#11

142 5 0
                                    

Fatan tersenyum melihat wajah Zara yang berkeringat.
"Terima kasih" bisik Fatan.
"Sudah kewajiban Zara abang" kata Zara, Fatan mencium kening Zara.

"Mau kemana?" Tanya Fatan melihat Zara beranjak bangun.

"Sudah waktu sholat subuh Zara mau mandi" kata Zara sambil melilitkan selimut kebadannya.
Lalu melangkah menujuh kamar mandi.

Fatan mendengar pintu kamar mandi terbuka ia menoleh kearah kamar mandi dia melihat Zara memakai badrobe dan rambutnya dililit handuk.

"Tunggu aku!" Kata Fatan
Zara hanya mengangguk saja.

#####

Selesai sholat berjamaah Zara langsung berkutat di dapur sedangkan Fatan sudah berada di kamar anaknya.

"Assalamualaikum mama!" Sapa Lana yang sudah cantik dengan baju sekolahnya.

"Waalikumsalam anak mama" jawab Zara sambil memberikan kecupan sayang pada Lana.

Zara terdiam ketika merasakan Fatan mencium puncak kepalanya.

"Mama Lana lapar ma!" Kata Lana menyadarkan Zara dan segera kembali ke Dapur untuk meyiapkan sarapan.

"Waffle untuk anak mama" kata Zara sambil memberikan Waffle didepan Lana.

"Dan untuk abang!" Zara Menyerahkan dua waffle untuk suaminya.

"Papa! Nanti papa jemput Lana sekolah ya!" Kata Lana.
Fatan memandang Zara, Zara mengerti arti tatapan Fatan.
"Lana!" Panggil Zara.
"Lana tahu papa sibukkan" kata Lana sedih.
Zara memegang tangan Lana mencoba memberi pengertian.
"Lana dengar mama ya, sekarang papa lagi sibuk lembur bekerja untuk menyiapkan liburan untuk Lana benarkan pa?" Tanya Zara pada Fatan dan Zara mengisyaratkan agar Fatan mengangguk.

"Benar sayang nanti kalau papa sudah beres kita bisa liburan makanya papa sibuk sayang untuk nyiapin liburan kita" kata Fatan.
"Benar?" Tanya Lana.
Fatan mengangguk dan Zara juga.
"Okey Lana pulang sama mama saja" kata Lana.
"Yaudah habiskan sekarang, papa akan antar Lana kesekolah" kata Fatan.

Lana mengangguk dan semangat menghabiskan sarapannya.

####

Zara ada janji bertemu dengan Helen dikafe didalam mall sebelumnya ia sudah berpamitan dengan Fatan kalau ingin bertemu Helen.

Zara duduk meja pojok sambil menunggu Helen datang.

Samar-samar Zara mendengar nama suaminya disebut dimeja belakangnya

"Saya merasa bersalah dengan pak Fatan, dia sangat baik dengan saya." Kata seorang pria.

"Sudahlah kamu sudah mendapat uang dari aku kan jangan merasa berdosa begitu, gara-gara itu perusahaanku sukses dan untung besar dan itu seperempat dari untung yang aku dapat, kamu bisa membiayai rumah sakit istrimu" kata pria lain.

"Tapi saya masih merasa bersalah pak saya merasa sudah mengkhianati kepercayaan pak Fatan" kata pria satunya.

"Sudah ini bayaranmu" kata pria tadi dan beranjak pergi Zara melihat kepergian pria tadi sedangkan pria satunya menunduk seperti menyesal.

Zara ingin mendekati pria tadi tapi ia takut karena tidak baik seorang istri menemui pria lain, tapi ia penasaran kenapa nama suaminya disebut-sebut.

Helen melangkah mendekati Zara yang sedang melamun.
"Assalamualaikum, ada apa?"
Salam Helen.
"Waalaikumsalam, Helen Kamu kenal sama orang yang ada dimeja belakang itu?" tanya Zara sambil Melirik meja yang ada pria sedang menunduk.
Helen mrngikuti lirikan Zara, Helen memandang dan mengamati dia seperti pernah melihat.
"Itu Pak Ryan pegawai suamimu" kata Helen.
"Ada apa?" Tanyanya.
"Kamu mau mengantarku bertemu dengannya" tanya Zara.

Setulus cinta zaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang