"Loh ngapain di sini Vic?"
"Ngopi, ya lagi nontonin anak-anak main basket lah."
Vic menoleh lalu mendapati salah satu kakak kelasnya. Kak Chanyeol yang entah bagaimana bisa dekat dengan Vic.
Vic menyeringai. "Tumben gak bareng kak Baek, udah putus ya?" tanya nya sambil tertawa.
"Bangs*t gua sama Baek bukan gay harus berapa kali gua bilang begitu ke dunia."
"Yeah like the world will listen."
"They will. I'll make them listen."
Vic hanya terkekeh ia lalu menatap kearah seseorang di gymnasium dan tersenyum lebar kearah orang itu. Kalau bukan Lucas siapa lagi orang yang akan mendapatkan senyum lebar dari seorang Vicelia Rei?
"Gua heran sama lo Vic."
"Hm?"
"Lo sama Lucas gak pernah keliatan berantem, kok bisa?"
Vic menoleh lagi kearah Chanyeol yang sekarang duduk di sebelah nya dan menatapnya dengan serius.
Vic mengedikkan bahu. "Kita percaya satu sama lain dan takut kehilangan satu sama lain, jadi kita gak pernah berantemin hal-hal kecil. Argumen, salah paham, beda opini pasti akan selalu ada. Tapi bagi gua sama Lucas kalau ada masalah harus di omongin baik-baik dulu, gapapa kalau ada emosi dibalik pembicaraan itu asal semua masalah bisa diomongin baik-baik. Kita juga gak nyembunyiin rahasia satu sama lain, of course beberapà masalah ada yang kita keep sendiri."
"Lo pernah berantem sama Lucas?"
"Pernah kok."
"Masa?"
Vic mengangguk pelan. "Iya berantem ngebahas siapa yang bakal mati berikutnya di anime attack on titan atau pas berantemin soal siapa yang paling ganteng di avengers."
Chanyeol tertawa.
Emang beda ya kalau yang namanya pasangan pintar disatukan.
"Sampai kita berdua gak mau ngomong satu sama lain selama dua hari. Tapi akhirnya kita omongin baik-baik, dan sampai saat ini gua sama Lucas masih pacaran tuh."
Chanyeol mangut-mangut.
"Keren sih, not bad."
"Siapa?"
"Lo sama Lucas."
"?"
"Pantes kalau lo dibilang couple goals nya SMA ini."
"Thanks?"
Chanyeol lalu tersenyum dan menepuk pundak Vic. "Yaudah gua duluan ya Vic, makasih buat ceritanya." Setelah mengatakan itu Chanyeol pergi meninggalkan Vic.
Beberapa menit kemudian Lucas menghampiri Vic dengan senyum sumringah.
"Gimana tadi aku main?"
"Not bad."
"Masa cuma not bad sih? Jahat amat."
Vic tertawa lalu mengelap keringat Lucas setelah memberikan botol minuman kearah Lucas. "Iya-iya bagus banget."
"Nah gitu kek," senyum Lucas. "Yah walau agak gak ikhlas sih."
Vic hanya tertawa.
"Cas."
"Hm?"
"I really love you, you know?" senyum Vic dengan tatapan yang melembut.
"Ha-hah? Kok tiba-tiba banget sih!" pekik Lucas dengan wajah nya yang memerah karena capek ditambah rasa malu yang membuncah -tentu saja dengan rasa senang.
Vic tertawa semakin kencang. "Well, I'm just kidding of course."
"How dare you!"
Dan mereka pun berakhir menjadi totonan publik karena teriakan Vic dan Lucas.
Vic lalu menutup mulut Lucas masih dengan tawa. "You're not bad yourself y' know?"
Ya, beginilah cara Vic mengatakan I love you yang sebenarnya dan Lucas tidak merasa keberatan dengan cara Vic menyatakan perasaan nya.
Menurut Lucas itu malah lucu dan imut. Benar-benar seperti Vic nya.
"You're not bad yourself too, baby girl."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
THANTOPHOBIA | 𝐥𝐮𝐜𝐚𝐬
Fanfiction"𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐢𝐧 𝐚𝐤𝐮 𝐲𝐚." "𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐚-𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭."