chapter 2

61 3 1
                                    

"REHATLAH!"

namaku anastasya biasa dipanggil tasya aku gadis belia yg tak lama ini kembali mengenal arti dari sebuah rasa, "ahh nyatanya mencintainya adalah sebuah bahagia"gumamku dalam hati, sampai suatu hari lelaki yang sangat kukagumi itu menyadarkanku dari sebuah rasa yang lama tak kurasa, menyadarkanku dari berbagai macam rasa sakit yang masih tertancap panah derita didalamnya, rangga dia lah lelaki itu, lelaki yang berhasil menghidupkan kembali sang bunga yang lama terlelap dalam buaian luka dan derita.


sampai suatu hari tasya berpapasan dengan dia yang sangat ia kagumi adanya, " Dari sana aku dan dia menyatu dalam satu rasa yg datang tak terduga dan cintanya hadir karena kami memiliki hobby yang sama, lantas apakah suatu saat nanti saat aku tak berada lagi dengan  hobby-ku itu apakah dia takan lagi mencintaiku?"fikirku. kami jalani hari-hari bahagia bersama dalam suka dan duka, tapi timbul kecemasan dalam hati, yang mengusik batinku, menggoyahkan percayaku tuk mengepakan kembali sayapku tuk terbang tinggi lagi, takut? ya ketakutan yang tengah kurasa namun kujaga sebaik mungkin agar lintasan dalam benakku tak menjadi sebuah kenyataan.

satu bulan berlalu kulewati hariku bersamanya, bahagia? sure, bagaimana tidak! aku kini bersama seseorang yg aku cintai, sampai suatu hari aku tak tau apa yang terjadi kala itu, dimana dia biasa berdebat dengaku! berdebat hebat tentunya, tapi aku terbiasa dengan semua perdebatan-perdebatan sekecil apapun  itu sudah terbiasa ada diantara aku dan dia, menghantui dan menguntit hubungan kami, tapi mungkin itu caranya dalam menjaga sebuah hubungan ini. Aku mencoba mengalah, itu slalu! mencoba menutup-nutupi semua luka laraku, bukan aku penat tuk bersamanya tapi aku butuh rehat dari semua rasa tak terikat ini, aku terjerat dalam penat, mengertilah untuk saat ini, mengertilah aku sekejap saja, ternyata aku sadar aku tengah berjalan diantara kerikil-kerikil tajam, aku salah memilih jalur perjalananku menuju puncak indah itu, perlahan lukaku semakin dalam, tak kusangkal fitrahku tetap pada kadarnya bahwa aku mahluk yang perasa, mengalah belum tentu aku salah, hanya saja aku tak ingin menimbulkan pertengkaran hebat yang membuatku letih tuk kembali mengepakan sayap-sayapku, tak ingin aku tuk kembali terjatuh kedalam jurang yang sama, kucoba mengerti dia dengan ego-nya yang slalu menyerta dalam hati dan rasa.

lama-lama aku terbiasa walau semua sangatlah menyiksa, menguras kedamaian jiwaku, batinku meronta menjauh tapi tidak!! hatiku memaksa untuk tetap berjalan diantara kerikil tajam yang sudah tentu jika aku masih berjalan dijalur itu lukaku akan semakin dalam bukan? tidak! aku tidak perlu berhenti, aku hanya perlu rehat dari penat..





bersambung.........








tunggu lanjutan ceritanya yaa!!!

jangan lupa di vote dan comment ya!!

syifa_paun27Where stories live. Discover now