Chapter 2

16 2 0
                                    

"Sialan!" sentak Krystal pada foto yang diberikan hyun, kalian ingat foto apa itu? seperti yang kalian pikirkan, itu adalah foto Seulgi dan Kai yang sedang bercengkrama.

"Sabar Tal, besok kalo kamu mau ngelabrak, aku temenin, kamu gak sendiri, camkan itu Tal," tutur Donghyun menghibur Krystal dengan tangannya yang sudah berpindah mengusap rambut Krystal, bermaksud menghibur.

Krystal yang sedang dipuncak emosinya itu terbawa suasana akan perlakuan yang dilakukan oleh Hyun.

Akhirnya Krystal pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya keatas dan kebawah jelas lah, masak kesamping kanan kiri nanti jadinya dzikir dong.

**

"Mak Yon, pecel nya satu ditambah bakwan ya mak." kalian pasti tau dia siapa, yang jelas ini bukan Lucas, tapi Jeffery, "o iya mak, sampe kelupaan kan aku, iku mak es teh ampun kesupen nggih mak."

"oke," balas mak Teyon, mamaknya si Doyoung dan Yeri, mak Teyon dulu nya itu seorang pedangdut, tapi sekarang udah disband makanya jadi pedangdut pensiun.

"Mak aku yo arep koyo Jepri, padakno wae, sek bayar Jepri." sahut he who must not be named, iya Lucas seperti yang sudah anda duga.

"Jancoeg kowe Cas," cacat Jeffery yang berakhir mendapat tampolan maut centong sayur milik mak Teyon.

"Mak kok digaplok?" tanya Jeffery dengan mata yang berkaca-kaca, walaupun yang kalian tahu, Jeffery itu sangat pelit, genit, kasar, playboy kelas teri, tapi dia sangat menghormati orang tua, dia takut kena azab guys, keseringan nonton azab di tegalsiar.

"Mas jep, mamak tuh gak suka sama orang yang kasar, ngerti sitik yo mas," ucap Yeri dengan lembut dan mengusap punggung Jeffery berniat menghibur nya.

"Neng, aku yo pingin dielus sama kamu," tutur Mark dengan suara yang dibuat selembut-lembutnya.

ctakk!

"Mak kok mark ikutan diucali centong?!" tutur mark sambil sedikit teriak, tidak lupa mengusap-usap kepalanya yang tadi terkena lemparan centong sayur.

"Wani kowe yo le, nggodo anak ku, sepisan meneh tak sirami jangan kowe le," marah mak Teyon tidak lupa dengan kedua tanganya yang sudah berada di pinggang dan bersungut-sungut memaki laki-laki bule tersebut.

"Dasar lanangan senenge gur nggodo tok, sesuk nek selingkuh piye? isih enom wis pacar-pacaran blablablabla—" mak Teyon pun masih menyerocos tidak jelas dengan tangannya yang sudah berganti haluan, sekarang dia megang centong nasi.

"Jep, aku meh curhat, kowe kan paling pinter nek soal cinta-cintaan," Taeyong menatap Jeffery sambil memakan kerupuk.

Jeffery hanya menegakkan dadanya, merasa bangga karena disebut pakar cinta.

"Duh piye yo? aku seneng kalihan dek Yooa tapi si Jisoo ki yo lumayan jan," Taeyong dihadang pundung, dan pelampiasannya hanya kerupuk dan telo goreng.

"Ngene wae yong, aku due saran muga kanggo, istikharah bae, dijamin dijabah kalian sing agung," sahut Kun memberi saran pada Taeyong.

"Nek ngono mas Kun, i am yo mau kalo gitu, who know nek aku pray kalihan sing agung, neng Yeri dadi mine," cerocos Mark dengan mata yang berbinar-binar.

Bahkan neng Yeri sudah berwarna merah, rambutnya. Doyoung hanya menanggapi calon pacar adiknya dengan tertawa ringan, tapi sungguh luar biasa reaksi mak Teyon.

neo culture tertypuWhere stories live. Discover now