BITTER || 12

3.3K 540 113
                                    

Spamm komen guys biar semangat nih lanjut ceritanya. Sepi banget perasaan. Kalo kalian rajin spamm komen bakal di up tiap hari ini ff.

Vote guys, gratis kok.💚

Kalo ada typo di ingetin aja:")

.
.
.
.

Malam itu Sungchan benar-benar diam saja di rumahnya. Tidak ada niatan untuk keluar dari rumahnya. Memilih untuk tetap menemani Mom-nya yang sudah tertidur setelah meminum obatnya dua menit yang lalu.

Sungchan yang berdiri di balkon kamar Orang tuanya tak sengaja melihat mobil Jeno yang baru saja kembali setelah tadi mengantar Jesslyn pulang. Atau mungkin Jeno sudah pulang dari tadi namun memilih tidak langsung pulang.

Sungchan memilih keluar dari kamar Elsa setelah membenarkan selimut Momnya untuk menutupi seluruh tubuhnya kemudian Sungchan mengecup kecil kening Momnya kemudian segera keluar.

"Baru balik dari rumah Jesslyn?" Tanya Sungchan saat Jeno berjalan di hadapannya hendak menaiki tangga.

Jeno berhenti sebentar kemudian melirik ke kirinya dimana Sungchan berdiri disana.

"Bukan urusan lo." Jeno kembali menghadap kedepan dan hendak berjalan namun ia kembali menghadap Sungchan meliriknya tajam.

"Satu hal yang harus lo tau, bukan karna lo temen cewe gue, gue bakal akrab sama lo." Jeno kemudian tersenyum miring dan melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

Sungchan mengeraskan rahangnya. Ia hanya berniat baik bertanya kepada saudaranya itu, Sampai saat ini Sungchan masih tidak mengerti kenapa Kakak sulungnya begitu membencinya.

"Gue harap suatu saat nanti kita bisa akur selayakanya saudara." Gumam Sungchan menatap punggung Jeno yang sudah memasuki kamarnya di lantai atas.

"Sungchan! Kenapa kamu disini? Masuk ke kamar mu!" Tegur Taeyong yang baru saja datang. Tanpa basa-basi Sungchan segera melangkah pergi dan memasuki kamarnya yang bersebelahan dengan Jeno.

••

Masih di pukul 03.09 dini hari, dimana para staff club di berikan izin istirahat 1 jam bergiliran. Luna menggunakan jam istirahatnya untuk merokok di balkon belakang club khusus staff/karyawan.

Asap menghembus dari mulut Luna memperlihatkan Luna yang begitu mahir melakukannya. Di besarkan di negara bebas membuat Luna terlihat tidak seperti gadis-gadis SMA seumurannya, Luna justru terlihat dingin dan beberapa sikapnya menonjolkan kenakalannya. Namun, Luna tidak menghiraukannya karna itu yang ia lakukan di negara asalnya.

"Lo disini?" Gumam Hyunjin saat membuka pintu balkon dan melihat Luna yang sedang merokok di tempatnya.

Asap rokok kembali Luna hembuskan kemudian memberikan korek kepada Hyunjin yang meletakan rokok di sela bibirnya.

Hyunjin menerimanya kemudian menyalakannya dan beberap detik kemudian asap rokok mengepul keluar dari mulut Hyunjin. Mereka berdua menikamati rokoknya bersama disana.

"Gue pikir lo cewe biasa aja, ternyata cukup menarik." Gumam Hyunjin memperhatikan Luna dari samping yang masih menghadap depan dengan rokok yang menyala di sela bibirnya.

Luna menghadap ke Hyunjin kemudian melepas rokoknya dan membawanha di sela jarinya.

"Menarik?" Tanya Luna dengan dahi yang berkerut.

"Gue belum pernah ketemu cewe yang kaya lo, merokok sendiri di balkon." Ujar Hyunjin kemudian tertawa kecil.

Luna yang mendengar itu berdecih kecil dan tertawa pelan.

BITTER || SUNGCHAN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang