Setelah lamanya aku hidup bersama ayah,dari kecil sampai aku sebesar ini.
Aku adalah anak satu-satunya,jika kalian menanyakan kepadaku dimana ibuku,akan kuceritakan manis dan pahitnya hidupku.
Ibuku meninggal di saat aku berumur 3tahun,ibuku bunuh diri karena keluargaku dililit hutang yang sangat banyak,karena itu ibuku depresi dan bunuh diri.
Dan sampai sekarang hutang itu masih belum terlunasi walaupun ayahku mencicilnya sedikit demi sedikit.
Ayahku terpaksa berhutang karena pada saat ibuku melahirkan, perusahaan ayahku bangkrut karena sekretarisnya menggelapkan uang perusahaan hampir miliaran.
Ayahku menjalani itu semua dengan tabah,dan ayahku rela meminjam uang dengan nominal yang bisa dikatakan banyak,karena untuk membayar persalinan,perlengkapan,dan kebutuhan hidupku pada masa kecilku dulu.
Seingatku saja,ketika umurku berusia dua tahun,aku sering menangis dan kelaparan,ayah dan ibuku memandangi diriku dengan iba,dan kekhawatirannya,padahal mereka berdua sama sekali belum makan.
Jika aku tertawa dikarenakan benda yang lucu,atau ayah dan ibu menggelitiki perutku,rasanya mereka sangat bahagia,dan merasa tidak ada beban yang ditanggungnya.
Dan ketika di usia ku beranjak tiga tahun,ibuku bunuh diri.
Ibuku ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar mandi,dan tancapan sebuah pisau tepat di jantungnya.
Ayahku menangis sejadi-jadinya karena melihat ibuku ditemukan tidak bernyawa.
Ayahku sempat ingin melakukan bunuh diri namun selalu gagal,karena akibat tangisanku yang kencang dari kamar,karena merasa haus dan lapar.
Dan perlahan,ayahku mengikhlaskan kepergian ibuku,dan merawatku sepenuh hati.
Dan sampai saat ini,umurku sudah beranjak 17 tahun,dan selama itu juga ayah merawatku.
Aku adalah anak yang sedikit tertutup dengan dunia luar.
Tetapi,berkat bujukan dan usaha ayahkulah aku mampu membiasakan diri dengan dunia luar.
Ya ayah adalah superheroku.
Ku harap aku bisa membalas jasa-jasamu dan titik air peluhmu itu-avanka.

KAMU SEDANG MEMBACA
AVANKA
Acaksaya masih amatiran dalam membuat cerita,jika anda tidak suka silahkan menjauh. Ayahku adalah penyemangatku setelah ibu. Aku hidup bersama ayahku berdua,dikarenakan ibuku telah meninggal di waktu aku kecil "DOR!" peluru dari pistol itu tepat mengena...