Chapter 2

29 3 0
                                    

Bermodalkan kaus putih tipis dan celana jins hitam aku dengan "pria itu" menaiki sepedah nya menuju mini mart yang searah dengan rumah ku. Melewati malam nya kota Seoul aku memejamkan mataku sejenak lagi-lagi aku menghirup Udara malam. Sungguh ini sangat menyengakan.

Sesampainya di depan mini market, aku duduk di kursi depan pria itu bilang "tunggu disini dan minum air ini supaya kau lebih tenang"

setelah menunggu lebih dari 5 menit, aku mencium wangi ramyeon menggelitik sampai hidungku, ah ternyata mencoba bunuh diri membuat lapar juga ya.

Pria itu menyodorkan satu mangkuk ramyeon kepadaku "ini untukmu" katanya

aku bisa melihat asap tipis yang menari-nari di atas ramyeon tersebut

"Ah terima kasih--

"Seokjin, Nama ku Kim Seokjin" potongnya.

Aku mengangguk paham, setelah nya cuaca menjadi sangat canggung aku melanjutkan makan ramyeon ku, meniup nya sesekali. Berbeda dengan Seokjin ia makan dengan lahap dan tenang tanpa adanya rasa kepanasan.

"Jangan memandangi seperti itu, aku tahu aku tampan"

Aku menukik alis tidak paham

Apa-apaan narsis sekali sih

Selesai dengan ramyeon yang ia makan, masih dengan sisa kunyahan di mulutnya "Siapa namanu nona?" tanya nya

"Wang Yiren"

Seokjin menatapku aneh "Ka-u bukan asli korea?"

"Aku ada turunan Tiongkok dari ayahku, tetapi ibuku orang Korea"

Seokjin mengangguk paham "Aku panggil Wang atau Yiren"

"Terserah"

"Berapa usiamu?" Seokjin kembali bertanya

"Dua puluh tiga tahun"

"Kuliah dimana?"

"Aku tidak kuliah"

aku berdecak

"ah sebentar, kenapa kau ingin tahu lebih?"

Seokjin tertawa lepas, seolah pertanyaan ku barusan sangat lah lucu"

aneh bukan!

manusia aneh dasar!

"Kenapa kau ingin bunuh diri? kau fikir setelah bunuh diri masalah mu akan selesai, dan kau akan melupakan segalanya? Yiren dengar, banyak orang diluaran sana yang ingin hidup sehat, berusaha untuk hidup bahagia walau mereka selalu mendapatkan cobaan yang berat" Ia berlontar dengan sendirinya.

"Kau itu masih muda, banyak sekali yang harus kau jalani, kalau memang masalah mu karena orang yang membenci hidup mu, bangkitlah dan tunjukan padanya kau ini bisa hidup lebih baik dan berguna bahkan pada dunia sekalipun" Ujarnya lagi.

Aku mengangguk sesekali terdiam,

"Kau bisa lihat aku?"

"Kenapa kau?" Aku mendadak memandangi wajah nya serius

"Ya karena aku tampan! lihat saja walau dengan naik sepeda aku sangat mempesona kan? Sampai kau memeluku erat tadi"

Dia terbakak

tapi aku mendadak kesal

Aku berdiri jengah "Aku pulang"

"Kau marah?"

"Tidak! hanya saja aku Lelah, lagi pula ini sudah jam 4 pagi"

"Mau ku antar?"

"Tidak usah, rumah ku di atas sana, cukup berjalan kaki satu menit juga sampai"

Seokjin mengangguk paham

Aku berpamitan dan berjalan melewatinya hingga aku mendengar suara teriakan

"Lain kali traktir aku, uang ku habis untuk membeli ramyeon tadi"

Tanpa mengubris aku hanya memberikan simbol oke, yang ku layangkan di atas kepala ku sambil berjalan santai.

Memasuki kamar ku seperti biasa dengan keadaan yang gelap dan sunyi, aku terdiam kembali menangisi keadaan ku, tapi kali ini aku menangis karena bersyukur masih bisa hidup dan menjalani hidup ku kedepan nya.

Dan terima kasih untuk Kim Seokjin yang sudah menyelamatkan nyawaku

[]

Your SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang