PROLOG

10 4 4
                                    

    Hari ini menjadi hari paling menyebalkan bagi Kenara. Pasalnya ia lagi dan lagi bertengkar oleh pemuda bernama Kenan Antoro, kata orang orang dia terlalu sempurna untuk kita yang upik abu. Tapi menurut Kenara dia tak lebih dari Moodbreaker.

"Ken tunggu lah cepet cepet banget sih jalannya elah" Panggil Anita. Ini teman baiknya Kenara, dia yang paling mengerti apa yang di rasakan Kenara dan mengetahui semua rahasia Kenara.

"Ya abis lo tau sendiri itu curut terus nyari masalah sama gue. Ga ada bosen bosennya banget ga sih?!" Balas Kenara sambil menghentak hentak kan kaki nya karena sangat merasa kesal

"Lo salah sendiri cari gara-gara sama orang kaya Kenan. Kata nya gasuka tapi setiap hari ga ada ya gue liat lo ga berdua sama dia" Ucap Anita dengan nada menyindir, sekarang ia tak harus mengejar Kenara lagi karena langkah kaki kedua nya sudah sepadan

"YA GUE BERDUA JUGA KARNA BERANTEM SAMA DIA KALO ENGGA JUGA GABAKAL YA NIT!" Ucap Kenara dengan nada tinggi. Sepertinya darah tinggi nya akan naik sebentar lagi dan Anita harus segera mengambil ancang-ancang untuk kabur dari hadapan Kenara

"Hehehe pis Ken pis" Balas Anita dengan cengiran bodoh dan menunjukan jari nya yang membentuk tanda perdamaian

Kenara yang melihat tingkah laku sahabatnya itu hanya mendengus kesal. Dan jalan nya semakin cepat untuk masuk ke dalam kelas.

Seharusnya mereka ada dikantin sekarang karena ini saat nya jam istirahat, namun mengingat kejadian 15 menit yang lalu Kenara mengurungkan niat nya untuk makan di kantin seketika perut nya hanya perlu memakan orang.

***

Sementara itu Kenan dan teman-temannya tetap pada posisi awal yaitu di kantin menyantap kembali gorengan bakwan mba siti yang semok montok aduhay.

"Baru 6bulan pindah sekolah kenara udah jadi musuh bebuyutan lo aja Nan" Ucap Rio sambil menyantap gorengannya

"Gatau" Jawab Kenan

"Nih ya Nan gua kasih tau, makin lama lu berantem sama dia nanti makin banyak benih benih cinta yang numbuh di hati lu percaya dah" Celetuk Gibran dengan gaya sok taunya

Kenan hanya membalas dengan tatapan sinis ke arah Gibran. Dan memilih untuk berdiri lalu segera pergi dari kantin, menuju kelas karena hawa kantin semakin sumpek membuatnya semakin malas berdiam diri disana.

Happy reading !
just call me bebe . . .🧸
hope you guys like it sepenggal cerita dari kenara 😉

KENARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang