RASI || 2

15 5 0
                                    

To be young an in love in New York City
(New York City)
To not know who i am but still know that
I'm good long as you're here with me
To be druk and in love in New York City
Midnight into morning coffe
Burning trough the hours talking

Damn, i like me better when i'm with you
I like me better when i'm with you
I knew from the first time, i'd stay for a long time 'cause
I like me better when,
I like me better when i'm with you.

Like me better, cover by Jung Jaehyun NCT




RASI || 2.

"Ras, yang kemaren di omongin sama Kezio di rumah lo itu, nggak bener kok. Gue cuma bercanda. Serius deh. Dua rius deh kalo perlu. Apa perlu gue bawa rambut palsunya Lucinta Luna biar lo percaya sama gue?" Jelas Ervan panjang lebar.

Percuma juga dia ngomong panjang-panjang, banyak-banyak, kalo yang di ajak ngomong modelannya kaya Rasi mah, cuma sia-sia. Gaakan ditanggepin soalnya!

Ya karena Rasi tuh males dengerin celotehannya Ervan yang unfaedah banget. Kaya ceramahnya pak Indra kalo lagi khotbah di masjid. Bikin ngantuk. Mending bobok.

"Ya gak ada hubungannya sama rambut palsu Lucinta Luna bego!" Sungut Kezio yang duduk di sebelah Ervan.

Memang sekarang mereka ber empat sedang berada di mobil. Mau berangkat sekolah.

Abi, yang duduk di samping Rasi yang sedang mengemudi pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Sudah malas dengan tingkah Kezio dan Ervan.  Daripada mengurusi mereka, lebih baik baca buku, karena nanti akan ada ulangan harian kimia dikelas.

Abi ini cukup pintar, kalau dibandingkan dengan Ervan dan juga Kezio. Kalau dibandibgkan dengan Rasi, sudah pasti tau jawabannya. Jauuuhhhhhhh!!!

"Ihhh! Kezio! Ini tuh gara-gara lo tau gak! Rasi jadi marah sama gue. Kalo gue gak dikasih makan lagi sama dia gimana coba?!"

"Mulung aja lo sana biar dapet makan!"

"Lo gimana sih, dimana-mana, kalo mulung dapetnya sampah! Bukan makanan!"

"Ini nih. Kebanyakan makan origami, sampe lupa otak disekolahin. Ya kalo sampahnya dijual dapet uang, uangnya lo beliin makan! Begonya sampe ke tulang-tulang!"

Ervan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Menunjukkan wajahnya yang seperti orang tolol dimata Kezio sekarang.

Kalau bukan sahabat, mungkin sudah ia lempar dari jendela mobil. Sayang temen Zio mah.

"Ohh jadi kalo mulung bisa buat makan juga ya hasilnya. Baru tau." Ucapnya sambil meringis tidak berdosa.

Memang pernah, seorang Ervan merasa berdosa? Tidakk!! Paling juga waktu lebaran aja.

"Udah ya Van, udah! Lo ngomong sekali lagi gue lempar dari jendela!" Final Kezio dengan kesal.

***
Killa duduk di tempat duduk nya, di sampingnya ada Vana, Salsa dan Anin tepat di depannya duduk.

Mereka berada di kantin. Nggak kok, nggak bolos jam pelajaran, walaupun mereka suka bolos, tapi sekarang tidak. Karena,, sekarang sudah jam istirahat pertama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang