Chapter 1 : He is an Alien

445 82 11
                                    

(Jadi tadi Suri mau update Chap 1, tapi sama wattpad gak bisa. terus gak sengaja malah kehapus)

######

Yang vote kok cuma 78? 😟
Ga terlalu menarik ya?
Padahal tadi suri niatnya bakal nunggu vote sampe 100 baru up, tapi gak sabar buat up..
Ayo dong vote, minim 100 aja deh gaapa :)






####








Namanya Kim Taehyung, pria yang sebaya denganku dan mengaku kalau dirinya adalah utusan dari planet luar angkasa yang mendarat ke bumi dengan tanda lahir berupa cincin merah yang disematkan oleh raja dari planet tempatnya berada. Dia suka sekali mengada-ngada, tapi obrolannya yang sering kali melantur tak jelas entah mengapa cocok sekali denganku yang memiliki pribadi pemalu dan tak percaya diri.

Aku dan Kim Taehyung benar-benar seperti minyak dan air, tapi untuk alasan lain kami seperti masakan korea dan wijen. Tapi terkadang orang-orang disekitar kami menyebut kalau kita adalah titisan tom and jerry, kalian tau?

"Iya, kucing dan tikus. Kau tikusnya karena tubuhmu itu kecil sekali." Ujarnya mengejek ketika kita seharusnya berdiskusi mengenai tugas yang diberikan guru matematika. Sontak teman-teman kelompok ku terbahak mendengarnya.

Aku dan Taehyung pada akhirnya harus menempel selama 24 jam non-stop, mulai dari bangun pagi hingga tidur larut karena kelelahan. Kami sekolah di tempat yang sama, namun berbeda kelas. Dan aku sama sekali tak ingat kenapa Taehyung jadi ikut mengerjakan tugas kelompok denganku di kelas ketika jam istirahat. Jadilah kita malah bertengkar.

"Setidaknya Jerry itu cerdas, tidak seperti tom yang bodoh dan selalu mudah dikerjai." Balasku tak terima, aku bersendikap dada dengan kening berkerut dan sorot mata menatapnya tajam.

Taehyung bertumpu pada meja dengan siku tangannya. "Itu bukan cerdas, tapi licik!" Ejeknya lagi kali ini ia menjulurkan lidah.

"Daripada bodoh! Wlee!" Aku membuat wajah jelek dihadapannya untuk mengejeknya karena aku benar-benar merasa kesal. Napasnya sudah naik turun dan terasa berat, rahangku sudah mengeras, namun sepertinya tiga temanku yang lain tak ada yang ingin memisah. Mereka hanya diam sambil tertawa.

"Wow! Jelek sekali!" Katanya sambil mencubit kedua pipiku dan menariknya berlawanan arah. Teman-temanku tertawa semakin keras, aku sama sekali tak ingin membayangkan bagaimana jeleknya wajahku saat ini.

Kedua tanganku meranggai kepalanya, kujambak rambutnya sekuat dirinya menarik pipiku. Sekali lagi aku tak habis pikir, kenapa orang-orang menikmati pertengkaran kami bagaikan menonton lakon tahun 90an. Aku sempat berpikir, kalau aku dan Taehyung sama-sama membawa pisau dapur milik Seokjin Hyung, apakah mereka masih asyik tertawa ketika kita bertengkar?

"Taehyung-ah, kau dipanggil guru olahraga."

Akhirnya!

Ketua kelas datang bagaikan utusan dari tuhan untukku. Dengan kacamata tebal dan tumpukan buku tugas minggu lalu, dia berkata dengan wajahnya yang serius. Namun aku bisa melihat raut wajah Taehyung yang tiba-tiba jadi pucat. "Aduh! Aku ketahuan membuang celana training guru Han ke kolam renang." Pekiknya sambil menepuk keningnya sendiri.

Semua terkikik, akupun begitu --ah tidak, aku terbahak puas.

Setelah Taehyung menarik napasnya panjang, dia mendekatiku dan tiba-tiba menata rambutku yang berantakan karena pertengkaran kita tadi. Sebenarnya yang harus dibenarkan rambutnya adalah dirinya, kerena kujambak keras. Aku tidak tahu kenapa, jadi kalian jangan tanya.

Tapi, Taehyung memang begitu. Setiap kali kita selesai bertengkar, dia pasti melakukan hal manis padaku. Salah satu contohnya ini, dia juga pernah membelikanku ice cream ketika membuatku terjatuh saat keluar kelas dan ditertawai orang-orang yang sedang pulang saat itu.

The Red StringWhere stories live. Discover now