Hooman trilogi

Prolog

Apa yang mungkin terlihat baik dan benar bagi orang lain, tidak sejalan dengan apa yang orang tersebut rasakan. Banyak orang yang hanya bisa melihat dan menilai orang secara obyektif tanpa mau melihat dan mengerti apa yang mereka rasakan dan alasannya.

Ada yang merasa tertekan ada juga yang merasa gembira. Ada yang tertawa diatas orang lain, ada juga yang menangis dalam diam. Manusia.

Manusia itu unik dan lucu, terkadang mengesalkan. Tuhan menciptakan manusia untuk nerawat ciptaanNya. Tetapi terkadang hal yang terjafi tidak sejalan dengan apa yang kita harapkan. Kini, manusia merusak apa yang Tuhan sudah berikan kepada mereka.

Pola pikir manusia itu unik. Mereka hanya bisa menyalahkan tanpa mau disalahkan, hanya bisa menilai tanpa mau dinilai. Hanya bisa merendahkan tanpa mau direndahkan. Dan hanya bisa mencela tanpa mau dicela.

Banyak manusia yang saling menindas, saling membenci, saling mencaci dan bahkan saling menjatuhkan demi sebuah 'popularitas'. Banyak yang sedang berjuang, sedang menjadi korban, dan sedang tertawa diatas tangisan orang lain.

Ada yang sedang melawan pemikiran dan perasaannya. Ada juga yang sedang meratapi.

Ketika ada seseorang dekat  yang 'mati' karena 'bunuh diri'. Maka bercerminlah, karena secara tidak langsung setiap perkataan yang kita ucapkan membunuh seseorang. Menghancurkan dan menurunkan mental seseorang. Benci, jengkel, dengki, marah, hal ini memicu kita untuk kerap kali membentak seseorang.

Seseorang itu mungkin mempunyai alasan dan keterpaksaan dalam melakukan sesuatu atau mengambil keputusan. Kenalilah––ketahuilah––mengertilah. Maka akan berbalik kepada kita.

Jangan menyerah! Orang jahat tak akan menyerah dalam menurunkan kita. Jika kita menyerah, apa bedanya kita dengan para pecundang itu?! Semangat! Ingatlah perjuanganmu selama ini. Capek? Memang. Kamu bisa istirahat, namun, bangkit kembali dan lawan mereka.

Teruntuk para manusia yang sekarang sedang berjuang, Semangat!