BITTER || 09

3.5K 591 151
                                    

"Selamat malam Tuan. Lapor! Saya dan Tim selama seminggu ini sudah mencari Nyonyah Keysa di setiap kantor distrik Kota tetapi tidak ada berkas yang mencantumkan namanya disana. Laporan selesai." Ucap seseorang di seberang sana.

"Benar kamu sudah mencari di seluruh daerah korea selatan?" Tanyanya.

"Iya benar."

"Perintahkan anak buah kamu yang di luar negeri. Bisa saja wanita itu pindah ke luar negeri. Saya tidak mau tau secepatnya kalian semua harus mendapatkan informasi tentang wanita itu, sekecil apapun informasi itu sampaikan kepada saya!" Tegasnya.

"SIAP, LAKSANAKAN!!" Sorak orang-orang yang ada di seberang sana. Kemudian Jaehyun memutuskan sambungannya.

Jaehyun mengacak kasar kepalanya, sebenarnya kemana wanita yang ia cari selama ini menghilang. Tidak ada satupun orang yang tahu keberadaannya. Wanita itu menghilang begitu saja bagaikan di telan oleh semesta.

"Tunggu sebentar lagi, aku pasti menemukan kamu sayang." Gumam Jaehyun mengusap wajah di foto yang kini ada di genggamannya itu.

••

Akhirnya malam itu, mereka semua jadi menginap di apart Chenle. Seperti yang Jay katakan berhubung besoknya libur mereka memutuskan untuk berpesta kecil di apart Chenle.

Jesslyn duduk di kelilingi oleh tiga cowo itu yang gak lain adalah Jay di sebelah kanannya, Jake di sebelah kirinya dan Chenle duduk di lantai dengan menyandarkan punggungnya di kaki Jesslyn.

Luna dan Sungchan duduk bersebelahan di sofa lainnya.

"Kak Chenle tinggal sendiri di sini?" Tanya Jesslyn, Chenle menganggukan kepalanya.

"Iya Jess. Kalo lo mau kabur dari rumah, kabur kesini aja. Yang lain juga gitu, rumah gue di jadiin tempat pengungsian." Ujar Chenle membuat semuanya tertawa.

"Dimana lagi gue bakal nemu temen sultan kaya lo, Lele." Jay memeluk Chenle yang duduk di bawah, yang kemudian modus menidurkan kepalanya di paha Jesslyn.

"Eh kak?!" Pekik Jesslyn kaget.

"Gue pengen rebahan, bentar aja." Ujar Jay kemudian menatap lurus ke atas tepat ke wajah Jesslyn. Jesslyn senyum kaku.

"G-U-E-S-U-K-A-L-O" mimik bibir Jay tanpa suara yang sangat mudah di mengerti oleh Jesslyn. Jesslyn yang merasa itu cringe banget jadi bingung harus gimana, Jesslyn cuman bales dengan senyuman kakunya aja.

Jake merebahkan kepalanya di bahu kiri Jesslyn dan lagi-lagi membuat Jesslyn kaget. "Gue juga mau dong rebahan kaya Jay di paha lo."

"Eh-iya k-kak tapi mau gimana udah di duluin kak Jay." Ujar Jesslyn gugup, kenapa semuanya pada tiduran di tubuhnya. Mana berat lagi.

"Liat deh temen-temen lo pada modus semua. Gak bisa di biarin ini." Luna hendak bangun namun tertahan oleh Sungchan.

"Biarin aja, kita kesana aja yuk." Ujar Sungchan menunjuk kamar Chenle.

Gak ada yang merhatiin mereka berdua beranjak. Sampailah mereka berdua di balkon Chenle, Luna memandangi pemandangan lampu-lampu kota yang masih menyala.

Sungchan memperhatikan Luna dari belakang. Memikirkan bagaimana ia bisa sebegitu tertariknya dengan gadis itu. Ingin cepat-cepat memilikinya.

Sungchan mendekat kemudian melingkarkan tangannya di perut Luna. "Liat lampu aja senyum lo merekah banget." Sungchan meletakan dagunya di bahu Luna.

"Chan apaan sih! Lepas gak!" Ujar Luna memberontak meminta Sungchan melepaskan pelukannya.

"Bentar aja."

"Chan isssss!!!" Luna tetap memberontak.

Sungchan membalik tubuh Luna kemudian memelukanya dari depan. "Disini dingin, gue butuh penghangat. Ngerti gak sih?" Gumam Sungchan.

"Ahkkk!!!" Pekik Sungchan. Tangan Luna baru aja nyubit perut dia lagi.

"Kalo kedinginan ngapain ngajak gue kesini gubluk! Modus banget lo buaya!" Luna masuk lagi ke dalem apart saat ia berhasil terlepas dari dekapan Sungchan.

••

"Malam Jae, ini gue Mingyu. Anak lo Luna, dia nginep di rumah temen cowonya. Mereka nginep berenam, empat cowo dan dua cewe."

"Lo pantau terus mereka, jangan sampai kehilangan jejak. Kirim informasi lebih tentang teman-teman Luna."

"Oke gampang, ntar gue kirim lewat email."

"Kirim alamat tempat Luna nginep sekarang."

"Siap."

Drrttt drttt

Mingyu.K : Gangnam,Seocho-gu 2211

Jaehyun menyalin teks itu kemudian mengirimkannya ke seseorang.

••

Sampai pukul 01.34 pagi mereka berenam belum juga tidur. Entah membicarakan hal konyol sampe ke hal yang serius. Sekarang mereka berenam menonton serial horor bersama.

"AKU BERADA DI BELAKANG KALIAN WRWWWRRRRRRRRR

"AAAAAAA!!!!!" Luna dan Jesslyn teriak ketakutan saat tokoh menyeramkan di film itu muncul. Luna bersembunyi di curuk leher Sungchan dan tangannya dengan kencang memeluk tubuh Sungchan. Begitupun dengan Jesslyn, ia refleks memeluk Jay yang ada di sebelahnya.

Jay memeluk balik Jesslyn. "Berhenti nontonnya, kasian mereka berdua ketakutan banget kayaknya."

Chenle akhirnya mematikan tvnya. "Yaudah mending kita tidur aja. Udah mau pagi juga."

"Kak temenin gue tidur, gue takut." Ujar Jesslyn nengok ke atas menghadap Jay. Wajahnya bener-bener ketakutan.

"Chan lo juga temenin gue tidur, gue takut sumpah." Luna semakin mempererat pelukannya di tubuh Sungchan.

"Iyaiya gue temenin." Ujar Sungchan kesenengan. Begitu juga dengan Jay.

"Masak kita berdua tidur bareng Le?" Ujar Jake menatap Chenle.

"Anjing najis! Mending gue tidur sendiri."




Pada akhirnya mereka semua tidur bareng, di ruang tengah. Chenle mengeluarkan beberapa kasur lipatnya dan menyusunnya agar cukup untuk mereka berenam di sana.

Dengan posisi Luna dan Jesslyn tidur ditengah dan di kelilingi di sebelahny oleh yang lainnya.

Luna memeluk tubuh Sungchan yang kini di sebelah kirinya. "Chan gue bakal terus peluk lo kalo takut." Ujar Luna. Sungchan ngangguk dan membawa Luna ke pelukannya menyembunyikan wajah Luna di dadanya. "Iya peluk gue semau lo."

"Jess lo gak mau peluk gue kayak Luna itu?" Tanya Jay.

"Gue  gak takut lagi kalo tidurnya rame-rame." Ujar Jesslyn meremin matanya. Tapi tangan Jay dengan cepat bawa Jesslyn ke pelukannya. "Tapi gue pengen peluk lo."

"K-kak!"

"Udah gapapa kita juga udah tidur bareng kaya begini. Pelukan aja gapapa kok." Ujar Jay. Akhirnya Jesslyn diem dan meremin lagi matanya, tubuhnya juga jadi lebih hangat di peluk Jay.

Jake membalik badannya rasanya sebet ngeliat mereka pelukan, Jake akhirnya meluk guling di sebelahnya begitu juga dengan Chenle yang berada di belakang Sungchan.

"NYESEL GUE NGINEP!" gumam Jake keras-keras. Tapi gak ada yang gubris satupun.

.
.
.
.
TBC

NEXT?

BITTER || SUNGCHAN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang