THANK YOU (Completed)

Bagian 10

Seoul, 27 maret 2020

Bunyi gesekan diantara alat penggorengan dan spatula terdengar nyaring di sebuah dapur minimalis.

Langkah kakinya bergerak gesit, meraih bumbu-bumbu masakan yang hendak dicampurkan ke hidangan yang tengah dibuat.

Tangannya pun tak tinggal diam, turut sigap memainkan sutel dan pisau.

Tup..

Kompor dimatikan setelah dirasa makanan itu telah cukup matang.

Satu porsi capcai siap untuk dinikmati.

Jeongyeon dengan cepat memindahkannya ke atas wadah berwarna putih kemudian meletakkannya ke atas meja makan.

Asap pun senantiasa mengepul dari makanan nikmat yang tersuguh.

Aromanya sungguh menyedapkan.

Pria itu mengelap kedua tangannya di celemek yang ia pakai sebelum tersenyum puas.

Wow...

Dreettt...dreett..

Gawainya bergetar dari balik saku celana training nya.

"Ups..siapa yang menelponku malam-malam begini?.."monolognya, tentu ia sedikit terganggu.

Benda persegi panjang itu kini telah tertumpu di dalam genggamannya.

Nomor tak dikenal..

Dahinya mengernyit bingung.

Bip..

"Yeob____"

"........….........."

"Oh..nayeon-ah..wae?"

"…....….........."

"Cobalah untuk memanggil polisi.."

"...................."

"Ok..ok..baiklah..."

"...................."

"Ne...."

Bip..

Jeongyeon memandang kosong ponsel di tangannya.

Mina..dimana dia?

Nayeon mengabarkan padanya bahwa mina sulit untuk dihubungi, wanita itu seperti hilang entah kemana. Sudah tiga hari ia tak pulang kerumah, atau datang ke rumah sakit. Mina juga tak mengunjungi kedua orang tuanya maupun menginap di rumah kakak-kakaknya. Ponselnya juga tak aktif. Tzuyu bahkan tak mengetahui dimana keberadaannya.

Mina...tolong jangan membuatku cemas..

"Tsk...ya tuhan.." pria itu mengusap wajahnya.

Tanpa pikir panjang, jeongyeon segera melepaskan celemeknya lalu berlari meraih mantel dan tak lupa memakai sepatu.

Dengan cepat ia mengambil kunci mobil dan beranjak meninggalkan apartementnya.

.

.

Jeongyeon memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah mina.

Dia terperanjat saat menemukan kediaman mina masih dalam keadaan gelap gulita.

Itu artinya mina belum juga kembali.

Akan tetapi, jeongyeon tak lantas pergi, ia memilih untuk memeriksa kondisi di dalamnya terlebih dulu, beruntung ia masih mengingat jelas rangkaian nomor sandinya.