Prolog

48 3 0
                                    


"Iky tunggu, Nay capek tau!" Keluh anak perempuan berumur 7 tahun.

Anak laki-laki bernama Rizky namun kerap disapa Iky yang merasa dipanggil pun menoleh.
"Iya" jawab Iky seraya duduk di bangku taman sambil memperhatikan gadis perempuan yang selalu menempati hatinya itu datang menghapirinya.

"Iky Nay mau tanya boleh?" Tanya gadis kecil bernama Naya namun biasa di panggil Nay oleh orang-orang terdekatnya.

"Boleh dong, masa enggak," Jawab Iky memusatkan pandangannya ke gadis di depannya.

"Iky jadi pergi ya? Iky beneran mau ninggalin Nay?" Ucapnya dengan mata yang sudah siap menumpahkan air mata.

"Iya Nay, Iky harus pergi, Nay tau kan ayah aku di tungaskan di Kalimantan dan ayah sama bunda ngga mungkin ninggalin Iky sendiri di sini." Balasnya seraya menatap Naya dengan sendu.

"Tapi, nanti kalo Iky perginya lama, Iky pasti lupa sama Nay." Lanjutnya sambil mengusap air matanya.

"Ngga bakal Nay, Iky janji deh bakal selalu inget sama Nay, setelah tugas ayah selesai Iky bakal ke Jakarta lagi dan nemuin Nay. Nay bakal jadi orang pertama yang Iky temui." Ujarnya dengan nada meyakinkan.

"Beneran yah Iky? Kalo Iky bohong nanti Nay marah sama Iky loh." Balas Nay dengan nada mengancam.

"Iya, Iky janji." Balas Rizky lagi sambil mengacungkan jari kelingkingnya, kemudian jari itu pun di sambut dengan antusias oleh Nay. Saat jari mungil keduanya membentuk lambang janji yang biasa di lakukan oleh anak- anak seumuran mereka, Iky dan Nay pun sama-sama tersenyum.

******

Keesokan harinya, Nay sangat antusias mengantar Rizky ke Stasiun Lempuyangan Jogyakarta.

Tok...tok...tok

"Naya, bunda masuk ya?" Tanya Arum-bunda Naya. Tanpa menunggu jawaban anak semata watangnya Arum masuk dan menemukan putrinya sedang melihat album yang berisikan foto Nay dengan Iky.

"Ayo berangkat Nay, nanti Iky sama orang tua nya nunggu kita lama loh" ajak bunda Arum. "Iya, ayo bunda" balas Nay dengan raut wajah murung.

"Kok ngga seneng sih nak? Iky kan perginya cuma sebentar, kalo om Rama selesai tugasnya mereka bakal kembali lagi ke sini." Nasihat bunda Nay. "Iya bunda Nay tau kok." Ucapnya menanggapi nasihat bunda Arum.

"Kalo gitu kita turun nyamperin ayah, terus ke rumah Iky, oke?" Tawar bunda.
"Oke bunda." Ujarnya dengan nada yang sudah berubah menjadi gembira.

Naya menarik tangan bundanya untuk menghampiri sang ayah yang sudah menunggu di ruang tamu, sedangkan bundanya hanya geleng-geleng melihat tingkah menggemaskan putri semata wayangnya.

******

Mobil yang di tumpangi Nay dan keluarganya telah sampai di halaman rumah Iky yang sebenarnya hanya satu komplek dan hanya terlewati 3 rumah. Setibanya Nay dan keluarganya di rumah Iky, mereka di sambut dengan hangat oleh keluarga Iky. Nay menemui Iky, ternyata cowok tersebut sedang dikamarnya.

"Hay Iky, Iky ganteng deh hari ini." Puji Naya yang sudah masuk ke dalam kamar Rizky tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Rizky tersentak kaget, namun saat melihat Naya berdiri di dekat pintu kamarnya pun langsung menerbitkan senyum cerahnya.

"Nay hari juga cantik kok." Rizky membalas pujian Naya, yang membuat anak perempuan yang sedang mengenakan dress selutut berwarna pink itu malu. Rizky melebarkan senyumnya karena ia sangat suka bila Naya-nya malu-malu kucing karena ia terlihat berkali-kali lipat lebih menggemaskan.

"Nay, Iky ayo berangkat sayang nanti ketinggalan kereta loh." Tiba-tiba suara Naila-bunda Iky menginterupsi pembicaraan kedua bocah itu.
"Iya bunda." Jawab Rizky dan Naya seraya turun ke lantai 1.

"Kita berangkat sekarang aja yah?" Tanya Rama-ayah Rizky pada Rizky dan Naya
"Oke" jawab kedua bocah itu serempak.

******

"Iky hati-hati yah di jalan, inget janjinya loh." Ucap bocah kecil berambut lurus sebahu.

"Adrian Rizky Dirgantara janji sama Alea Kanaya Raveena akan selalu ingat sama gadis manja yang selalu ngadu ke Iky, kalo di godain sama Rio- (teman sekolah mereka berdua)." Ujar Rizky sambil tersenyum tulus.

"Ohiya, Iky ada sesuatu loh buat Nay" 

"Apa Iky? Jangan buat Nay penasaran dong!" Balasnya dengan nada penasaran.

Rizky mengeluarkan kalung berliontin setengah hati dari kantong celananya.
"Tada.... suka ngga? Tanya Rizky kepada gadis manis di depannya.

"Suka banget Iky, makasih ya." Ucapnya sambil tersenyum tulus kemudian mencium pipi kanan Rizky.
Sedangkan orang tua kedua bocah tersebut hanya tersenyum melihat tingkah mereka sedari tadi.

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang