Chapter 10 (Name)

1.8K 201 70
                                    

Meratap dalam diam, tiada yang membuka suara, lolongan Yoongi yang terdengar pilu menjadi sebuah tanda, bahwa mereka bertiga harus kembali pulang walau tanpa hasil. Hoseok tak sanggup untuk melanjutkan, maka Namjoon harus segera mengambil keputusan.

Lima hari lamanya mereka mencari, menjangkau saja tak mampu, Taehyung dan penculiknya menghilang entah kemana. Jejaknya terputus di tengah-tengah hutan, seolah di hadapan mereka berdiri kokoh tembok tak kasat mata yang tak mampu mereka tembus sama sekali. Taehyung menghilang disana, begitu juga dengan sang pendeta. Seluruh pelosok desa, hutan, bukit, tepi laut, hingga wilayah yang belum pernah mereka jangkau sebelumnya telah mereka telusuri.

Tetapi Taehyung tak ditemukan dimana 'pun. Walau demikian Namjoon sangat yakin bahwa ia masih hidup.

"Hoseok tak akan bisa bertahan lebih lama lagi." Yoongi berkata, wujud wolf-nya tak jauh berbeda, lusuh dan lelah, walau demikian dengan hanya sedikit dari sisa tenaganya, ia masih mampu berdiri. Sedangkan Hoseok terbaring tak berdaya di bawah pohon rindanh dekat mereka, seraya berusaha mengatur nafasnya, "Namjoon?"

"Yoongi, bawa ia pulang, aku akan terus mencari." Namjoon berkata, namun nampaknya, Yoongi tak menyetujui hal itu, jika dibiarkan pergi sendirian, bisa saja alpha mereka itu juga akan bernasib sama, kehabisan tenaga dan tak dapat berjalan, mereka sudah tidak makan selama berhari-hari, karena terus mencari tiada henti sampai akhirnya Hoseok tak mampu lagi, dan selanjutnya mereka berdua juga pasti 'menyusul' sang beta dan segera tumbang.

"Bagaimana dengan Seokjin, Jimin dan Jungkook?" Tanya Yoongi, ia sendiri dapat merasakan kekalutan tiada henti yang dirasakan Jimin, dan sejak kemarin mate-nya itu tak kunjung berhenti gelisah seolah mengharapkannya untuk segera kembali.

Namjoon terdiam, terlepas dari betapa inginnya ia pulang dan merengkuh Seokjin dalam pelukannya, ia juga tak dapat membiarkan Taehyung hilang terlalu lama, sesuatu yang buruk bisa terjadi padanya, "Aku akan kembali besok, doakan aku pulang bersama Taehyung dalam keadaan selamat."

Tiada ragu dalam kata-kata yang diucapkan sang alpha, dan Yoongi 'pun tahu kalau Namjoon tak pernah ingkar janji. "Bawa Hoseok pulang, hyung." Yoongi mengangguk paham, ia segera mengangkat tubuh Hoseok untuk naik di punggungnya yang ditutupi rambut keperakan yang lebat. Dan dalam wujud manusianya yang hampir hilang kesadaran, Hoseok masih dapat merasakan guncangan pada tubuh limbungnya, walau sangat pelan.

"Kita akan bertemu lagi. Seluruhnya." Sebuah janji terucap dari bibir Namjoon, kedua iris zamrudnya bertemu dengan iris kelabu milik Yoongi.

Yoongi tak mengatakan apa 'pun, tapi dalam kilauan yang tersimpan dalam kedua bola matanya mengandung makna bahwa ia yakin dan percaya pada ucapan pemimpin mereka. "Aku yakin tak akan terjadi sesuatu yang buruk lagi pada keluarga kita, benar 'kan Namjoon?"

"Pasti, hyung. Taehyung akan kutemukan, dan kita akan berkumpul lagi, semua akan kembali seperti semula sebelum anakku lahir." Tentunya Namjoon tak akan membiarkan bencana menimpa keluarganya, terlebih pada anaknya dan Seokjin kelak, Yoongi mempercayainya, ia yang paling mengenal dan mengerti apa yang Namjoon rasakan, begitu juga sebaliknya, dan Yoongi ingin menyampaikan keinginannya, namun sekarang bukan saat yang tetap mengingat kondisi Hoseok yang kian lemah.

"Berhati-hatilah." Ucap Yoongi sebelum akhirnya mereka berpisah disana, Namjoon menatap sang alpha yang terus berlari dengan Hoseok di punggungnya, hingga siluet mereka berdua hilang di balik pepohonan rindang dan kabut tipis disana. Setelahnya, ia meneruskan derap kakinya ke arah yang berlawanan, gemuruh amarah yang terus dirasakannya berusaha ia tahan, ia tak ingin Seokjin turut merasakannya, dan akan berdampak buruk padanya nanti. Bersikap tenang merupakan pilihan terbaik, prioritasnya kini ialah menemukan Taehyung.

Light on MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang