Chapter 11 (Monsters)

1.7K 150 32
                                    

"Bagaimana bisa?"

Jimin terus meracaukan tanya dalam benaknya seiring ia berlari di belakang Yoongi, yang mengejar penyusup yang baru saja berhasil masuk ke dalam rumah mereka dan mengancam nyawa Jungkook, Hoseok dan terlebih Seokjin.

Tak satu 'pun dari mereka yang memang mengenalnya, kecuali Seokjin, membayangkan awal perkenalan mereka saja sudah membuat Jimin muak, segala tipu daya dan tutur kata manis yang jelas palsu untuk mengelabui omega mereka terbayang dalam benak sang beta.

Gongchan.

"Si bedebah itu!"

Gongchan menjadi salah satu nama yang masuk ke dalam daftar lonewolf yang harus mereka hindari. Ia berbahaya. Namjoon sendiri yang mengatakannya, membuat dirinya dan Seokjin seolah-olah 'berteman' dan ia pikir ia akan dapat masuk ke kehidupan Seokjin dan menghancurkan kawanan Namjoon, kawanan werewolf yang masih tersisa di desa, atau mungkin seluruh daratan Korea, bahkan juga mungkin saja muka bumi.

"Sial..." Umpat Jimin, ia masih terus berlari sekencang mungkin meskipun tegunan dalam kepalanya seolah hendak menenggelamkannya.

Mengapa mereka mencoba membunuh kami?
Mengapa mereka terus berusaha menghabisi kami?

Terlepas dari masa lalu kelam bangsa mereka yang berperang dengan umat manusia, membuat gambaran mahluk seperti mereka layaknya monster dalam mimpi buruk, Jimin tahu bahwa masih banyak orang di luar sana yang mau hidup berdampingan dengan mereka, seperti warga di desa. Walau tak banyak, dan memang mungkin saja lebih banyak yang membenci dibanding memilih untuk berdamai.

Jimin yang dahulu merupakan seorang anak manusia, yang disiksa dan diperlakukan layaknya hewan oleh mahluk sesamanya, hingga akhirnya nyawa dan bahkan martabatnya 'pun akhirnya diselamatkan oleh mereka yang manusia anggap mahluk najis dan berbahaya. Dari semua itu Jimin menyimpulkan makna sesungguhnya, bahwa monster sebenarnya adalah manusia, mahluk yang selalu menganggap diri merka paling sempurnya diatas segalanya, serakah, dan tak peduli pada orang lain selama mereka mendapatkan kepuasan.

Amarah Jimin bangkit, dan kini ia berlari di depan Yoongi, sang beta ampir menggapai tubuh Gongchan sampai suara tembakan menggema di dalam hutan gelap itu.
Langkah mereka terhenti, saat sesosok manusia tiba-tiba hadir di balik sebuah belukar, indera penciuman Jimin dan Yoongi dapat menyimpulkan, bahwa manusia yang menampakan seringai liciknya itu telah membaluri tubuhnya dengan cairan dari akar pohon pinus, dan yang lebih buruk lagi, ia juga mengenakan minyak bunga wolfsbane pada rompi yang dikenakannya. Mencabiknya akan melumpuhkan mereka.

"Kerja bagus Gongchan." Ucapan seraya terkekeh, membuat Jimin dan Yoongi muak mendengarnya. Dari tag nama yang dikenakan pria jangkung itu, mereka melihat sebuah nama, atau mungkin juga sebuah kode, C.Nu.

Pria dengan kode nama C.Nu itu melangkah mendekati mereka, membuat kedua werewolf yang bersebrangan itu siaga, nampak sang alpha siap menerkamnya, mungkin leher adalah sasaran pertama.  "Perkenalkan namaku Shin Dongwoo, aku seorang sniper, tembakanku tadi hanya untuk memperingati kalian supaya berhenti berlari, tenang saja,"

Yoongi menggeram penuh amarah, Gongchan telah merubah wujudnya menjadi manusia, dan ia berkata, "Bawa yang satu, kita tak butuh sisanya."

"Aku tahu, puppy." Jawab Dongwoo, ia mengucapkannya dengan nada malas seraya menodongkan senjata yang ia ambil dari balik punggungnya, berbeda dengan senjata laras panjang yang semula ia tembakkan, "Yang satu untuk mengirimkan informasi dan yang satunya-ARGHH!"

Belum sempat Dongwoo berucap sepenuhny, Yoongi telah merobek kulit di bahunya dengan taringnya yang tajam, sayangnya tak begitu dalam karena minyak dari bunga wolfsbane mengenai rahang kanan sang alpha, membuatnya lumpuh setengah badan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Light on MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang