03 Tiga

34 2 0
                                    

"Gak. Gue gak lupa." jawab farrel, fokus menatap ke depan.

"Terus lo mau kemana?." tanya raina bingung.

"Kita ke mall, gue mau makan." jawabnya santai.

"Ck, kalo mau makan, makan aja. Lo pulangin gue dulu harusnya." ujar raina mendengus sebal.

"Lo lupakah? Kan lo harus nemenin gue bukan?." kali ini farrel menatap raina. Raina tersentak dengan ucapan farrel, yang bilang bahwa dirinya memang harus menemaninya sesuai yang di perintah oleh kedua orangtuanya. Dia terdiam dengan tatapan kosong.

"Hei, what's wrong?" tanya farrel sambil melambai tangannya ke wajah raina, pasalnya raina melamun. Tak lama raina terkaget dan tersadar dari lamunannya.

"Why?" tanya farrel menaikkan sebelah alisnya.

"Gapapa. Yaudah kita makan, gue juga laper." ujarnya lalu membuang mukanya ke jendela.

"Right, lo mau ke mall mana?"

"Terserah lo." jawabnya malas.

"Ok kita ke kokas kalo gitu, lo tau ke arah mana kan?" tanya farrel, dia memang tidak tahu jalan.

"Lo aja salah jalan." raina menatap ke depan, dan memang benar yang di bilangnya.

"Hah? Kalo gak salah lewat sini dah." ujarnya meyakinkan diri, padahal memang dia tidak tahu.

"Gak usah sok tau makanya. Udah sekarang puter balik nanti belok kiri." tukasnya sinis menatap cowok di sampingnya itu.

"Iya, sorry gue kan gak tau." setelahnya farrel mulai memutarkan mobil dan mengikuti perintah raina. Jalanan luas, yang begitu macet dan suasana yang hening di antara mereka berdua. Tak ada satupun yang memulai pembicaraan.

Akhirnya mereka sampai di mall. Setelah hampir satu jam di perjalanan karena macetnya jalanan jakarta. Lalu farrel memakirkan mobilnya, dan turun dari mobil begitupun raina. Dia hanya mengikuti langkah farrel hingga masuk ke dalam, tanpa jarak langkah yang lumayan jauh, farrel memilih restaurant yang tak jauh. Hanya berada di lantai dekat basement. Raina tak memedulikan farrel yang acuh padanya, dari turun mobil hingga masuk restaurant pun farrel jalan tanpa memedulikan ada dirinya yang mengikutinya.

Mereka masuk restaurant dan duduk di tempat makan, tidak terlalu ramai di tempat itu. Tak lama pelayan datang menawarkan menu makanan nya.

"Silahkan mas, mba.." ujar pelayan itu sembari menyodorkan daftar menu.

"Lo mau makan apa?" tanya farrel akhirnya buka suara.

"Nasi goreng seafood, minumannya lycheetea." jawabnya setelah melihat daftar  menu.

"Saya samain mas." setelahnya pelayan hanya mengangguk, lalu pergi.

"Ikut-ikut aja lo." tukas raina menatap farrel sebal.

"Kenapa, gak boleh? Sirik aja lo." jawabnya menatap raina tajam, tanpa mengerjapkan matanya.

"Ck, dah lah males debat sama lo." ucapnya lalu mengambil handphone nya dan memainkannya. Tanpa memedulikan farrel yang tidak ada kerjaan.

Tak lama makanan pun datang, dan mereka langsung memakannya. Farrel memerhatikan raina diam diam tanpa disadari oleh raina yang sibuk melahap makanannya.

"Cantik." gumam farrel pelan, tetapi tetap terdengar oleh cewek di hadapannya itu.

Iya gue tau gue cantik, ck. Batinnya

Setelah keduanya selesai makan, farrel membayar ke kasir. Suara notif berbunyi dari handphone farrel, raina melihat layar handphone farrel yang menyala, tertera notif dari whatsapp. Tapi raina tak memedulikannya. Lalu tak lama farrel datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Damned LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang