"Ndi gw udah nemuin harapan lo", ujar Alex sambil berdiri.
"Hah harapan? Harapan apaan?", tanya Andi sambil berdiri juga (Andi bingung). Andi terkaget dari lamunan nya
"Udah jangan banyak ngomong ikutin aja apa yg gw omongin", jawab Alex sambil mendorong bahu Andi.
"Tapi Lex gw...", kata Andi sambil berbalik ke arah Alex (Andi kebingungan).
"Stttss... Ndi... Ndi denger elu percayakan sama gw", kata Alex sambil menempelkan jari telunjuknya di mulut Andi dan berusaha meyakinkan Andi.
"Ta..tapi ini ada apa?", jawab Andi (Andi makin kebingungan)
"Udah lah jangan banyak omong sekarang elu cuci muka ganti baju trus gaya seganteng yang elu bisa", jawab Alex dengan nada yang meyakinkan
Lalu Andi pasrah dan pergi ke kamar mandi mencuci muka, dan Alex keluar ke ruang tamu, kemudian Andi ke kamar ganti baju, lalu ke tempat Alex.
Diruang tamu Alex sudah duduk di sofa menunggu Andi, sambil bermain hp, lalu Andi datang, dengan mengenakan pakaian yang benar benar tidak enak dilihat.
"Gimana lex?", ujar Andi.
"Elu tau gayanya tukang parkir yang di indomaret?", tanya Alex.
Andi mengangguk.
"Nah elu lebih jelek dari itu... Ganti yang lebih bagusan dikit lah", kata Alex.
Andi balik lagi kekamar mengganti baju, lalu Andi kembali dengan menggunakan baju koko yang panjang sampai mata kaki.
"Ini gimana Lex kata nyokap gw sih pas lebaran, gw ganteng banget pake ini", ucap Andi dengan bangga.
"Elu mau ikutan tabligh akbar?... Ganti yang lebih casual dikitlah", jawab Alex sambil nge gas.
Andi kembali kekamar ganti baju, lalu Andi kembali dengan menggunakan kemeja dan celana jeans.
"Ini gimana Lex?", ujar Andi sedikit ragu.
Alex berusaha memperhatikan outfit andi lalu alex bertanya "berapa harga outfit lo" *tiit* ehh engga-engga, kok malah nanya harga outfit sih emangnya mundut mustopa, oke kembali kecerita *tiit*.
Alex berusaha memperhatikan outfit Andi lalu berkata .
"Hmm... Oke sih tapi tunggu dulu", ujar Alex.
Alex mendekat kearah andi lalu ngeberdiriin kerah baju andi lalu nge buka 2 kancing bajunya.
"Nah ini baru keren, ayo sekarang kita pergi ke medan pertempuran", ujar Alex sambil menatap kedepan dengan optimis.
Andi melihat bajunya.
"Lu yakin ini bagus Lex? Kok gw ka....", ujar Andi lalu Alex menempelkan jari telunjuknya ke mulut Andi.
"Stttsss... udh ah jangan banyak ngomong ini udh super keren, lu percaya aja sama gw, gw kenal sama Monic udh lama dan selera dia tu yang kaya gini gini".
Alex dan Andi jalan keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fools - Hidup Tak Selamanya Sesuai Ekspetasi
UmorAndi dan Alex adalah sepasang sahabat yang sedang mencari jati diri mereka akan tetapi mereka selalu mendapat banyak halangan, apakah mereka bisa melewati semua itu?
