Aku nyuruh buat vote aja lho bukan nyuruh kalian(sider) beliin aku album ensiti. Keluar uang pun nggak, jadi biasakan menghargai ya.
«happy reading»
"Dena!" Panggil Jaehyun dari seberang minimarket sambil melambaikan tangannya.
"Kita ngobrol di mobil aku aja" ucapnya setelah menyusul Dena.
"Di sini aja, Jaehyun"
"Di sini ramai, Den. Di mobil aku aja ya?"
"Yaudah"
Begitu Dena berkata demikian, Jaehyun langsung menggenggam tangan perempuan itu.
"Jae—"
"Sssttt diem"
Mereka berjalan ke arah parkiran kampus karena memang mobil Jaehyun daritadi masih di sana. Ke rumahnya Dokyeom dia jalan kaki btw.
"Tumben jam setengah 6 udah pulang?" Tanya Jaehyun begitu mereka sudah masuk ke dalam mobil.
"Iya soalnya tadi aku kerjanya lebih awal" jawab Dena sambil memainkan kukunya.
"Ada apasih di kuku kamu?" Tanya Jaehyun lalu mengangkat dagu Dena, membuat pandangan mereka bertemu dalam jarak yang lumayan dekat.
"Nggak ada apa-apa" jawab perempuan itu sambil mengalihkan pandangannya.
"Kenapa sih, hm?" Tanya Jaehyun kembali mempertemukan mata mereka.
"Kenapa apanya?"
"Kenapa menghindar akhir-akhir ini?"
Dena berniat mengalihkan pandangannya lagi tapi gagal karena Jaehyun langsung memegang kedua sisi wajahnya.
"Jangan ngalihin pandangan lagi" perintah Jaehyun.
"Kenapa menghindar akhir-akhir ini?" Tanya Jaehyun lagi.
"Ng-nggak ada tuh perasaan"
"Aku ngerasain kok, Den. Kenapa?"
Dena menghela nafasnya, "Cuma pengen nenangin pikiran aja"
"Nenangin pikiran dengan cara ngejauhin aku?"
Dena diam.
"Aku yakin bukan karena itu, jawab jujur, Den"
"Perkataan kamu tempo hari yang lalu"
"Yang mana?"
"Orang tua, rumah, lamar"
Jaehyun kelihatan mikir dan langsung ngangguk, "Ah i see, perkataanku waktu itu kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rich Man | Jaehyun [✓]
FanfictionDena bahkan tidak pernah membayangkan jika dirinya akan didekati oleh Jaehyun, yang mana orang tuanya adalah orang penting di kampus mereka. Mengingat dirinya bukan apa-apa dibandingkan Jaehyun, ia merasa tidak pantas bersanding dengan lelaki itu. D...