Patah Tumbuh

11 0 0
                                    

Malam kian gulita di tepian nestapa
Tidak ada sepatah kata, dari seorang diri yang putus asa
Untuk kesekian kali, kembali menjadi pembenci akan raga tiada guna
Diantara keheningan yang menari diatas kepala
Seakan sunyi berbisik dengan lirih memberi tanda
"Untuk apa aku tercipta?"
Jika hanya memberi luka

Terlalu banyak kata benci saat fikiran tidak dalam keadaan benar
Terlalu banyak menyalahkan ketika tidak ada yang harus disalahkan
Mata ini kembali menatap nanar
Akan hati juga fikiran yang lagi dan lagi merasa tertekan

Agaknya, Tuhan memberi sebuah pilihan
Ketika suatu hal memberi kita sebuah pelajaran
Bahwa hidup berada dalam kesinambungan

Sekali tumpuan kakimu dalam keadaan patah
Maka hanya ada dua pilihan yang tersisa
Kembali bangkit, dan membakar ego untuk pantang menyerah
Atau terduduk lemas meratapi kesedihan tidak akan ada habisnya

Patah, tumbuh
Jatuh, bangun
Luka, sembuh
Seolah menjadi sebuah siklus yang harus ditanam dalam isi kepala.


Sajak AmatirWhere stories live. Discover now