01 Satu

40 6 1
                                    

"Raina, lo ngapa sih daritadi ngelamun?" ucap sasha melihat sahabatnya yang sedari tadi duduk melamun.

"RAINA!" pekik sasha hingga membuat raina tersadar dari lamunannya.

"Hah apansi sha? Bikin gue jantungan lo." jawab raina terkaget yang di teriaki oleh sasha.

"Lo ngapa sih? Ga jelas gue dari tadi ngomong g didengerin. Huft!" sasha mendengus sebal.

"Em.. Gue ga mood aja ga ta-" drrtt... drrrttt... Ucapan nya terpotong oleh suara handphone di atas meja. Raina meraih handphone nya dan tertera nama 'MamaSyg' mau tidak mau dia mennggeser tombol warna hijau.

"Hallo raina sayang..."
Ucap suara dari seberang sana.

"Hallo ma..."

"Kamu lagi dimana rain?"

"Di cafe.. Knp ma?"

"Lagi ngapain?"

"Ngerjain tugas lah."

"Kamu pulang sekarang rain,
ada yang mau di omongin."

"Ngomong apa? Penting?"

"Kamu pulang aja dulu.
Mama tunggu."

"Iyaiya raina pulang sekarang. Sabar, raina naik ojol soalnya."

"Yaudah, bye sayang.."

"Hm bye mah."

Setelah itu sambungan terputus.

Melihat itu sasha langsung bertanya
"Lo mau balik rain? Belom kelar tugas nya lho." ujar shasa menatap raina.

"Em, iya sha gue di suruh balik ama nyokap katanya ada yang mau diomongin..." ujar raina balik menatap sasha.

"Yaudah kalo gitu lo pulang aja duluan, ntar tugasnya gue yang selesain. Kek nya lo juga butuh istirahat dari tadi ngelamun gajelas sakit lo." tukas sasha, dia memang perhatian terhadap sahabatnya.

"Aahh sasha emang paling dabest deh." ucapnya lalu beranjak dan memeluk sabatnya. "Thanks ya, nanti gue bantu doa kok, kalo ada apa apa telpon gue aja ok." lalu melepas pelukannya dan melangkahkan kaki nya keluar.

"Iyaiya hati-hati lo." saat sasha mengatakan itu raina sudah keluar lebih dulu. Melihat tingkah laku raina dia hanya bisa tersenyum.

***

Saat tiba di rumah, betapa terkejutnya raina saat melihat mobil sports hitam asing terpakir di halaman rumahnya. Karena penasaran dia mulai memasuki rumahnya, saat tiba di dalam, ruang tamu tepatnya, tidak ada siapa siapa. Dia mendengar suara dari arah ruang makan langsung saja dia melangkahkan kaki ke ruang makan. Dia melihat papa, mama, dan cowok berawakan muda seumurannya. 'Ganteng, kulit putih bening, hidung mancung.' Pikirnya ketika melihat cowok itu.

"Nah itu raina, udah dateng kamu akhirnya." ucap della-mama raina lalu menghampirinya "Sayang ayuk duduk, kamu yang sopan ya." bisik della.

"Dia siapa emang mah? Kok raina ga pernah liat?" tanya raina bingung sambil menatap ke arah cowok itu.

"Udah ayuk duduk, nanti kamu tau kok." ajak della lalu pergi ke tempat duduk nya.

Raina hanya menuruti perintah mama nya, lalu dia ikut duduk dan berhadapan dengan cowok itu, raina salting karena terus di tatap oleh cowok itu sedari dia datang tadi.

"Raina, jadi ini farrel dia anak om farhan temen deket papa, kamu kenal kan pasti. Dia habis australia sudah hanpir 8 tahun lebih dia tinggal di sana, sejak lulus sd dia di sekolahkan di australia sama kakaknya tinggal di sana. Farrel jarang ke indonesia walah sedang liburan sekolah. Dan dia baru ingin pulang sekarang." jelas david-papa raina.

Raina mengangguk paham.

"Farrel" sapa nya lalu mengulurkan tangannya kepada raina.

Raina pun langsung membalas nya dan mengulurkan tangannya "Raina." setelah itu melepaskannya.

"Jadi farrel datang kesini mau ketemu kamu rain, dia kan sudah lama menetap di asutralia jarang ke indonesia juga, dia sudah lupa sama jakarta. Teman teman lama nya sudah pada pindah keluar kota, dia gak ada teman di jakarta, jadi papa usulin om farhan untuk di temenin sama kamu aja rain." ujar david lagi

"Maksudnya? Emang temen om farhan gak ada selain papa? Kenapa raina?" tanya raina tak percaya.

"Papa gue cuma percaya sama om david." ucap farrel yang sedari tadi baru buka suara.

"Udah sayang, kamu turuti saja ya kemauan papa." ujar della seraya tersenyum tipis agar putrinya terayu.

"Tapi gimana sekolah raina mah? Raina aja jarang keluar rumah kecuali ada tugas, bentar lagi raina ujian kelulusan ma." jawab raina, dia sebernarnya tidak ingin menemani farrel, karena menurutnya hanya membuang waktu nya saja.

"Yaudah, farrel kamu mulai sekarang ditemani raina. Kalo gitu papa duluan." ucap david lalu beranjak pergi. Tanpa mau mendengar ucapan raina

"Raina urusan itu nanti gampang, kamu bisa sambil belajar juga sama farrel kok, kamu juga bisa terbiasa keluar tanpa ada tugas. Kamu mau ya.." ujar della memohon pada putrinya.

"Em, demi mama deh raina mau." jawabnya lalu menghela napas sambil menatap pada farrel sinis.

"Makasihh sayang." ucap della senyumnya merekah. "Mama tinggal kalian berdua ya." lalu dia pergi dan meninggalkan raina bersama farrel.

Raina hanya bisa pasrah. Walau sebenarnya dia tidak ingin seperti ini. 'demi mama' batinnya. Suasana hening membuat raina ingin pergi juga.

"Besok lo gue yang anterin sebagai ganti lo mau nemenin gue." ucap farrel membuat niat raina hendak pergi kembali duduk.

"Demi nyokap gue, jadi jangan geer lo. Gue gak mau di anterin lo." jawab nya lalu pergi melangkahkan kaki ke kamarnya.

"Nemenin cowok kek gue ga mau? Haha." gumam farrel sambil menunjukkan dirinya sendiri.

***

Hai guys, ini first story aku di WP berharap kalian suka yak😍.
Maaf kalo ada yang salah maklum masih baru :)
Jangan lupa di vote, comment dan follow yah😉
Byee🕊.

Damned LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang