. "Kalian mau belajar apa? Kok bawa buku?" tanya Jimin.
"Ih Jimin lupa ya. Bu guru bilang kan kita harus catet ceramahnya pak ustad di masjid. Kita kan dikasih buku ini sama bu guru." ucap Sungjae yang merupakan teman sekelas Jimin dan Taehyung.
"Taetae juga gak bawa buku ramadhan?" tanya Bogum yang merupakan kakak kelas Jimin dan Taehyung sambil menunjukan buku ramadhan mereka.
Jimin dan Taehyung menggeleng-gelengkan kepala mereka. "Tulis ya anak-anak. Jadi, Rukun Islam ada lima" ucap penceramah.
Seketika anak-anak yang membawa catatan langsung menunduk dan mencatat. Jadi dari belakang terlihat Jimin, Taehyung dan Jungkook yang celengak-celenguk melihat sekitar. Seokjin yang melihat adik-adiknya tidak mencatat langsung heran. "Apa mereka tidak membawa buku ramadhan mereka?" tebak Seokjin.
"Sepertinya lupa." ucap Hoseok.
"Haduh." ucap Seokjin menepuk jidat.
Jimin dan Taehyung langsung melihat kebelakang mencari kakak-kakak nya. Mereka langsung menemukan Seokjin dan menatapnya dengan tatapan sedih. Seokjin memberikan kode kepada mereka supaya tetap tenang dan diam saja. "Hoseok! Yoongi! Ingat-ingat ceramah nya Pak Ustad. Biar nanti pulang mereka langsung nulis!" Perintah Seokjin.
"Tapi-"
Seokjin menatap tajam ke arah Hoseok dan Yoongi. Ingat, perintah Seokjin itu mutlak. Sehingga Hoseok dan Yoongi akan protes pun langsung terdiam. Setelah selesai kuliah subuh, ketujuh saudara kecuali Namjoon -yang evaluasi dulu kuliah subuh pertama- langsung pulang ke rumah. Jungkook berada dalam pangkuan Yoongi sambil tidur. Dia tertidur di pertengahan ceramah.
Benar saja, Seokjin langsung mengecek tas sekolah Jimin dan Taehyung. Seokjin menemukan buku ramadhan mereka. Seokjin langsung menyuruh Hoseok untuk membantu Jimin dan Taehyung. Sedangkan dia mulai cuci piring bekas sahur tadi.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/186861232-288-k154318.jpg)
YOU ARE READING
Bangtan Puasa
Teen FictionApa jadinya jika Seokjin sebagai kakak tertua harus menghadapi adik-adiknya yang kelakuannya sangat beraneka ragam itu saat bulan puasa? Seokjin 27 tahun Yoongi 23 tahun Hoseok 20 tahun Namjoon 18 Tahun Taehyung 7 Tahun Jimin 7 Tahun Jungkook 5 Ta...