1

1 0 0
                                    

Pagi ini meyinari muncul dengan manis, membuat seorang di dalam kamar memicingkan matanya terusik, ia bahkan lupa bahwa hari ini ia akan daftar kesekolah barunya.

"Kian, alfa, alfi, kia... bangunnnn nanti telat mau klean gak mama sekolahin" triak sang  mama pada anak anaknya yang serasa lupa pada kewajibanya.

ALKAFFA DAVIANDY NAZHAM DENNOVA, seorang remaja dengan paras tampan, mata dan rambut yang hitam pekat, dan lesung pipi yang membuat senyumnya menghangatkan jiwa.

Alfa/Kaffa adalah anak ke2 dari 4 bersaudara, ia memiliki 1 adik perempun dan 1 laki laki, ia sangat menjaga wanitanya karna mereka adalah orang terhormat dihidupnya.

*
Jam sudah menunjukkan pukul 06.17 kaffa segera menuruni tangga untuk makan malam, karna pagi ini ia akan mendaftar kesekolah impiannya dengan adiknya.

"pagii pah mah bang," sapanya pada 4 orang yang sudah duduk dimeja makan dengan mamanya yang menghidangkan makanan.

"Pagii sayang" sapa papa mamanya

"Adek lo mana fa kok belom ada yang turun" tanya Alkiano Septiandy yang merupakan anak pertama dikeluarga Dennova

"Mana gue tau, paling noh bocah berdua masih berantem karna saling minjem barang" ujar kaffa santai sambil meminum susunya.

"He elehhh, nanti telat baru tau rasa" singgung Alif papa mereka.

"nahh tuhh pada turun noh" sahut Kinara sang mama

"Pagi pah mahh bang" ucap mereka bersamaan.

"pagii" sapa seluruhnya.

"yaudah makan yukk nanti kalian telat" ujar kinara mamanya.

Mereka pun sarapan dengan canda tawa, kini Kaffa dan Kaffi kembarannya sudah berada didalam mobil kian, mereka hendak menuju SMA Wicaksana.

"kalian jangan nakal ya, nanti habis daftar dengerin pengumumannya bener bener" ujar kian

"ashiap bang" ucap mereka.

Kini kaffa sedang berada dalam ruangan untuk menemani adiknya tes karna kaffi harus tes dikarnakan nemnya tidak melampaui standar.

"yang ikut tes berapa orang ni?" tanya senior yang bernametag Putra Wijaya itu.

"11 orang kak" ujar kaffa,

"lah kok ini ana 12?" tanyanya.

"dia keluar kak tadi nemenin aja" ujar kaffa menunjuk kaffi.

"lahhh " ujar kaffi dengan penuh Tanda tanya.

Kaffa pun menjawab tesnya dengan singkat selama 10 menit dengan 30 soal, waktu yang diberikan 1 jam, ia mengumpul kertas bertulisan nama Alkaffi Deviandy Nizham Dennova.

"kak saya laper boleh keluar ga kak, udah lese ni?" tanya kaffa santay.

"Emang udah selse?" tanya putra pada juniornya itu.

"udah kak, nihhh" ujarnya lalu ia diperbolehkan keluar.

Kaffa memang mengisi jawabannya tidak seditail mungkin karna takut dikira IQ adiknya akan dikira bagus, dan berdampak buruk pada kaffi, ia hanya mengisi agar adiknya diterima saja disekolah yang sama dengannya, karna ia tau kaffu tidak akan mau.

"Akhirnya selse juga fa, makasi ya fa pantesan aja lo yang nyuruh gue keluar buat ini to" ujar kaffi tersenyum dan menghampiri meja kantin saat melihat Revandra salah satu teman dari SD Kaffa

"gimana fa, lancar pasti ya edisi perbodohan tadi" ujar revan tertawa.
Revan memang terbilang murid yang pintar, walau tidak sepintar kaffa, IQ nya 110 yang artinya juga diatas rata rata, sedangkan IQ kaffi hanya 99 ya mungkin itu lumayan hanya untuk mengerti dalam kelas, namun tetap kalah saing dalam ulangan.

"yee daripada si kaffi diusir dari sini kan gaseru" ujarnya.

"Yok i lah, yok pulang katanya hasilnya keluar 2 hari lagi" sahut Revan dan berlajan keluar sekolah.

*
"samlekom kaffa ganteng pulang" triak kaffa yang membuat kaffi mencebik.

"walaikumsalam, gimana tadi ketrima semua?" tanya kinara antusias.

" yang udah pasti ditrima donk mihh" ujar kaffa

"tapi mih tadi ada tesnya buat kaffi, trus yang jawab kaffa hehehhe" ujar kaffi santay.

"yaudah gapapalah yang penting semua ketrima" ujarnya.

"siap mahh" ucap mereka dan menuju kamar masing masing.

*
Kaffa adalah sosok yang sangat dikagumi oleh kaffi dan kiara tentunya, karna ia itu pintar, tampan, ramah, humoris, penyayang,pintar diberbagai bidang olahraga seperti basket, voli, softball,sketboar, berenang, karate, dan dia juga pantai melukis, bermain musik, bernyanyi, menulis, ahh banyak pokoknya.  namun kaffa juga selalu mengjarkan apa yang ia bisa keoada kaffi karna baginya kaffi laki laki dia harus sama dengannya karna mereka kembar agar apa hal yang kaffa bisa kaffi juga bisa walau tidak sempurna, sementara kian ia hanya biarkan kian melakukan hal yang ia sukai.

Kaffa menuju kamar kaffi dengan stelan jins selutut dan kaos putih bercorak hitam dengan spatu dan topi ala badboy dengan membawa papan sket yang bertuliskan Kaffa itu hadiah dari papanya saat ia berusia 9 tahun dulu, papanya memberinya sketboard karna waktu itu papan lamanya yang ia gunakan untuk belajar patah akibat ulah kaffi.

"fik, lo didalem kan"

"ngapain lo nanya gue didalem atau gak kalo lo tetep masuk ogel" ujar kaffi yang baru selsai mandi.

"iye iye santuy napa sih, ikut ga? tanyanya

"ikutlah daripada dirumah"

"yaudah siap siap gih, gue mau ajak kia sekalian dia bilang pengen belajar"

"yailah tumben dia mau belajar" ujar kaffi dengan mengambil kaos hitam bercorak putih kebalikan bari baju yang digunakan kaffa dengan clana jins selutut seperti yang digunakan kaffa, ya mereka suka memakai baju yang mirip.

"biarin ajalah dia cewek jadi kapanpun dia mau kita harus mau" ucapnya lalu berlalu meninggalakan kaffi yang sedang memakai sepatunya.

Kaffi sudah rapi layaknya kaffa, ia mengambil kemeja putih dengan garis hitam membuatnya semakin tampan, sementara kaffa juga menggunakan kemeja hitam bergaris putih. kaffi menuju kamar kia dengan membawa papan skatenya yang bertuliskan Kaffi' itu yang diberikan juga oleh papanya, karna papanya selalu membelikan keduanya jika mereka ulang tahun takut iri, walau kia dulu menolak tetap ia belikan siapa tau putrinya menginginkannya nanti, walau kadang kadang ano yang meminjamnya.

"udah belom si princess dandannya" tanya kaffi.

"apaan sih orang kia lagi pakek sepatu juga "ucap kia yang memakai kaos putih polos dan clana jean panjang dengan jaket hitam bertopi membuatnya sangat imut.

"iya santay dong jan ngegas" solot kaffi.

"udah yok berangkat gue ambil tas dulu buat isi cemilan buat nanti sekalian buat anak anak " jawab kaffa.

"oh ya jangan lupa bawa papanya kia "

"iya"

*
Mereka pun bertemu orang tuanya yang memang sedang santai di rumah
"pah mahh kaffa keluar ya ama 2 curut ni" ucapnya.

"loh loh mau kemana, wahh kok tumben jalan ber3an?"jawabnya mamanya

"mamah gimana sih udah liat mereka bawa sket pasti mau main sketboard lah masak mau mancing" ujar papanya.

"hehh iya juga ya hahhaha" tawa mamanya membuat kaffa menghela napas.

"oh yaudah ajarin siapa tau bisa" celetuk papanya.

"papah gak asik harusnya papa yang ngajarin donk" sahut kafi

"yaudah yuk berangkat kita bawa mobil soalnya ngajak kia" jawab kaffa

"lah emang maunya naik apa"

"maunya naik sket mah biar seru" jawabnya

"yeee bocah"

"botok amat pih" yang langsung mendapat plototan dari alif

.
.
.

jangan lupa senyum

Sejati dan SehatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang