O1.

533 73 28
                                    

Boleh minta vote sama komennya? 😾

Makasih sayang.

****

Jeno sedang berbaring sambil memainkan benda pipih berbentuk persegi panjang ketika Renjun membuka pintu kamarnya, kakinya dihentakkan lucu sambil mempoutkan bibirnya.

Gemes.

"Jeno, aku sebel," adu sang adik kepada kakaknya lalu mengambil posisi berbaring tepat disamping sang kakak.

"Hng?"
"Tadikan disuruh kelompok gitu kan, nah aku kebetulan dapet kelompok sama Echan sama Felix, si gembrot Echan ini gak masuk jadi tinggal aku sama Felix doang —"

"Masa — aduh sakit sayang," Jeno meringis ketika mulutnya digampar Renjun.

"Jangan dipotong, aku belum selesai cerita Jenooo." Jeno mengelus kepala yang lebih muda memberikan tatapan 'oke lanjut' kepada Renjun "Aku lanjut nih ya, sampe mana tadi — oh! berdua doang kan sama si lampu pilip, masa dia gamau ngerjain cuma duduk santai sambil nyuruh-nyuruh. Aku tuh udah ndak kuat sebel banget pokoknya —"

Renjun terus berceloteh tentang kekesalannya pada teman satu kelompoknya tersebut. Jeno tidak terlalu fokus dengan apa yang diceritakan Renjun, dia justru fokus terhadap wajah kesal si manis.

Gemes, pengen cium, kira-kira itu yang ada diotak Jeno.

"Jeno?? heh, kamu dengerin aku cerita gak sih?" Renjun melambaikan tangannya didepan muka Jeno, sementara Jeno mengerjap-ngerjapkan matanya panik karena tidak fokus dengan apa yang diceritakan Renjun.

"E-eh, anu iya tadi kamu—" Jeno tergagap bingung karena sama sekali tidak menyimak adiknya bercerita, memutar otak bagaimana cara agar Renjun tidak merajuk.

"Kamu belum makan malem, kan? mau makan apa biar Jeno masakin." tawarnya bermaksud mengalihkan  pembicaraan "Kayaknya kimbab enak deh, tapi aku mau nasi goreng aja. Masakin yaa?!" Renjun berseru semangat, Jeno terkekeh kecil melihat perubahan wajah adiknya yang kembali ceria.

Alhamdulillah nyonya besar gak jadi ngambek.

"Susu coklat atau putih?"

"Coklat!"

Jeno mencuri kecupan singkat di pucuk hidung Renjun sebelum beranjak dari tempat tidur lalu melangkahkan kaki jenjangnya menuju dapur.

"Sepiring nasi goreng dan segelas susu coklat untuk pangeran kecil segera datang."

*****

Bonus komuk renjun yang minta banget ditabok.

Ngeselin tapi gemes. Wes mbuhh

 Wes mbuhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jeno, Jenoo!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang