Jaebum membanting ponselnya ke sofa. Jinyoung cukup tahu, ia sedang kesal karena trailer mv comeback Jackson bersama dengan artis wanita yang berparas manis sudah disebar, bahkan beranda sosial media penuh dengan potretan tersebut. Cukup membuat kekasih dari lelaki bermarga Wang ini menggeram.
"Sudahlah, Jaebum. Lagipula itu comebacknya. Kau cemburu berlebihan" Jinyoung menyenderkan punggungnya ke bantalan sofa lalu menyamankan posisinya.
"Tapi bagaimana kalau kau melihat Yugyeom pergi pemotretan bersama wanita cantik lalu banyak penggemar diluar sana meminta mereka untuk pergi dating? Jackson bahkan belum mengabariku. Sudahlah, aku akan pergi sampai malam." Jaebum beranjak, mengantungi kembali ponselnya dan meraih kunci mobil dengan kasar. Meninggalkan Jinyoung yang tertawa melihat kecemburuan yang terpampang jelas di wajah lelaki bermata sipit itu.
•••••••
"Oh? Kau sudah pulang? Ku kira kau tidak akan kembali hingga esok hari hyung" Jackson yang sedang merebahkan diri mengalihkan pandangan dari ponselnya, mulai menatap Jaebum yang melepaskan hoodie dan membanting topinya ke meja.
"Dan kukira kau masih asik berkencan dengan wanita itu" seringai Jaebum yang mulai merangkak di atas ranjang dan berhenti di antara kaki Jackson yang terbuka sedikit lebar.
"W-w-wait, hyung... kau mau apa? Sebentar, kau cemburu berat hanya karena aku menjalani sesi pemotretan juga dengannya?" Ucap Jackson sedikit was-was.
"Kau terlalu banyak bermesraan dengan wanita menyebalkan itu dibalik kamera, kamu berpikir aku tidak mengetahuinya?" Tanya Jaebum mendekatkan bibirnya ke daun telinga Jackson lalu menyentuh pahanya yang terlihat karena celana pendeknya tersingkap.
Telapak tangan Jaebum yang lain menelusup masuk ke dalam kaus hitam polos yang dipakai Jackson, menyentuh pelan perutnya. Lelaki bermarga Im itu menyeringai lalu menekan pelan kejantanan Jackson dengan lututnya.
"Hyung, berhenti Hyung. Jangan bilang kau akan m—AAAHH" Erang Jackson yang merasakan pahanya diremas kuat oleh Jaebum hingga memerah.
Sialnya tiba-tiba saja pintu terbuka. "Jackson h— oh maaf, aku lupa kalian sedang menyelesaikan masalah. Tidak apa, makan malam menunggu~" Youngjae segera menutup pintunya kembali dan berjalan ke arah meja makan, mulai membicarakan hal yang ia lihat saat masuk ke kamar sang Happy Virus yang tengah terpojok karena kecemburuan besar milik Leader mereka.
Jauhkan Choi Youngjae dari kisah-kisah yang bisa membuatnya bergosip, terlebih lagi jika sudah bersama Bambam.
Jackson menyadari Jaebum masih terdiam sejak Youngjae masuk. Ia segera mendorong dada lelaki yang ada di atasnya lalu berlari menuju pintu dengan cepat "Semuanya sedang menunggu kita di meja makan, jangan diam di situ hyung. Kau mau mati kelaparan?".
Jaebum menghela nafasnya kasar yang akhirnya bangkit untuk bergabung makan malam.
•••••••
"Hyung, kau seperti mencari akhir dari hidupmu sendiri jika bermesraan dengan Lisa di balik kamera tanpa Jaebum hyung ketahui" tawa Youngjae menggelegar setelah mendengar Yugyeom berkata demikian.
Tentu dengan Jaebum yang sudah masuk lagi ke dalam kamar Jackson dengan alasan pergi mandi.
"Aku tidak bermesraan dengan Lisa, aku hanya mengobrol dengannya" jawab Jackson sinis.
"Aku yang sering dekat dengan wanita tapi Yugyeom tidak pernah seperti Im itu" Jinyoung tersenyum miring.
"Karena aku sudah biasa melihatmu pemotretan, bahkan syuting drama ber-adegan ciuman." Balas Yugyeom dengan tatapan tak suka. "Tapi aku tau waktu di mana aku harus bertindak, Hyung."
"Kau tahu? Siang tadi ia marah-marah di depanku sehabis melihat trailer dan behind the scene pemotretan" kekeh Jinyoung.
Jackson hanya memutar bola matanya malas, memutuskan bangkit dari duduknya dan mulai berjalan ke kamarnya.
"Jackson hyung!!! Ingatkan Jaebum hyung untuk tidak berlebihan" teriak Bambam lalu mulai terkikik bersama Youngjae.
Jackson tidak peduli, dia hanya membalas dengan membanting kasar pintu kamarnya.
Mark yang melihat hanya bisa diam. Ia menyerah mengurus masalah mereka. Jangan sampai besok semuanya dimarahi manajer karena keadaan Jackson yang disebabkan oleh Jaebum.
Jackson kembali pada ranjang kesayangannya. Ia memilih tidur dengan posisi miring, menghindari Jaebum yang sewaktu-waktu bisa berbuat seenaknya kapan saja.
"Kau tidak akan mandi? Dan ya, Aku akan tidur di sini" kata Jaebum yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya.
Jaebum duduk di pinggiran ranjang tepat di sebelah tubuh Jackson, menggerakkan tubuhnya seakan ia ingin pergi tidur hanya dengan berbalut handuk yang melingkar di pinggangnya. Jackson yang menyadarinya segera bangun dan bersila.
"Aku tidak mau kau berbaring di sampingku hanya memakai handuk. Kita tidak akan tidur kalau hyung tidak memakai pakaian" Jackson menunjuk Jaebum dari atas sampai ke bawah lalu beralih menunjuk lemari pakaian yang ada di kamarnya. "Ku bolehkan kau pinjam beberapa pakaian milikku, aku punya beberapa kaus longgar yang bisa hyung pakai".
Jaebum hanya berdecak sebal dan memakai pakaian Jackson yang pas dipakai olehnya. Sedangkan Jackson kembali pada posisinya yang semula. Jaebum yang sudah selesai membaringkan tubuhnya di samping Jackson, memandang kekasihnya yang tidur memunggunginya. Tetap saja, sekesal apapun, secemburu apapun, semarah apapun, Jaebum tidak bisa melewatkan harinya tanpa memeluk kekasih kesayangannya, persis seperti apa yang ia lakukan sekarang.
"Jangan cemburu berat padaku seperti itu. Aku hanya pemotretan saja dengannya, selebih itu aku cuma bercanda sebentar" gumam Jackson.
"Aku bahkan tidak kesal saat melihat proses pemotretan punyamu. Iya, kau, Im Jaebum yang dikelilingi wanita-wanita cantik nan seksi."
"Okay. Maafkan aku. Dan, apakah yang kuremas tadi masih terasa sakit?" Tanya Jaebum terkekeh lalu mempererat pelukannya.
"Masih terlihat sedikit memerah jika kau ingin tahu. Tapi bisakah kau jauhkan aset sialanmu itu menempel di bokongku? Itu sangat mengganggu." Jackson memejamkan matanya erat dengan pipi yang sedikit memerah. Mulutnya terang-terangan berkata itu menganggu, tapi sesuatu dalam dirinya seakan meminta lebih dari sekedar menempel.
Percayalah, Jackson itu liar. Hanya saja, ia malu-malu kucing.
"Hei, tenang saja. Asetku masih terbalut celana. Atau kau mau aku melepasnya? Oh tidak, aku tidak akan menggempurmu malam ini. Nanti aku berakhir diomeli manajer, besok kau masih ada kegiatan. Sudahlah, cepat tidur" Jaebum mengecup pelipis kekasih manisnya. Tangannya meraih selimut untuk menghangatkan tubuh mereka dari dinginnya udara malam.
Jackson mengerucutkan bibirnya setelah mendengar jawaban Jaebum. Kecewa dengan alasannya tidak melakukan apa yang nyaris mereka lakukan. Jaebum tetap tidur pulas, sama sekali tidak tahu Jackson masih cemberut karenanya.
Lihat? Jackson itu liar. Terlihat saja dia menggeleng tapi sebenarnya ia sangat menginginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MarkSon + JackBum Story's
FanfictionBot!Wang Jackson Dom!Mark Tuan Dom!Im Jaebum Warning! BxB Kalau kalian terlalu ultimate Mark uke, Ultimate Jackson seme. Mungkin kalian salah singgah. Rata-rata isinya mature. Jadi, tentuin dulu bacaannya ya. Sewaktu-waktu mungkin aku membuat ceri...