Tidak terasa aku dan Kak Ikhsan sudah dua minggu berpacaran, kami tak pernah mengumbar apapun dimedia sosial mengenai hubungan kami, bercerita ke teman-teman terdekatpun tidak. Hingga sampai pada pagi ini, aku datang ke kampus pagi sekali karena jadwal kuliahku. Di kelas seorang temanku sudah menempati bangku untukku disampingnya.
"Thanks ya, Del, untuk kursinya hehe"
"Sama-sama."
Ku duduk dan langsung mengeluarkan buku untuk mencatat catatan yang belum selesai. Tiba-tiba Adel terkejut akan sesuatu yang ada di ponselnya.
"Ra!" Kagetnya.
"Iya?" Tanpa meliriknya, aku tetap mencatat.
"Ra, lu jadian sama Kak Ikhsan?"
"Gimana del?" Sontak terkejut mendengar itu hingga aku berhenti mencatat. Dalam hati aku bergumam keheranan, "Adel tahu soal itu darimana?"
"Ra, kok gak jawab? Hm. Liat deh Kak Ikhsan posting foto bareng lu di instagram, captionnya juga -Lucky to have you- . Lu jalan sama dia? Lu jadian?" Tanyanya mencecar.
Belum sempat aku menjawab semua pertanyaan Adel, seseorang dibalik pintu mengetuk, kemudian perlahan membuka pintu,
"Sorry, Rara ada?"
Suara khasnya ketika berbicara membuatku mengetahui siapa yang mencariku.
"Iya, aku disini, ada apa?"
"Aku yang kesitu atau kamu yang kesini? Aku saja yang kesitu ya hehe"
Kak Ikhsan mulai berjalan mendekatiku, terlihat ditangannya ia membawa kantung plastik hitam yang tidak aku tahu isinya apa.
Melihat masih banyak bangku kosong diruangan, ia menarik salah satunya agar bisa duduk disampingku.
"Pagi sekali ke kampus" kata Kak Ikhsan basa basi.
"Karena jadwalku hari ini pagi, ya jelas aku datang pagi. Hehe"
"Nih" Kak Ikhsan menyodorkan kantung plastik yang dijinjingnya. "Kamu pasti buruburu kan? Belum sarapankan? Makanya aku kesini membawakanmu sarapan. Supaya ketika belajar nanti perutmu tidak keroncongan" lanjutnya, sambil mengelus kepalaku.
"Tahu sekali kamu kalau aku belum sarapan"
"Semenjak aku jadi pacarmu, aku semakin tahu apa yang biasa kamu lupakan. Ya sudah, aku harus ke lab , pastikan setelah aku keluar ruangan ini, kamu makan ya"
Kak Ikhsan beranjak keluar ruangan. Adel yang saat itu duduk disampingku, mendengar semua pembicaraanku dan Kak Ikhsan. Seakan itu menjawab semua pertanyaannya yang belum sempat ku jawab.
"Iya deh iya yang baru jadian, romantis sekali haha" ucapnya meledekku dan aku hanya tersenyum.
Setelah kejadian itu, hubunganku dengan Kak Ikhsan semakin terumbar, bukan hanya teman-teman dekatku atau teman dekat Kak Ikhsan saja yang tahu akan hal ini, tetapi beberapa dosen dan staff kampus pun mengetahui itu, sudah tak perlu ku jelaskan perihal mahasiswa fakultas lain, mereka sudah pasti mengetahuinya, karena Kak Ikhsan adalah seseorang yang terkenal di kampus, sudah pasti hal apapun mengenai Kak Ikhsan akan cepat menyebar, belum lagi ia selalu memposting foto kami berdua di instagramnya.
Setelah hari itu, esoknya aku diajak Kak Ikhsan untuk menghadiri acara pelepasan mahasiswa jurusannya, disana sudah banyak sekali teman-temannya yang hampir seluruhnya tidak ku kenal. Mulai dari angkatan mahasiswa baru, hingga beberapa alumni hadir. Jujur saja, aku tidak suka dengan orang baru, aku juga tidak begitu suka keramaian. Jadi diacara tersebut, aku lebih banyak memperhatikan dan diam daripada membaurkan diri dengan orang-orang yang sama sekali tidak aku kenal.
"Ra, tunggu sebentar ya. Aku mau ke sekre dulu."
Aku hanya mengangguk, kemudian duduk diantara anak tangga dekat ruang sekre. Tiba-tiba seorang perempuan cantik berbalut hijab menghampiriku.
"De, kamu pacarnya Kak Ikhsan kan?"
Ku jawab pertanyaan itu dengan anggukan, kemudian tersenyum.
"Namaku Ria, perkenalkan. Kak Ikhsan menitipkan ini untuk kamu"
Diberikannya setangkai bunga mawar berwarna merah kepadaku, aku terkejut sekaligus senang menerimanya. Terus ku perhatikan bunga itu, ku cium wanginya, dan sesekali ku keluarkan ponsel untuk mengabadikannya. Hmm.. untuk kesekian kalinya, hal romantis itu ia ciptakan. Dalam hati, betapa aku semakin jatuh cinta padanya setiap hari.
Lagi, seseorang datang menghampiriku ketika aku sedang asyik memandangi bunga indah yang ku genggam saat ini, kali ini bukan Kak Ria. Tapi seseorang yang sebelumnya sudah aku kenal, yaitu Kak Dean, teman dekat Kak Ikhsan.
"Sendiri aja cuy!" Ucapnya.
"Hai, Kak"
"Wih dapet bunga, dari Ikhsan ya?haha"
"Nih aku juga dititipi sesuatu, buat kamu." lanjutnya sembari menyerahkan sebuah coklat berpita pink.
"omg! Apalagi ini?haha thanks ya Kak!"
aku begitu kegirangan menerimanya, Ya Tuhan, Kak Ikhsan apa lagi ini. Hatiku sudah terlalu meleleh karena ini. Tak lama, Kak Ikhsan kembali menemuiku.
"Oy, Dean, aman?" Kata Kak Ikhsan sembari menepuk pundaknya.
"Aman, San, aman dah haha"
"Ra, aku punya sesuatu buat kamu!"
"Astagaa, Kak! Apalagi? Haha" aku tersipu malu,
Tiba-tiba beberapa orang keluar dari sekre,beberapa dari mereka ada yang membawa bunga dan beberapa membawa coklat. Dikeluarkanlah sebuah buket bunga besar dari dalam tas Kak Ikhsan.
"Ini buat kamu, kamu memang belum wisuda tapi aku ingin bungamu lebih banyak daripada mereka yang wisuda. Karena aku tahu kamu suka sekali dengan bunga, satu lagi, aku cuma mau bilang kalau aku beruntung bisa sama kamu, Ra!" Ucap Kak Ikhsan romantis.
Seketika suasana semakin riuh dengan semua teman-temannya yang menggoda kami, aku senang sekali, betapa ia selalu bisa membuat jantungku berdebar, betapa ia selalu bisa memberi kesan di hari-hari yang ku lewati. Betapa ia selalu bisa membuatku merasa bahwa aku seseorang yang beruntung bisa memilikinya.
"Hey, Kak! Kamu berhasil membuatku jatuh cinta padamu setiap hari. Terima kasih ya!" Ucapku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Penuh Rindu
RomanceAda satu kenangan yang tidak akan pernah aku lupakan, yang membuatku candu untuk terus mengingatnya, dan membuatku rindu ingin mengulangnya.