•Next Target 2 [MarkSon]•

544 40 22
                                    

Iya aku tau Jackson disini over bayik terkadang. Tapi kan.. kalian juga tau kelakuan dia akhir akhir ini malah makin kaya bayi, cuma dibikin buyar sama pemotretan aja🥺

yah.. Hey, aku gak tau ceritanya bakal bertele tele kaya gini😞

!! Happy Reading !!
•••••••••••••••••••••••••
Bel pulang sekolah berbunyi 5 menit yang lalu. Siswa lain bergegas keluar dari kelasnya masing-masing, termasuk Jackson yang berjalan keluar dari kelas dengan girangnya setelah 3 hari berturut turut dia tidak boleh berkeliaran sama sekali. Terkadang dia masih sebal dengan Mark. Memang, dia dibolehkan pulang hari itu, tapi sebagai gantinya dia tetap istirahat di rumah dan tidak boleh bermain sama sekali. Dia kira Mark benar-benar akan mengizinkannya pergi sekolah, ternyata hanya sebuah kalimat untuk membuatnya menurut.

      Jackson tetaplah bocah yang gampang dipengaruhi.

"Hyung~! Miss you~" seru Jackson masuk ke dekapan Mark, lalu terkekeh karena tingkahnya.

"3 hari ini sudah kuhabiskan waktu denganmu, yang berarti kau tidak sendirian karena aku tetap disampingmu selama itu. Tapi kenapa kau rindu padaku?" Gumam Mark tertawa kecil, dan mengusak rambut coklat Jackson yang semakin lebat dan panjang. Mark berencana memotongnya agar terlihat lebih manis. Mungkin diwarnai sedikit tidak akan masalah.

"Hei ketua klub basket, tim kita menunggu" decak Bangchan yang berdiri tepat di belakang Mark, dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Ah! Bangchan hyung, maaf aku tidak melihatmu" Jackson tersenyum, lalu menatap Mark dan Bangchan bergantian.

"Kalian benar akan pergi ke lapangan kan? Aku akan ke klub vokal menemani Jinyoung" Lanjut Jackson setelah menjauh dari dada Mark.

"Kau yakin tidak ikut saja bersama kami? Baiklah, selama Vian—dimana Vian?" Tanya Bangchan, menyadari kalau Jackson datang sendirian.

"Kau menyuruh Vian pulang?! Astaga, Jack—" Mark yang hendak memarahi Jackson, kini mengurungkan niatnya setelah melihat mata Jackson yang mengerjap lucu dan nyaris menangis.

"Okay, okay. Jackson, dont cry. Sorry" Mark bergerak cepat ingin merengkuh tubuh kekasihnya yang berjalan mundur dengan mata yang— uh. Bangchan mengatupkan bibirnya.

Jackson kelewat manis kalau kau mau tahu.

Tetapi selang beberapa detik, tubuh Jackson tertarik lebih mundur dari jangkauan Mark. Mark tidak bisa meraihnya, adiknya sedang menyalang.

"Hyung. Kau apakan Jackson?" desis Jinyoung memicingkan mata pada Mark, dengan tangan yang terus mengusap kepala Jackson yang bersandar di bahunya.

"Dia membentakku Jinyoungie~" rengek Jackson sambil menunjuk Mark yang masih diam.

"Tapi... aku kan tidak mem—"

"Mark hyung. Intinya, Jackson akan ikut denganku—sudahlah, Jackson sendiri yang mau" ujar Jinyoung cepat saat Mark ingin menyela dan membantah omongannya, "lagipula dia ikut klubnya juga untukku" seringai Jinyoung setelah melanjutkan bicaranya.

"Dan kau tidak mengajakku?" Tunjuk Mark pada Jinyoung. Tidak terima dengan apa yang Jinyoung katakan. Ia merasa dijauhi, sungguh.

"Hanya siswa SMP, sadarlah umurmu, hyung."

Ah, ingatkan Mark kalau Jinyoung adalah adik kandungnya.

"Kalau kalian selesai, susul saja tidak apa. Ruang vokal, di dekat studio musik lantai 1, main building 2. Cukup ya? Kalau begitu, aku pergi dulu" Jinyoung membawa pergi Jackson, meninggalkan Mark yang masih diam.

MarkSon + JackBum Story's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang