Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Jeno
"Benci banget gua sama lo,parasit!" "Saya ada karena kamu, kalau lupa."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Huang Renjun "Sayang Jenongg."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Na Jaemin "Satu titik dua koma eh, neng cantik mau kemana?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wong Lucas "So what? we hot we young!"
Ready?
Saat itu Renjun kecil berumur empat tahun melihat kakaknya –– Lee Jeno sedang memutar-mutar sebuah pisau lipat "Jeno, amu ngapain?" Renjun kecil berlari menghampiri kakaknya, ia tidak sengaja tersandung kakinya sendiri "HUWEEE ––"
"Renjun!"
Jeno berlari mengahampiri kesayangannya yang sedang menangis, melempar asal pisau yang ia pegang. Dengkul adiknya terlihat memerah karena terjatuh tadi "Kamu gak apa-apa?" tanyanya sambil memeriksa tubuh Renjun.
"Thakit," rengeknya sambil mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi meminta Jeno untuk menggendongnya.
Dengan cekatan Jeno langsung menggendong Renjun mengelus punggung adiknya agar ia berhenti menangis "Ssst, udah gak apa-apa. Jangan nangis, ya? nanti aku beliin moomin, mau?" Renjun mengangguk dalam gendongan Jeno.
"Mau, Jeno, mauuu!"
"Renjun, ini aku Rexanne,bukan Jeno." Renjun mengerjapkan mata bulatnya bingung dengan ucapan kakaknya.
"Eung, E-sen?" ulangnya dengan lidah cadel khas anak kecil.
