Bagian 4

1.8K 174 17
                                    

Nanar ia menatap bangunan di depannya. Bangunan yang menjadi saksi bisu ketika hatinya tergores sembilu.

Rumah dimana ia dan mina dulu memadu kasih.

Tempat ini jauh berbeda dari terakhir kali ia melihatnya. Sekarang terlihat lebih fancy dan bertambah besar.

"Jeong.."

Jeongyeon tersentak kaget. Segera saja ia memutar kepalanya ke samping.

"Ada apa?"tanya Sana, sebelah alisnya meninggi.

Pria itu menggeleng pelan seraya tersenyum tipis.

"Benarkah wanita itu mengundang kita untuk bertemu disini?"timpah jeongyeon.

"Ya..wae?"

"Tidak..aku pikir ia akan membawa kita ke restaurant.."

"Ya.. aku juga tak menyangka bila ia memilih kita untuk mengunjungi rumahnya..ayo masuk.."

Jeongyeon melangkah ragu mengikuti Sana.

Secara kebetulan ketika mereka hendak masuk, seseorang keluar dari dalam kediaman tersebut.

"Jeongyeonnie.."

Seketika jeongyeon termangu. Rahangnya jatuh disertai mata yang terbelalak.

"Nayeon.."gumam jeongyeon.

Wanita bernama nayeon itu langsung berhamburan memeluk tubuh tegap jeongyeon.

"Aku merindukanmu..kemana saja kau selama ini.."ujarnya, kepalanya ia letakkan diceruk leher si pria.

Nayeon adalah salah satu teman jeongyeon semasa kuliah yang secara bersamaan juga merupakan sahabat dekat Mina.

Tak heran jika wanita itu berada di sini.

"Kami mencarimu jeongyeon-ah...mengapa kau pergi tanpa mengucapkan kata apapun.."Seru nayeon seraya kian memeluk erat pria tersebut.

Sana mencoba untuk menahan rasa cemburunya.

Matanya panas menyaksikan lovey dovey kekasihnya itu dengan wanita lain.

"Akhemm..."

Sana menarik lengan nayeon sedikit kasar agar yang bersangkutan melepaskan dekapannya dari tubuh pria yang ia cintai.

"Maaf nona..bisakah kau minggir kami ingin masuk.."ketus Sana dengan nada yang dingin dan tatapan angkuh.

"Oh..kalian ingin menemui mina? Jeong min____"

"Kami duluan.."timpal jeongyeon sembari menggandeng lengan Sana, membawanya untuk masuk ke dalam kediaman milik Mina.

Seraya berjalan Sana menilisiki mimik wajah jeongyeon yang nampak berubah sesaat setelah bertemu dengan wanita tadi.

"Siapa wanita tadi?"

"Hemm....oh..dia nayeon..teman lamaku.."balas jeongyeon tenang.

Sana mengangguk berusaha untuk paham. Meski masih banyak pertanyaan yang menggantung dikepalanya.

.

.

.

"Selamat malam nona myoui.."Sana beserta jeongyeon membungkuk secara sopan pada wanita yang ternyata sudah menunggu keduanya di meja makan.

Mina mengajak makan malam bersama dengan alasan ingin mengenal Sana secara pribadi, tentu saja sebagai sesama dokter profesional.

Tapi sebenarnya ada maksud terselubung disana.

THANK YOU (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang