CHAPTER 1

989 79 4
                                    

Sebuah ruangan yang gelap menjadi pemandangan pertama yang menyambut Diana pagi ini. Lamat lamat Diana memperhatikan setiap sudut dari ruangan itu mulai dari sofa dan meja yang di letakkan di sebelah kanan ruangan dan televisi besar yang tepat berada di depannya. Namun tiba - tiba Diana dikagetkan dengan suara deru nafas teratur dari arah kiri ranjang yang kini dia tempati dan menemukan sesosok pria tak dikenal yang tengah asyik menyelami alam mimpi sambil memeluk tubuhnya. Diana yang kaget segera mendorong tubuh lelaki itu agar menjauh darinya.

'BRAAAAAAK.'
lelaki itu terjatuh karena Diana mendorong nya dengan sangat keras dan membuat lelaki itu terbangun dari tidurnya.

" SHIT " umpat lelaki itu pelan namun tetap terdengar oleh Diana. Lelaki itu segera bangkit dan memperhatikan Diana dengan rahang yang sedikit mengeras dan tangan yang mengepal erat sedangkan Diana hanya bisa menunduk sambil menggenggam erat selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

" Good morning my bitch" ucap lelaki itu dengan penekanan pada kata terakhirnya.

"Bi...bi...bitch?"
Diana bergumam seolah tidak mengerti apa yang di ucapkan lelaki itu namun sepertinya pendengaran lelaki itu sangat tajam hingga dapat mendengar gumaman Diana yang sangat pelan. Dengan smirk devil yang menghiasi bibirnya lelaki itu perlahan mendekat ke arah Diana.

15cm

10cm

5cm

Lelaki itu terus mendekat dan membuat Diana ketakutan. Dia hanya bisa memejamkan matanya tidak tau apa yang akan lelaki itu perbuat padanya.

"Ya kau adalah jalangku, Diana" suara bariton lelaki itu terdengar jelas di telinga Diana bahkan nafas hangat lelaki itu menerpa wajah Diana membuat jantungnya berdegup kencang seperti habis melakukan lari maraton.

Diana memberanikan diri untuk menatap manik lelaki itu.

'manik mata yang indah' batin Diana.

'DEG DEG DEG' jantungnya berdetak semakin kencang hingga dia takut lelaki itu dapat mendengarnya.

"Apa kau terpesona padaku?" Suara lelaki itu membuyarkan dirinya dari keterpesonaanya pada manik indah itu.

"A...apa...apa yang kau bilang?." Dia mengedip ngedipkan matanya untuk mengusir rasa takut sekaligus keterpukauan di hatinya.

"Dasar jalang bodoh"

"Apa aku bodoh?" Diana justru balik bertanya kepada lelaki itu.

Entahlah apa yang ada dalam pikiran Diana, apa dia terlalu polos atau memang dia bodoh seperti yang lelaki itu ucapkan. Lelaki itu sedikit menggeram kesal. Namun, sejurus kemudian lelaki itu hanya tersenyum tipis tepatnya sebuah seringai yang penuh misteri lalu dirinya pergi meninggalkan Diana sendirian di dalam kamar itu. Dengan langkah seribu Diana turun dari ranjang hendak keluar dari ruangan itu. Namun, apa daya Diana lelaki itu mengunci pintunya.

"HEI TUAN BUKA PINTUNYA AKU INGIN PULANG, TUAAAAAAN!" Diana terus berteriak berharap lelaki yang mengurungnya di kamar ini dapat mendengarnya. Namun, semuanya sia sia Diana hanya bisa berharap lelaki itu nantinya akan berbaik hati dan kembali untuk memulangkan Diana.
***

Entahlah sudah berapa lama Diana menunggu lelaki itu agar kembali dan memulangkannya Sampai dia lelah dan akhirnya tertidur.

'CEKLEK' suara pintu terbuka menampakkan seorang lelaki dengan memakai jas dan kemeja yang membuatnya terlihat sangat memesona.

" Gadis gila kenapa dia tidur di lantai," ucap lelaki itu sembari memperhatikan tubuh Diana yang meringkuk di lantai marmer . Ya,dia adalah william, lelaki yang telah membeli Diana. Seorang pebisnis sukses yang dapat menggaet wanita manapun ke ranjangnya namun anehnya dia malah lebih tertarik kepada Diana,wanita polos dan tidak tau apapun tentang masalah ranjang dan segala seluk beluknya. Perlahan Will mengangkat tubuh Diana yang gempal dan membawanya keluar dari kamar hotel.

Sepanjang perjalanan menuju mobilnya banyak sekali wanita yang dengan terang terangan memberi tatapan memuja pada ketampanan Will, baik itu karyawan ataupun pengunjung hotel tersebut . Namun, ada pula yang memberikan tatapan sinis dan iri kepada Diana yang sedang tidur dalam gendongan Will. Pasalnya bagaimana bisa gadis dengan wajah yang jauh di bawah standar dan kriteria kecantikan wanita zaman sekarang dapat tertidur dengan nyaman dalam gendongan Will sang cassanova yang sangat dipuja oleh semua wanita. Siapapun ingin berada di posisi Diana saat ini, berada di pelukan Will seorang CEO perusahaan besar dan terkenal di dunia bahkan hotel ini merupakan kepunyaannya.

Will membawa Diana yang masih pulas tertidur ke dalam mobil mewahnya kemudian dengan sangat hati-hati Will mendudukkan tubuh Diana yang masih pulas tertidur di samping kursi kemudi.

" Kenapa gadis ini tidak bangun juga? Apa dia mati?" Gumam Will pada dirinya sendiri sembari melihat Diana yang masih tertidur dengan pulas hingga pandangan mata Will jatuh tepat di bibir mungil Diana.

"Hmmm, sepertinya bibirmu itu sangat manis" Will masih terus memandangi bibir mungil Diana. Perlahan Will mendekatkan tubuhnya, hingga tiba-tiba Diana terbangun dan terkejut melihat wajah Will.

"Tu...tu...tuan? " Cicit Diana saat melihat wajah Will yang sangat dekat dengannya.

"Apa?" Tanya Will singkat namun matanya masih memperhatikan wajah Diana dengan intens membuatnya gugup setengah mati.

"Ke...ke...kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Diana gugup lalu menundukkan kepalanya berusaha menghindari tatapan William.

"Kenapa? Memangnya tidak boleh?" Will mengangkat dagu Diana memaksa wanita itu membuatnya terpaksa menatap mata hitam dan tajam lelaki itu.

Tidak ada jawaban dari Diana,tanpa ambil pusing Will melepaskan tangannya dari dagu Diana kemudian melajukan mobilnya menjauhi area parkir hotel mewah itu.

Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang terjadi di dalam mobil mewah itu. Diana sibuk memerhatikan ke luar jendela sedangkan Will fokus menyetir. Namun entah keberanian darimana di tengah perjalanan Diana bersuara memecah keheningan yang terjadi diantara mereka.

"Emmmm...tuan bolehkah aku bertanya?" Tanya Diana ragu. Entahlah sekarang dia justru merutuki kebodohannya yang sok berani bertanya kepada lelaki di sebelahnya ini. Jari jemari Diana saling bertaut erat berharap itu dapat mengurangi rasa gugup dan takutnya.

"Kau ingin bertanya apa?" suara datar dan dingin lelaki itu menginterupsi membuat Diana bertambah takut.

"Sepertinya ini bukan jalan ke rumahku, apa kita salah jalan?" tanya nya pelan.

"Kau kira setelah aku membelimu aku akan membawamu kembali ke rumahmu?" Will memberi jeda sejenak sebelum melanjutkan,"kau masih ingat kan kalau kau adalah jalangku jadi kau akan ikut bersamaku kemanapun aku pergi," Will mengucapkannya dengan nada datar yang membuat Diana takut. Namun dia juga tidak mau untuk menjadi jalang lelaki itu.

"Ta...ta...tapi a...a...aku tidak mau tuan"Diana menunduk setetes cairan bening berhasil lolos membasahi pipinya. Will terkejut mendengar penuturan gadis di sampingnya ini bisa-bisanya saat banyak wanita cantik dan sexy di luaran sana mengantri untuk tidur dengannya dan dia yang sudah dia beli malah menolak dirinya mentah-mentah sungguh Will merasa harga dirinya jatuh di depan gadis ini. Will menoleh dan menemukan gadis itu menunduk dalam. Raut wajahnya masih datar namun tatapan matanya melembut saat dia dengar gadis disampingnya itu terisak.

"Apapun yang kau mau akan aku berikan asalkan kau juga memberikan semua yang aku mau tapi jika kau menolaknya lihat saja apa yang aku lakukan kepadamu." Will berkata datar namun tegas.

Diana menatap Will yang sudah kembali fokus menyetir dengan mata sembab. Entahlah tetapi dia tidak mau untuk menjadi wanita bodoh dengan menerima menjadi budak sex Will. Diana kembali mengalihkan tatapannya ke luar jendela menatap bangunan yang berjejer rapi dan indah. Pikirannya seolah melayang dia tidak ingin menjadi jalang namun berbicara dengan Will pun tidak akan ada gunanya.

Diana semakin gugup dan takut saat mobil mewah itu memasuki sebuah mansion yang sangat indah dan luas. Keringat dingin bercucuran, takut itulah yang Diana rasakan sangat takut apalagi setelah Will memberikan ancaman tadi di dalam mobil.

***
Akhirnya selesai juga chapter 1 hehe maaf kalo ada typo and kata² yang kurang pas jangan lupa pencet si bintang imut yah . Aku selalu nunggu krisar dari kalian

Marry Me Miss Fat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang