PDKT

22 2 0
                                    


"Wanita adalah makmum yang akan mengikutiku pada saat aku sholat"

"Wanita adalah sosok gambaran dari wanita yang melahirkanku"

"Wanita adalah penerus buat meneruskan ummat mu ya Allah"

"Wanita adalah pesejuk dalam keadaan resah dan gundah"

"Wanita adalah tulang rusuk yang akan melengkapi ruang rusuk yang kosong"

"Wanita adalah perempuan yang akan aku bimbing langsung ke jannah-MU ya rabb"

    Setelah beberapa hari kemudian aku dan dia pun saling memberi kabar setiap kami ada waktu luang sampai membuat aku terkadang lupa dengan waktu bahkan sampai larut malam aku baru tidur malam dan terkadang aku pun sampai tertidur sambil Vidio call dengannya ya dengan hermila yang ingin aku jadikan sebagai calon ibu untuk anak-anakku kelak...
Hahahhahahah aku jadi geli sendiri kalau mikirkan itu.begitu lah kegiatan sehari-hariku dengan dia.Aku pun mulai merasakan bahwa aku tidak akan salah pilih buat pendamping hidupku kelak.
Bahkan tanpa aku sadari akupun mulai memberanikan diri untuk menceritakan kepada sahabatku yaitu aminah.Aminah adalah sahabatku dari aku SD sampai sekarang.Bahkan dapat di katakan aminah sudah tau seluk beluk aku bagaimana tentang aku dengan keseluruhan bahkan sampai ke keluargaku keseluruhannya.

"Aminah!!!"sambil teriak

"Ya,ada apa?"menoleh ke arah ku

"Aku mau curhat ni ma kamu.masalah tentang pribadi ku,boleh gak?"sambil duduk di kursi

"ya udah curhat masalah apa ni?"dengan reaksi agak curiga

"Aku mau cerita masalah wanita.wanita yang aku dekati untuk saat ini"serentak duduk di atas kursi.

"apa!!!"berdiri dengan wajah tak menduga

"jangan sampai begitu juga lah Aminah, malu tau sama kawan-kawan yang lain"sambil menduduk kan aminah kembali

"kan kamu tau kan kalau kamu dekatin perempuan itu gimana dan apa saja dosannya.Tapi kok kamu malah lakukan. Apa kamu gak takut dosa???"sambil membelakangi ku.

    Melihat reaksi dari Aminah aku pun menunda untuk cerita masalah aku dengan Hermila dan menguringkan niatku. Mungkin dia tak menyangka aku akan melakukan hal tersebut sampai-sampai reaksi pas aku katakan masalah hermila reaksinya pun menunjukkan tanda tidak suka. Akupun menunda ceritaku dan aku akan ceritakan kapan dia ada waktu lagi. Kalau Aminah saja sahabat yang dekat denganku pada saat aku bilang kalau aku dekat dengan Hermila syok bagaimana kalau aku beritahu umi dan abiku. Sepertinya aku harus tunda dulu buat cerita masalah ini kepada pihak siapa pun baik itu umi dan abi.Apalagi dengan Aminah sahabatku sendiri.
                      
                        **//**
    Tidak terasa seiring berjalannya waktu maka semakin dekatlah aku dengan Hermila bahkan dapat di katakan aku dan Hermila seperti kakak beradik kandung. Mungkin perubahan terjadi padaku baik dari segi pakaianku sampai tingkah lakuku baik di kalangan mahasiswa ataupun  kampus bahkan sampai di linkungan rumahku saja  menyadari akan  perubahanku.

"Eh umi wahyu"sambil menyapa dari kejauahan bersama mama-mama rempong pada saat beli sayur keliling.

"Ya,ada apa ya ibu-ibu"menoleh satu persatu wajah ibu-ibu yang sedang membeli sayur dari depan rumah.

"Gak ada umi hanya mau menegur umi aja umi".sambil memilih sayur.

   Setelah selesai membeli sayur maka tukang sayur keliling kembali jualan ke tetangga lain.Kemudian tanpa di di duga umi maka ibu-ibu yang beli sayur akhirnaya datang main-main ke rumahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Uhibbuki Fillah AbadanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang