Agatha memutar bola mata cokelatnya jenuh.
kakaknya ini memang tidak tau berterima kasih."Kak, ayo pulang" rengek Agatha pada kakak cowoknya. Namun kakaknya malah asyik bercengkrama dan menjadikan Agatha seperti orang bodoh.
"Sebentar lagi ya"ujar si kakak akhirnya.
"Sebentar lagi?sampai kapan?daritadi sebentar mulu bilangnya" batin Agatha.Agatha bingung dengan kakaknya ini.
"memangnya nunggu siapa sih?" tanya Agatha akhirnya.
"Nungguin temen gue bentar, nyokap bokapnya yg ngundang kita kesini. Ganteng loh mau gue kenalin?" rayu sang kakak.Agatha tidak peduli dengan kata ganteng kakaknya itu. Agatha hanya ingin pulang.
"Yaudah gue ke toilet dulu" pamit Agatha.
namun, itu hanya alibi saja agar ia bisa pergi dari tempat ini.akan tetapi dengan langkah terburu buru Agatha di kagetkan oleh sebuah cowok.
cowok itu memegang yogurt rasa blueberry namun, tumpah di jas nya.Agatha hanya berharap semoga orang ini tidak mengatakan sumpah serapah.
sejenis "pake mata dong kalau jalan" atau "punya mata gak sih"."Lo nggak papa?" tanya cowok itu.
dengan nada lembut Dan tersirat kata khawatir di dalam ucapan nya tadi."Hah?ah iya gapapa" jawab Agatha kaget tentunya. Akhirnya dia bernafas lega.
melihat jas cowok itu terkena tumpahan yogurt nya, Agatha mengambil sarung tangan miliknya yg kebetulan ada di tas."Maaf ya, gue bersihin dulu" tanpa memperdulikan ucapan atau jawaban si cowok Agatha membersihkan jas itu segera.
Si cowok hanya tersenyum geli, baginya dia bisa saja ia berganti jas Dan membeli yg baru, namun melihat gadis ini sudah berusaha keras untuk membersihkan jas nya. Ia mengurungkan niatnya kembali.
"Makasih" ucap si cowok tadi.
"Iya sama sama, gue duluan ya" sambil tersenyum Agatha mengambil langkah pulang sebelum kakaknya memanggilnya.
Sementara itu, Albern kakak Agatha hanya tersenyum melihat Agatha bertemu dengan temannya.
"Cantik,siapa?" Tanya Bryan To The Point.
"Adek gue,mau apa lo?" Jawab Albern sewot."Jadiin pacar boleh ya?"jawab Bryan sambil menatap Albern,calon kakak iparnya nanti.
"Gamau, lo Playboy!" Albern hanya geleng geleng kepala melihat salah satu temannya ini. Emang sih ganteng cuman satu
Playboy nya itu gak bisa hilang dari dulu.* * *
Agatha melirik jam di dindingnya. Sudah pukul 08.00 pagi. Ia bangun dan langsung mandi setelah itu masuk ke kamar kakaknya.
"Kak, ayo temenin gue ke sekolah!!" teriak Agatha. lagi lagi kakaknya hanya melihat gadis itu lalu menutup tubuhnya kembali.
"Kak Albern ayooooooooo temenin gue ke sekolahhhhh!!!!!!" teriak Agatha tak mau kalah.
menyerah. Akhirnya Albern bangun dan mengusir kasar Agatha.
"Sana, gue mau mandi" tak mau adiknya semakin menjadi dia menurut saja.
lagian ini hari minggu Albern juga pengen jalan jalan."Yaudah, awas tidur lagi" ancam Agatha sebelum benar benar turun tangga.
sambil menuruni anak tangga, Mama nya menuruh agar Agatha segera sarapan pagi.
"Iya ma bentar ini baru turun juga" sahut Agatha.
sambil makan sarapan paginya. Agatha melihat kakaknya sudah mandi dan berganti pakaian."Ayo,keburu tutup sekolahnya"ujar si kakak.
Agatha hanya menurut, sebelum kakaknya ini tidak jadi ikut dan mengantarkan nya ke sekolahan barunya."Ma, Agatha sama kak Albern ke sekolah ya!" pamit Agatha pada mamanya yg sibuk menonton TV.
"Iya hati hati" jawab si mama.
***
San Cristoforo School. Atau lebih di kenal dengan singkatan SCS. Sekolah nomer 1 dengan fasilitasnya yang lengkap.
mulai dari ruangan kelas ber-ac. hingga ruang extrakurikuler yg mendukung siswa atau siswinya ini untuk mengembangkan bakatnya. Yang bersekolah di SCS ini bisa di pastikan termasuk golongan orang atas bisa gubernur,anak artis dan golongan atas lainnya.Agatha tersenyum ke kakaknya. Dia bersyukur mempunyai kakak seperti Albern ini meskipun terkadang suka bikin Agatha kesel namun kakaknya ini bisa menjadi orang yg di percaya.
Sebenarnya, Albern bukan kakak kandung Agatha lebih tepatnya kakak angkat.
karena, Mama Agatha menikah dengan papa Albern dan menjadikan Agatha mempunyai kakak Albern ini.Albern sudah menganggap Agatha sebagai adik kendungnya sendiri. Bahkan ia selalu menjaga adiknya itu lebih dari dia menjaga dirinya sendiri.
Kini,kehidupan Agatha berubah drastis daripada SMP nya dulu di malang, ia sangat bersyukur mempunyai papa yg baik dan mau menerima Agatha sebagai anaknya, yang bahkan Agatha tidak tau siapa papa kandungnya.
Sebenarnya, Agatha mau mau saja sekolah di pinggiran. Namun papa, mama dan kak Albern lah yg melarangnya. Katanya "sudah cukup dulu kamu menderita"
* * *
Memasuki area sekolah, Agatha mengikuti guru dan masuk ke ruang koperasi untuk mengukur pakaian. Dan mengambil buku pelajaran kelas 10 yang akan ia bawa nantinya.
"Kok tas kreseknya berat sih?" tanya Agatha dalam hati. setelah itu ia melangkah kembali dan lama kelamaan tas itu menjadi ringan sekali.
tiba tiba saja Agatha terkejut buku,baju semuanya sudah berceceran di jalan.
Agatha segera mengambil barang barangnya itu sebelum truck itu mengebel nya.Akan tetapi, tubuh mungil Agatha terseret oleh seseorang. Agatha pikir dia akan mati.
"Buka mata lo bego!"suara dingin itu membuyarkan lamunan Agatha.Gimana?bagus nggak?
Saran,komen sama vote ya!
Jangan lupa.
Terima kasih sudah mambaca Kupu-Kupu Salju nya!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupu-Kupu Salju
Teen FictionAl kecil berjanji akan memberikan kunci pada kotak itu tepat pada hari Ulang Tahun Agatha. namun, selama berjam jam Agatha menunggu Al. Al tak kunjung menampakan batang hidungnya. Kini Agatha sudah beranjak SMA. di sekolahnya ini Agatha di jatuhkan...