Seorang pemuda yang tengah tertidur terlihat terusik dengan bunyi alarm yang berbunyi dari handphone nya. Tangan pemuda tersebut meraba keatas nakas dan meraih handphonenya diatas sana.
Pukul lima tepat.
Lantas pemuda tersebut berjalan kearah kamar mandi dan mengambil air wudhu. Nama pemuda tersebut adalah Xiumin. Panggil saja mas Umin, karena memang umur dia yang paling tua diantara yang lainnya. Meski menjadi yang tertua, muka Umin masih bisa dibilang baby face, itu loh guys yang mukanya mirip babi.G.
Umin ini anak kesayangan nya pak Ustad dari jaman dulu. Dia sering berada di masjid buat dengerin ceramah pak Ustad setiap subuh. Udah gitu, dia juga anggota Ikatan Remaja Masjid di kompleknya. Pokoknya image nya Umin paling alim diantara yang lain. Padahal tanpa sepengetahuan pak Ustad, Umin juga sering loh makan gorengan enam bilangnya dua dikantin kampus. Ya jadi, sebenernya Umin tuh gak alim-alim amat.
Umin itu anaknya baik hati, dia gak mau ke surga sendirian aja. Makanya dia bangunin teman-temannya yang lain untuk diajak sholat subuh berjamaah. Tapi sebelumnya, dia udah siap dulu dengan baju koko dan sarungnya. Dia akhirnya keluar dari kamarnya dengan tangan kanan memegang al-ma'surat dan tangan kirinya memegang raket nyamuk. Iya, buat bangunin yang lainnya.
Kamar yang pertama ia datangi adalah kamar Suho. Suho itu gampang buat dibangunin nya, makanya Umin gak perlu repot-repot bersikap bar-bar. Setelah Suho dipastikan bersiap untuk sholat, Umin keluar dari kamar Suho. Ia berjalan begitu saja melewati kamar Lay, karena Lay memang non-islam.
Kamar kedua yang Umin datangin adalah kamar Dio. Dio ini sebelas dua belas dengan Suho. Dia orangnya juga gampang dibangunin. Setelah dari kamar Dio, Umin beranjak kekamar Baekhyun.
Baekhyun ini memang rada susah dibangunin nya. Udah belasan kali Umin bangunin, tapi tetap tidak bangun si Baekhyun ini. Akhirnya Umin terpaksa narik kaki Baekhyun hingga ia terguling dengan tragis dilantai.
"BANGUN BAEK, SHOLAT SUBUH!!!" Umin udah dalam ngegas mode on. Tapi Baekhyun sama sekali gak menggubris ucapan Umin, ia malah asik garuk-garuk pantatnya.
"Gue gak sholat mas, lagi make kutek." ujar Baekhyun santai. Dilihatnya kembali kutek berwarna hijau tosca yang masih mengkilap di kukunya. Umin menggeleng, ada saja memang kelakuan si cabe-man ini.
"Bayangin Baek, kalo kamu meninggalkan Sholat sehari saja, terus nanti tiba-tiba kamu meninggal, apa yang akan kamu lakukan Baek, amalan apa saja yang sudah kamu perbuat."
Mendengar ucapan Umin, Baekhyun jadi sedikit merasa takut. Ia segera mengambil nail polish remover dan membersihkan cat kukunya. Baekhyun kemudian meminta Umin dan yang lainnya pergi ke masjid duluan dan ia akan menyusul.
Masih berlanjut, Umin berjalan kearah kamar Sehun. Maknae satu ini juga spesies yang sulit dibangunin ketika pagi. Namun kali ini Umin merasa bingung karena Sehun sudah tidak ada di tempat tidurnya. Masih dalam kebingungan nya, tak lama Umin melihat Sehun berjalan keluar dari kamar mandi.
"Eh ada mas Umin, maaf ya Sehun abis buang air hehe."
"Hun siap-siap sholat ya." Sehun mengangguk, dan Umin berjalan keluar dari kamar Sehun.
Masih setia dengan al-ma'surat dan juga raket nyamuknya, Umin berjalan kearah kamar Kai. Raket nyamuk ini memang khusus membangunkan Kai juga Chanyeol. Karena Dua makhluk tersebut harus dibangunkan dengan cara yang Anti mainstream. Pake raket nyamuk contohnya.
Namun sepertinya Kai sudah tau niat Umin dari semalem. Makanya pintu kamarnya Kai dikunci sehingga Umin tidak bisa masuk kedalam. Tak kehabisan akal, Umin mengetuk pintu kamar Kai dengan keras sehingga menimbulkan bunyi yang cukup bising. Tak sampai situ, kakinya ikut menendang-nendang pintu kamar Kai.
Namun Umin takut sarung yang ia kenakan menjadi robek. Makanya ia melepas sarungnya menyisakan kolor ultramen yang tadi ia kenakan sebagai daleman. Jadilah suara berisiknya semakin menjadi dari arah kamar Kai.
Mengalah.
Akhirnya Kai membuka pintu kamarnya. Kemudian ia menyengir tak berdosa kepada Umin. Umin sendiri mau marah tapi tidak jadi, ia lebih memilih istighfar didalam hati.
Karena kamar Kai dan Chanyeol bersebalahan, Chanyeol jadi ikut terbangun mendengar bunyi bisik yang dihasilkan Umin tadi. Tidak mau berkomentar, Chanyeol langsung bersiap untuk sholat subuh.
.
.
.Akhirya barisan para cogan siap pergi ke masjid minus Lay.
****
Pukul enam tepat Lay keluar dari kamarnya menuju dapur, kemudian Lay duduk dimeja makan dan ikut bergabung untuk sarapan dengan yang lainnya. Sarapan mereka kali ini cukup istimewa, mengenyangkan dan juga bergizi tinggi. Menu sarapan mereka hari ini adalah telor ceplok dan juga nasi. Hmmm, memang benar-benar......menyebalkan.
Seenggaknya tambahin sambal terasi kek.
Ini semua gara-gara Dio yang bangun kesiangan. Eh, tapi Lay tidak ingin sepenuhnya menyalahkan Dio. Toh dirinya tidak pernah berpartisipasi dalam menyiapkan makanan maupun urusan dapur. Ia harus lebih tau diri setidaknya.
Lay menghabiskan sarapannya dengan cepat. Setelah sarapan, niatnya ia ingin kembali tidur atau enggak ia ingin bersantai saja dikamar. Mumpung hari ini ia mendapat kelas siang. Tapi niatnya itu ia urungkan ketika melihat ruang tamu kosong dan remote tv tergeletak begitu saja. Biasanya setiap pagi, Sehun selalu menguasai tv untuk menonton serial kartun Upin dan Ipin. Kan sekali-kali Lay juga pingin nonton spongebob.
Rejeki anak soleh.
Lay menjatuhkan tubuhnya diatas sofa. Ia mencari posisi senyaman mungkin, kemudian ia menyalakan televisinya, meyetel channel yang ia inginkan, lalu ia hanyut dalam serial kartun yang sedang ia tonton.
Namun tak lama terdengar suara gaduh dari arah tangga. Mata ekor lay melihat kearah tangga dan disana ada Chen yang sedang terburu-buru kelihatannya.
Lay menyapa, "Pagi Chen, kenapa buru-buru?"
"Pagi bang, gue lupa ada kelas pagi hehe. Udah ya bang, gue duluan takut telat!"
Chen pergi dari hadapan Lay, sedangkan Lay hanya membuang nafasnya kasar. Memang kebiasaan Chen selalu seperti itu. Padahal tanpa sepengetahuan Lay, alasan Chen bangun kesiangan gara-gara tadi pagi Umin lupa bangunin dia buat sholat subuh.
Alhasil, Chen jadi kebablasan tidurnya. Jahat memang si Umin tuh.Sedang asik menonton, tiba-tiba Sehun datang ke ruang tamu. Lay was-was, takut remote nya diambil Sehun. Tapi ternyata enggak. Sehun malah ikut duduk disamping Lay sambil matanya tidak pernah lepas dari layar handphone nya. Senyum-senyum sendiri lagi.
Lay menatap heran Sehun, kenapa pagi-pagi dia senyam-senyum sendiri. Lay jadi takut. Dilantai atas gak ada penunggunya kan? Duh, gawat.
Akhirya Lay memberanikan diri untuk memanggil Sehun. Takutnya nih anak beneran ketempelan setan lagi.
"Hun?"
"..." no respond dari Sehun
"Sehun!" Sehun berhenti tersenyum dan beralih menatap kearah Lay.
"Kenapa bang?"
Huft, Lay lega ternyata Sehun ga kesurupan. "Kenapa lo pagi-pagi senyum-senyum sendiri?"
Sehun gelagapan, "o-ooh itu, anu bang... emmm."
Lay menatap curiga ke arah Sehun, Sehun makin salah tingkah. "Se-sebenernya, kayaknya Sehun punya pacar deh bang."
Lay terkejut, banget. Masih kecil udah berani pacaran. Sehun sepertinya salah pergaulan ckk. Harus bilang Suho nih nanti. Kalo perlu seluruh penghuni kost harus tau kalo Sehun udah berani pacaran. Biar di sidang sekalian. Haha.
Lay jahat.
Tapi sebenernya, jauh dilubuk hati Lay yang paling dalam, ia merasa iri sama Sehun. Kenapa Sehun gampang dapet pacar, sedangkan Lay sampai saat ini masih belum laku? Padahal Lay kan juga ganteng. Tapi emang otaknya aja rada oon.
Pokoknya Lay sebal!