Sajadah yang Bercahaya

38 0 0
                                    

Prolog

Akhirnya aku diterima di sekolah yang ku inginkan selama ini. Tapi takdir berkata lain aku tidak bisa bersekolah disana karna bisnis keluarga yang mengalami masalah papa dan mama memutuskan agar kami menangani bisnis kami yang sedang diambang kehancuran itu. Mama menyarankan agar kami pindah ke Greenland dan menyelesaikan masalah bisnis tersebut.

Satu minggu kemudian kami pergi ke tempat teman dekat mama dan papa, aku biasa memanggil mereka dengan sebutan ayah dan bunda. Ayah dan bunda sudah seperti saudara bagi papa dan mama. Mama bercerita tentang masalahku yang tidak mau ikut ke Greenland, bunda menyarankan agar aku tinggal bersama mereka saja dan bisa tetap melanjutkan sekolah di tempat yang ku inginkan.

Kenapa laki-laki ini begitu banyak penggemarnya?

Manusia digin, cuek dan ketus ini bagaikan pangeran di sekolah ini, aku heran kenapa banyak orang yang mengidolakannya? Apakah penglihatan mereka sudah rabun semua? Membingungkan.

Apaaaa? Menikah? Yang benarsaja mama? Sheyra masih kelas 2 SMA, mana mungkin Sheyra menikah secepat ini? Apalagi dengan laki-laki dingin seperti dia....

Sheyra tidak mauuuu Pa... Ma....


Bagian 1

Hmm pemandangan hari ini begitu indah...

Hati ini serasa ingin bernyayi dengan riang.

Selamat pagi cantikku , wah pagi ini kau terlihat begitu cemerlang mengalahkan matahari pagi.

Apakah kalian semua sudah merasa haus? Aku membawakan kalian minuman ...

Tetap sehat ya teman cantikku hehe... kalian terlihat begitu indah dan cemerlang pantas saja kalian disebut dengan bunga matahari... uhhh cantiknya daun mu hijau....

Ehem... ehem... Sheyra kamu berbicara lagi dengan bunga-bunga mu?

Hehe... mama , tanpa sadar aku menggaruk kepala ku yang sebenarnya tidak gatal. Mama udah mau berangkat ?

Ia sayang, maaf ya mama buru-buru, tadi mama dapat telephon dari kantor, sepertinya ada sesuatu yang mendesak , mereka menyuruh mama pergi kekantor secepatnya, mama tinggal dulu ya sayang ... umuhh... dadah sayang. Masalah yang kamu bicarakan kemaren nanti kita diskusikan lagi ya sayang.. mama pergi dulu.

Mama selalu saja begitu, pergi dengan terburu-buru , belum sempat aku mengucapkan sepatah kata mama sudah hilang dari pandanganku. Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan mama ku. Tetapi lupakan tentang mama yang selalu begitu. Sekarang hatiku sedang senang, karna hari ini aku akan mendaftar kesekolah yang aku impikan sejak lama. Disana fasilitas yang diberikan sangatlah komplit, sekolah itu banyak menghasilkan siswa yang berprestasi. Aku tidak sabar ingin cepat bisa bersekolah di sana.

Sayang papa berangkat dulu ya... umuah... dadah sayang.

Aku membalas lambayan tangan papa.

Ia pa.. hati-hati dijalan ya pa...

Aku masih menatap papa ku yang sudah masuk kedalam mobil dan mulai mengendarainya, perlahan-lahan menjauh dari pandangan ku. Aku ingat cerita mama waktu semasa kuliah, mama pernah cerita kata mama papa itu waktu kuliah sangatlah popular dan juga sangat jarang tersenyum dan apa bila papa tersenyum banyak wanita yang jatuh hati karna terpesona.

Terkadang aku merasa aneh? Apa ia papa itu waktu dulu jarang tersenyum? Karna yang ku tahu papa ku sangat suka tersenyum. Tanpa sadar aku melipat tangan didada memikirkan hal tersebut. Ah sudahlah kenapa aku memikirkan hal itu sekarang, dari pada aku memikirkan hal lalu lebih baik aku mendaftar kesekolah favorit ku. Yosh waktunya mengambil laptop dan memulai pendaftaran onlinenya. Yee akhirnya sudah selesai dan sekarang tinggal menunggu hasilnya.

Uuhh ... aku menrenggangkan tubuhku yang mulai kaku.

Tring .... Tring ...

Wahh ada pesan masuk di email ku, semoga ini dari sekolah. Aku tidak sabar untuk melihat, aku berharap bisa diterima disana.

Aku mengarahkan kursor ke pesan yang ada di email, dengan menutup mata aku membuka pesan tersebut.

Dalam hitungan ke tiga aku harus membuka mata dan melihat hasilnya.

Satu ... dua ... tiii.. ga... tada ..... yeee, aku diterima.... Aku diterima ... aku diterima...

Saking senangnya aku melompat-lompat diatas kasur.

Hehehe .... Akhirnya doa ku selama ini terkabulkan terima kasih Ya Allah , Engkau maha mendengar doa hambaMu yang kecil ini.

Rumah ini selalu saja terasa sepi setiap harinya. Aku selalu sendiri dirumah sampai sore tiba, tidak apa – apa aku selalu memaklumi mama dan papa yang selalu sibuk, aku tahu semua yang mereka lakukan untuk diriku. Selama ini aku tidak pernah mengeluh karna ini adalah hal yang biasa bagiku.

Aku duduk diruang keluarga sambil menonton Tv dan sesekali aku melihat jam yang terpajang didinding ruangan. Seualas senyum mulai muncul di wajah ku. Sebentarlagi jam 04.00. akhirnya ..

Tin ...tin...tin.. klakson mobil berbunyi di luar pagar, aku buru-buru berlari dan membukakan pagar.

Assalamualaikum sayang ... terimakasih karna sudah membukakan pagar untuk papa

Waalaikum Salam papa, aku melihat kedalam mobil tapi ...

Kenapa Sheyra? Cari mama ya? Itu...

Papa menatap kearah bangku yang berada di belakang.

Hehe ...aku tertawa, rupanya mama tertidur di kursi belakang, mungkin karna mama kecapean makanya tertidur lelap begitu.

Papa memarkirkan mobil di garasi dan aku pun kembali menutup pagar, setelah pagar tertutup aku berlari- lari kecil kembali masuk kedalam rumah, aku tidak sabar ingin menceritakan kepada papa dan mama kalau aku di terima disekoh yang kuinginkan.

Setelah shalat Magrib kami pun mulai makan malam bersama, pada saat makan malam aku mulai menceritakan kepada papa dan mama kalau aku diterima disekolah yang favorit yang selama ini aku inginkan.

Sayang mama bangga kamu bisa diterima di sekolah itu, mama dengar persaingan untuk masuk disekolah itu sangatlah ketat. Mama menghampiri tempat dudukku dan memeluk dengan hangat.

Hmmm anak mama memang pintar ya.

Mama mengusap kepalaku dengan lembut.

Hehe siapa dulu dong ...Sheyra Azzahra Abelia gitu.

Aku berkata sambil membanggakan diri.

Ia tentu dong ... anak papa kan pintar.

Sekarang giliran papa mengusap kepalaku dengan lembut.

Setelah selesai makan aku pergi keruang keluarga untuk menonton Tv, mama dan papa menghampiriku. Mama dan papa duduk di atas sofa yang ada di ruang keluarga sedangkan aku duduk di karpet berbulu yang ada di depan sofa tempat mama dan papa duduk. Papa memulai pembicaraan dengan ragu-ragu, aku merasa aneh, karna biasanya kalau papa memulai pembicaraan dengan ragu-ragu begini biasanya ada hal yang sangat penting yang ingin disampaikan, perasaanku mulai tidak enak. Didalam hati aku mulai bertanya-tanya ada apa? Apakah ada sesuatu yang tidak ingin kudengar yang akan dikatakan papa.

Sheyra sayang papa dan mama minta maaf karna kamu mungkin tidak bisa masuk kesekolah yang kamu inginkan?

Kata –kata yang diucapkan papa membuatku kaget, ucapan itu bagaikan petir disiang bolong, saking kagetnya aku hanya bisa diam membisu seribu bahasa.

Maaf sayang bisnis kita yang ada di Greenland sedang mengalami masalah, dan harus dibutuhkan penanganan khusus disana. Papa sudah membicarakan masalah ini kepada mama dan mama setuju agar kita pindah kesana dan mengurus masalah ini dengan focus.

Pa ma, Sheyra disini aja, Sheyra gak usah ikut ya...

Sayang mama juga maunya begitu, kamu tetap bisa sekolah disini, tapi masalahnya sekarang, bisnis kita disana benar-benar sangat buruk dan kitu juga tidak tahu sampai kapan bisnisnya mulai membaik, makanya kami memutuskan agar kamu ikut bersama mama dan papa ke Greenland.

Hatiku rasanya sangat hancur, semua usaha ku berujung sia-sia, aku tidak bisa bersekolah disana, banyak hal yang ingin kulakukan bila bisa bersekolah disana, tapi sekarang hanya tinggal harap dan angan-angan ku saja.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 04, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sajadah yang BercahayaWhere stories live. Discover now