#6

127 5 0
                                    

Fatan masuk kamarnya setelah menidurkan Lana tapi ia tidak melihat Zara ada dikamarnya, Ia memutuskan untuk mencari Zara didapur, Dan saat ia ingin masuk dapur ia melihat Zara sedang duduk dibawah dengan laptop didepannya saking seriusnya Zara tidak menyadari jika Fatan sedang memperhatikannya.

Fatan terus melihat gerak gerik Zara kadang mengusap hidung mancungnya, terkadang menggaruk rambut hitamnya kadang cemberut dan kadang tersenyum. Membuat Fatan penasaran akhirnya ia melangkah diam-diam dan duduk disofa belakang Zara.

Fatan mengerutkan keningnya melihat Zara sedang mendesain baju bayi dan apa yang membuat dia cemberut.

Zara mengirim desainannya ke Helen dan dapat komentar tidak mengenakkan, jadi Fatan tahu apa yang membuat Zara Cemberut.

"Malam-malam kenapa tidak tidur?" Kata Fatan membuat Zara terjengkit kaget.

"Astagfirullah abang! Buat Zara kaget saja" kata Zara sambil menoleh kebelakang dan memegang dadanya.

"Zara ganggu tidur abang ya?" Tanya Zara, Fatan menggeleng karena ia sama sekali belum tidur baru masuk kamar tapi Zara tidak ada dikamar.

Zara menghadap laptopnya lagi meneruskan desain baju bayinya, tanpa menghiraukan fatan yang ada dibelakangnya.

"Chating dengan siapa?" Tanya Fatan.
"Helen bang!" Jawabnya sambil tangannya terus bergerak.

"Siapa Helen? Tapi itu seperti foto Dewa, jadi Helen itu istri Dewa? Wanita cerewet." tanya Fatan tanpa putus membuat Zara diam, kemajuan Fatan bertanya panjang lebar apa ini lampu hijau untuk keterusan rumah tangganya.

"Iya bang, emang Helen istri Dewa, Abang kenal?" jawab Zara.
Dia mengakhiri chatingnya dan duduk disamping Fatan, Fatan memandang Zara begitu sebaliknya.
"Apa kamu mengenalku sebelumnya?" Tanya Fatan tiba-tiba, tanpa menjawab pertanyaan Zara.
Zara menggeleng, "tapi pernah lihat Abang sebelumnya" jawab Zara.
"Dimana?"
"Didepan minimarket saat itu Zara tidak sengaja menabrak abang," kata Zara jujur.

"Apa kamu mencintaiku?" Tanya Fatan membuat Zara kaget, dari mana Fatan tahu tentang itu semua,Zara diam tidak menjawab.
"Zara!" Panggil Fatan, Pertama kali Fatan memanggil namanya.

"Tentu bang, tentu Zara mencintai abang, abang suami Zara" jawab Zara jujur sebenarnya ia mencintai suaminya saat pertama Fatan mengucapkan ijab qobul didepan papanya.

"Tapi aku tidak mencintaim,u" kata Fatan langsung tanpa memikirkan perasaan Zara.
Zara hanya tersenyum, meski sedikit kecewa dengan peryataan Fatan tapi ia mencoba legowo dengan itu semua, karena ia yakin cinta akan hadir karena terbiasa.

"cinta itu pilihan bang, aku mencintai abang apa adanya meski abang tidak mencintai Zara, Zara akan tetap disini menemani abang Dan menjadi mama untuk Lana, Zara akan pergi jika abang meminta Zara pergi," katA Zara.

"Cinta Zara tulus bang," sambung Zara, Fatan yang mendengarnya hanya diam dia tidak menyangka selapang apa hati Zara hingga ia menerima semua ini.

"apa yang membuatmu tetap bertahan?' Tanya Fatan.

Zara memandang suaminya, "ikhlas bang, hanya ikhlas" jawab Zara.
"Zara ikhlas mencintai abang, ikhlas menerima ini semua?" Jawab Zara.
Fatab diam mencerna setiap kata yang diucap dari bibir Zara.
"Aku masih mencintai mama kandung Lana" kata Fatan pelan.
"Masih berharap dia kembali" sambung Fatan.

Zara mendengarnya hanya mampu tersenyum meskipun hatinya sedikit nyerik,ecewa dengan kejujuran Fatan tapi mau bagaimana lagi, ia sudah ikhlas dengan jalan yang ditakdirkan Allah.
Bagaimana tidak suami yang dicintainya mencintai mantan kekasihnya.

*****

Pagi hari seperti biasa Zara menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya seperti biasa.
Obrolan kemarin malam berdampak baik untuk hubungan Zara dan Fatan meski hati Zara sedikit sakit dengan pengakuan Zara.

Setulus cinta zaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang