•A Mistake [M]•

1.2K 65 7
                                    

Kalian tahu? Ini dewasa, kasar mungkin. Aku harap kalian bisa memilih cerita orang lain dengan baik. Deskripsi sudah menjelaskan ini rating dewasa. Jadi jangan protes kalau hampir setiap part itu isinya mature ya?

Happy Reading!
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Semua anak G7 Gang terkejut memang, saat tahu Jackson tetiba saja menjadi CEO agensi. PJY PD-nim undur diri, kabar duka memang, tapi sebegitu mudahnya Jackson mengambil alih semuanya. Semuanya terlalu mengejutkan. Sungguh. Dan parahnya ketika mereka ingat harus menyerahkan berkas-berkas padanya, yang tentu harus terbubuhi dengan tanda tangannya dengan sebuah izin.

~~~~

Pada akhirnya 6 orang datang di gedung agensi, sudah mantap menyiapkan diri membuat argummen dengan Jackson jika ditolak mentah mentah—lelucon, mereka masih berdiam diri di depan ruangan CEO yang telah berganti papan nama menjadi 'Jackson Wang'. Bambam yang biasanya menerobos pun sekarang ragu untuk memutar kenop pintu. Sampai satu suara membuyarkan kesunyian mereka.

"Guys? Kalian mau berdiam diri seberapa lama disana? Tidak mau masuk?" Suara ceria Jackson menyahut dari dalam, disambut dengan helaan nafas teman-temannya saat masuk ke ruangan.

Pandangan pertama mereka terfokus pada Jackson yang bersandar pada kursi berodanya dengan kaki yang duduk bersila diatas sana, kurang sopan bisa dibilang. Terlebih lagi tangannya tidak memegang dan mengecek satupun berkas seperti CEO yang biasanya Yugyeom lihat. Jackson hanya sibuk bermain game di ponselnya, dengan 2 kotak cheesestick di mejanya. Pakaian Jackson tidak formal, tidak bisa disebut santai juga. Hanya mengenakan jeans hitam dengan kemeja V neck senada yang menampilkan sebagian dadanya. Pakaian yang terlalu terbuka untuk digunakan oleh seorang CEO, pikir Youngjae.

Pembicaraan dimulai setelah seorang staff masuk untuk membawa minuman dan juga membawa berkas-berkas yang dibawa para kawan Jackson. Pembicaraan yang terbilang santai, mereka menyelingi dengan sebuah canda tawa, entah apa candaannya sampai beberapa gebrakan tangan Youngjae terdengar hingga ke ruang rapat yang berada tepat di sebelah ruangan Jackson.

            Tapi 6 orang yang duduk di sofa terdiam setelah pembicaraan Jackson sudah sampai—

".... Yup. Hanya itu. Hanya satu syarat, tidak lebih. Bagaimana?" Jackson menaikan alisnya, meminta jawaban dari para temannya. Semuanya membisu, tidak ada yang menyahut. Cukup sunyi sampai staf di ruang sebelah heran karena tidak mendengar keributan sama sekali.

"Guys? Kenapa diam? Berkas kalian mau diurus kan?" Jackson tertangkap menyeringai setelah dilirik diam-diam oleh Jinyoung. Jackson menumpu dagunya dengan satu tangannya di atas meja. Aroma arogannya kembali, walau hanya raut wajahnya saja yang membuat dia terlihat sombong.

"Pffrrrt" suara Youngjae menahan tawa memecah keheningan, disusul dengan Jaebum yang membawa kembali 'The Legendary Chin'. Gebrakan Mark di meja Jackson pun seakan menyambut kericuhan di ruangan ini—bukan gebrakan, tetapi cukup keras untuk menghasilkan suara yang kencang.

Bertambah ribut lagi ketika Youngjae mulai tertawa terbahak-bahak hingga jatuh dari sofa. Jinyoung hanya berdiri menjauh dari suara berisik, merenung dengan pikirannya sendiri. Ia lelah, seakan mencium kejadian tidak bagus di dalam ruangan ini.

"Hajar hyung, hajar" sorak Bambam dan Yugyeom—hanya mereka berdua yang sadar—ketika melihat Jackson didekati oleh dua hyung tertua mereka.

"Sudah berani membuat kesepakatan tidak masuk akal seperti itu rupanya" gumam Jaebum yang terlihat mengendurkan dasinya, Jackson sempat mengintip Mark yang melipat lengan kemejanya dengan seringai yang menghiasi wajah tirusnya.

MarkSon + JackBum Story's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang