Cerita ini bersetting lokal, Jadi semua karakter, tempat, maupun bahasa adalah Lokal atau Indonesia, Kecuali para member NCT Dream- 🍒 -
Katanya,
Masa putih abu-abu adalah masa-masa paling indah. Aku bisa mengerti kenapa bisa di katakan seperti itu dan paling kebanyakan siswa juga, tapi perasaan aku akan kebenaran pepatah tersebut mulai menghilang.
Bagaimana bisa?.
Sejujurnya mungkin ini bisa jadi kesalahan aku karena yang seharusnya mengambil jalan kebahagiaan, ternyata mengambil jalan ke 'sialan'.
mulai dari situlah hidup aku mulai tak berwarna, merasakan penyesalan.Tapi apa yang akan aku ceritakan nanti menurut aku bukan penyesalan yang aku maksud, justru aku ambil ini sebagai pelajaran yang kita semua bisa dapat, tentang pertemanan, percintaan, cara mengambil keputusan.
Lalu bagaimana hidup aku sekarang? hidupku masih berlanjut seperti biasa, sekarang ini aku menceritakan hidupku beberapa tahun yang lalu, mungkin buat anak remaja seperti aku dulu akan suka.
baiklah, untuk intronya mungkin segitu saja. seiring kalian membaca akan mengetahui semuanya. Selamat membaca!
- 🍒-
"Eh gue boleh minjem pulpen lo gak?, punya gue ilang deh serius," aku menengok kesuara di sebelah aku, melihat cowok berbadan tinggi sedang mengulurkan tangannya di depan mukaku.
Na Jaemin, siswa kelas X-IPA 4. Selalu di ketahui oleh siswa yang lain sebagai penjahil kelas, game fanatic, jago basket, cerdas bukan pintar, berisik, dan mempunyai senyum yang manisnya bikin diabetes. Katanya.
"Gak, gue gamau" Nama aku Reyna Anindya, Kelas X-IPA 4, mempunyai atittude yang kadang dingin, cuek, tetapi kalau sudah dekat akan ramah, tidak suka basa-basi, pintar? bisa dikatakan begitu, kpopers, weaboo, dan suka membaca.
Setelah aku menolak permintaan Jaemin, dia langsung memasang wajah yang cemberut, tetapi itu tidak lama, lalu dia memamerkan senyuman yang. Sinis?, aku juga tidak mengerti apa maunya.
"Lo napa?" aku bertanya.
Dalam sekejap, Jaemin langsung mengambil tempat pensil aku dan lari keluar kelas.
"JAEMIN!, KALO GUE KETEMU LO LAGI KELAR IDUP LO!" aku teriak supaya Jaemin mendengar, sambil mengejarkannya, Jaemin menoleh dan mengeluarkan lidahnya. Niat untuk mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
with(out) you // na.jaemin [discontinued]
FanfictionIt was all a lie. But the sad part is that its your lie, Na Jaemin.