*Sad*

36 4 0
                                    

*Aku adalah aku*...
     *Aku bukanlah dia*...
         *Aku adalah naluriku*...
*Aku bukanah dirimu*...
      *Aku adalah hati kecilku*.
            *Aku bukan mereka*...
     
                       ******
    Di malam hari setelah aku selesai belajar malam akupun bergegas pulang ke kamar karna rutinitas yang sangat banyak aku jalani pada hari ini.sampainya di kamar akupun langsung rebahan di atas kasurku dan aku nikmati hembusan kipas yang tak seberapa kencang di ruangan kamarku yang sangat pengap di karenakan aku adalah anak  yang tinggal di asrama.jadi aku pun menikmati hembusan-hembusan kecil dari kipas sampai aku pun terlelap tidur malam.Bahkan dapat di katakan aku tidur lebih awal dari pada sebelumnya.
        *ke esokan harinya*
   Pada saat pagi tiba maka tibalah saatnya ibu asrama mrmbanguni kami karna pada minggu ini kami adalah petugas kebersihan area kampus dan kamar kami.Di karenakan sahabat kami yang lain pada melaksanakan tugas wajib mereka yaitu PBL (praktik Belajar Lapangan).Akhirnya aku dan satu kelas pun mengambil alih semuannya untuk kebaikan kamar dan kampus kami yang kami tempati sampai saat ini.
      Ternyata setelah kami melakukan kebersihan aku pun sholat shubuh kemudian aku pun langung beranjak berbaring lagi di atas kasur karna pada saat itu aku sangat mengantuk.Hingga aku pun terlelap kembali tertidur.

"Permisi kak,kak hermilanya ada kak?"

"Ada dek,(sambil menoleh ke kamar dari depan pintu).kenapa dek?"

"Mau minjam buku panduan buat praktik orientasi kak"

"Kakak tu masih tidur dek"
kemudian di sambung lagi oleh teman ku yang bernama nova

"Hermila!!!" (memanggil dengan nada lantang sambil menoleh ke arah kamar)

"Masih tidur dia lo".(di sambut oleh teman aku lidya)

"Biarlah namannya juga adeknya mau minjam buku!!(nova cetus).Aku heran liat dia gak ada perubahan aku liat ma dia".
    Tanpa di sadarinnya aku sedari tadi sudah mendengar kan apa saja yabg sudah di katakan tentang aku di depan sahabatku bahkan sampai di depan adean angkat ku.Pada saat itu juga aku langsung beranjak kemudian ambil buku kemudian memberi ke adik tersebut dengan wajah yang menandakan aku tak suka pada saat aku lewat di depan mereka.kemudian mereka pun diam.Bahkan si lidya pun diam dengan mimik wajah agak ketakutan mungkin karna menyinggung aku akan tetapi berbeda dengan si nova merasa bersalah pun gak ada.
    Di mulai dari pagi itu aku pun bergegas dan aku pun menanmkan tekad ku secara bulat bahwa sannya aku harus sukses walaupun dengan nilai IP yang seadannya dari nova.pokoknya pada saat itu karna aku merasa sangat jengkel karna telah mengatakan aku yang tidak-tidak maka aku pun bertekad aku harus berubah walau bagaimana pun(dalam hati).pada saat itu juga aku pun langsung beranjak mandi pagi kemudian mencuci pakaian sampai aku makan pagi.
Pada saat aku sedang duduk di dekat bad tempat tidur ku desi pun datang dari luar kamar karna habis menjemur pakaian mereka.

"udah mandi kau?"(cetus tanpa mandang aku sambil berjalan melewati rosbang ku ke arah kamar mandi).

"Udah"(jawab ku dengan ketus juga)

"ihhh tumben"(berjalan ke kamar mandi)
   
   Sambil meneguk susu yang aku aduk aku pun berfikir apa kah salah ya kalau aku mandi lebih awal dari pada dia???,Apakah mandi harus bilang-bilang gitu ma dia???,apakah aku mandi lebih awal adalah dosa besar ya???tapi aku pun tidak membalas dengan kata-kata aku hannya membalas dengan senyuman aja.walaupun sakit banget hati ini yang mendalam.Yang ada di benak ku hannya satu yaitu jangan kau pansang aku sekarang akan tetapi pandanglah aku pada saat 20 tahun kemudian atau pun 30 tahun kemudian.jadi,yang ku oegang hannyalah prinsip ini aja sampai saat ini.
      Pada saat di kelas duduk di bangku perkuliahan aku duduk berumpuk dengan satu kelompok ku untuk membuat rollplay kasus.

"Bagaimana kalau kita buat bidannya itu adalah yang memimpin klinik tersebut"

"jangan dulu kau ngomong"(dengan ketus juli pun menyuruh lambas berbicara.

"kalau menurut ku juga sama dengan pendapatnya"(menoleh ku yang diam dan menunduk)
  
   Saat itu jugalah aku merasa bahwa rmang perkataan orang bodoh kayak aku emang gak ada artinnya bagi krang yang pintar.Dalam hati kecil ku aku pun menamkan agar aku harus dapat berubah.Agar aku tidak di rendahkan lagi oleh orang yang mrendah kan aku pada saat ini kecamku dalam hatu kecil ku.karna menurut ku apa yang di katakan oleh lambas sama aja dengan apa yang aku katakan tapi mungkin karna aku orangnya bodoh kalu makannya perkataan ku sama sekali di anggap sampah yang berserakan di tepi pantai lepas.Tapi aku menghadapinnya hannya dengan senyuman walaupun pada saat itu mata ku sudah berkaca-kaca karna tidak tahan dengan prilaku juli pada ku.akan tetapu aku selalu berulang kali menaruk nafas agar air mata ku tudak terjatuh karna malu.
       Besok lagi ya kita sambung soalnya dah waktunya tidur hahahh...

Memanusiakan Diri SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang