cepter 2🌼|"aku seorang malaikat"

45 10 1
                                    

~Pulang sekolah~♡

Semua pelajaran telah selesai bel pulang telah berbunyi.

"Akirnya selesai juga pelajarannya, padahal baru hari pertama tapi aku sudah letih" , ucapa akmel.

"Ya benar sekali akmel aku juga sepertimu" , nirmala teman baik akmel.

"Ya tentu", akmel yang menaruh tanganya di bahu nirmala.

"Heiii, kau lambat tolong bawa tasku ya", ucap akmel memberikan tas kepada winda.

"Ya, ini tasku juga", ucap nirmala juga memberikan tas kepda winda

Winda berdiri dan pergi dia meninggalkan tas yang mereka berikan dan tas itu jatuh ke lantai.

"Hai...!!,apa maksudmu meninggalkan tasku bukan kah aku menyuruhmu membawanya" ,ucap akmel kesal kepada winda.

"Bukankah kamu mempunyai tangan untuk kamu mebawa tas itu.", ucap winda.

"Kamu berani sama aku dasar gadis culun bodoh", ucap akmel yang langsung mengabil tasnya dan melemparkannya kepada winda.

"Kamu pikir aku akan culun selamanya dasar bodoh, aku sudah berubah", ucap winda kesal dan pergi.

"Hei tunggu kau...", akmel menarik bahu winda dan menamparnya.

"Sudah ku bilang jangan berani-berani dengan kukan", ucap akmel.

Winda memegang pipinya dan menatap ke arah akmel dan nirmala dengan tatapan tajam.

"Kenapa kau melihatku", ucap akmel mendorong bahu winda.

"Iyh kenapa kau menatap kami", ucap nirmala yang juga mendorong bahu winda.

Namun winda masih menatap mereka dengan mata yang penuh dengan amarah.

"Sudah ku bilang jangan menatap kami seperti itu", ucap akmel yang mengangkat tanganya ingin menampar winda

Namun untungnya ada yang menahan tangan akmel hingga tamparan itu tidak terjadi.

"Jangan menyakitinya" , ucap seseorang tersebut dengan nada dingin.

"Ahhh kamu , aku tidak akan menyakitinya kok", ucap akmel kepda seseorang tersebut sambil tersenyum.

Seseorang tersebut langsung menarik winda dan pergi.
"Ikutlah aku", ucapnya

"Tunggu kamu mau membawanya ke mana ?", tanya akmel.

Namun dia hanya berbalik menghadap akmel dan langsung pergi.

♡~Di gudang sekolah~♡

Seseorang itu membawa winda ke gudang di sekolah.

"Ehh tunggu lepaskan aku siapa kamu", ucap winda melepaskan tanganya dari seseorang tersebut.

"Diamlah", ucapnya dingin

Kamu, kamu bukanya yang duduk di kursi belakangku, tunggu dulu kamu kan....(mengingat apa yang dia lihat), menjaulah dari ku", ucap winda ketakutan.

"Tak perlu takut namaku viktor pratris, apakah kamu bisa melihatnya ?",  tanya viktor dengan nada dingin.

"Maksudmu melihat apa ?", winda yang kebingungan.

victor langsung mengeluarkan sayapnya. "Ini, yang ku maksud"

Winda keget dan menduru denga perlahan menjauhi viktor.

"Menjaulah dariku, kamu pasti seorang iblis",ucap winda yang ketakutan setengah mati.

"Sudah kuduga kamu dapat melihatnya, aku bukan lah iblis aku seorang malaikat jangan memanggilku iblis", ucap viktor dan langsung pergi.

"Apa!! seorang malaikat", winda yang kebingungan.

Dia pergi mengikuti victor dan ingin menanyakan apa yang dia maksud namun saat dia keluar dari pintu gudang viktor sudah tidak ada lagi, entah dia menghilang ke mana

"Apa itu yang dia maksud seorang malaikat", winda yang berpikir.

Dia pulang, di perjalan pulang dia selalu memikirkan apa benar kalau viktor itu seorang malaikat.

♡~Next.., keesokan harinya~♡

Winda yang sedang mengintip ruang kelasnya dari jendela untuk mengetahui apa viktor sudah datang atau belum.

"Syukurlah dia belum datang", ucap windah legah dan masuk ke kekelas

Saat dia menaru tasnya di kursu dan ingin pergi ke perpustakan. Namun saat dia mengangkat keplanya dia sudah melihat viktor duduk di kursi.

"Wahh...!!!, sejak kapan kamu di situ", ucap winda yang kaget.

"Aku baru sampai", ucap viktor

"Tapi aku sama sekali tidak mendengar suara mu masuk", winda yang kebingungan.

"Heii winda pagi-pagi udah buat keributan saja", ucap akmel yang bersandar di pintu kelas.

"Dasar kurang kerjaan", ucap nirmala.

"Winda ingatya urusan kita belum selesai", ucao akmel yang mendekati winda.

"Apa maksumu", winda yang kesal

Akmel cuek, "hai kamu selamat pagi", ucap akmel kepada viktor.

"Aku menunggumu di belakang gudang sekolah, kalau kamu enggak datang berati kamu itu pengecut", ucap akmel berbisik ketelinga winda sambil tertawa licik.

"Dasar", ucap winda dalam hati sambil mengepalakan tanganya.

Oke next cerita...

Maksih udah baca

Maaf bila ada penulisan kata yang salah

MALAIKAT BERSAYAP HITAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang