Saat yohan membuka pintu, Adira langsung masuk dan menyimpan kantung plastik disofa, wanita itu berbalik dan menatap Yohan yang sedang berdiri sambil sedikit tersenyum
Adira memeluknya erat sambil mengelus pelan punggung Yohan, biasanya hal tersebut dilakukan jika Yohan sedang terpuruk
"Im okay baby, why?" Ucap Yohan sambil mengecup puncak kepala adira
"Cape kerja kan?" Tanya Adira, wanita itu menatap Yohan lucu
Yohan hanya mengangguk, agak aneh Adira, ada apa ya?
--
Adira menatap langit pagi, bola matanya sedikit sakit menangkap cahaya mentari, sudah dua hari ia tak keluar kamar, pantas saja matanya sakit saat menatap langit
Hoodie pink nya menutupi tubuh mungil Adira, celana bola longgarnya membuat angin pagi masuk kedalam celana dan membuat dirinya bergidik, dingin
Seseorang menepuk pundak Adira, wanita itu hanya berbalik pelan dengan rasa malas yang menumpuk
Ternyata Seungyoun, ia kaget tapi mencoba menutupi ekspresi terkejutnya, mencoba menetralisir hatinya yang porak-poranda juga akibat menatap Seungyoun dengan keringat dan kaos putih polos, serta beberapa tatto yang ingin ia sentuh saat melihatnya
"Hallo, udah 3 hari ya gak ketemu, tetangga" ucap Seungyoun, sehabis insiden minimarket, Adira memang menginap di rumah Yohan dan bekerja selama dua hari dikamarnya
Dia seorang penulis dan penerjemah, tapi saat ini sedang mencoba dunia komik, jadi ia tak punya kantor dan teman sekantor, tapi, ia menikmati kesendirian nya
"Beneran tetanggaan dong kita" Adira mengeluarkan tangannya dari saku dan melakukan fist bomb dengan Seungyoun, pria itu hanya tertawa
Ternyata ada sisi lain dari mantan kekasihnya ini, Adira lucu
"Jadi tetangga, bisa kan kita sarapan bareng aja? Kakak juga nungguin tukang bubur ini" Ucap seungyoun sambil tersenyum
Adira diam, lalu mengangguk, Yohan tak akan marah bukan? Lagipula, dirinya dan Seungyoun hanya sebatas teman
Ia tau batasan dan Seungyoun juga sudah punya istri, jadi untuk saat ini tak akan ada gosip aneh diantara mereka
~
"Masih takut sendiri dir?" Tanya Seungyoun sambil menuang sambal dimangkuknya
"Nggak sih kak, kan unit depan udah diisi sama kakak. Asalnya aku kira kosong, kan dua kamar yang satu lantai sama kita sering kosong, orang kerja" tutur Adita, wanita itu mengecup jemarinya yg baru terkena kecap
"Pake ini" Seungyoun memberikan selembar tisu yg tersedia dimeja tukang bubur
Pria itu masih saja perhatian, sedikit tak karuan Adira dibuatnya
"Kakak sekarang sering diapart, kalo mau mampir ya mampir aja" tawar Seungyoun, Adira hanya diam sambil terus memakan buburnya
Tbc