3

3.2K 361 16
                                    

🐰🐻🐰🐻🐰🐻🐰🐻🐰🐻🐰🐻🐰🐻

Yerim lebih sering memanggil seulgi dengan sebutan oppa dibanding unnie karena keluarga kang dan bae sudah berteman sejak lama tidak ada yang mereka tutupi tentang kondisi Seulgi sebenarnya

Pilihan hidup seulgi seperti Menganti rambut terkadang maskulin seperti pria tulen atau memiliki rambut sedikit panjang seperti wanita tidak di jadikan masalah oleh beberapa kalangan terdekat mereka. Dan status seulgi di dalam akta kelahiran pun sebagai pria tulen tidak seorang wanita, namun terkadang seulgi menginginkan dirinya seperti perempuan yang maskulin dibanding pria yang jantan. Jadi jangan heran jika di sekeliling seulgi memanggilnya dengan sebutan oppa tuan atau Hyung

Mobil melaju kembali ke tempat kediaman Irene dan yerim dengan sangat cepat

Di dalam mobil suasana hening, Seperti Irene dengan beberapa pikirannya yang akan menyampaikan apa yang ia rasakan kepada seulgi  malam ini. Semoga saja itu membuat seulgi mengurungkan niatnya untuk pergi.

Sampainya di halaman rumah, irene tersenyum di dalam mobil bersiap-siap untuk keluar, Irene melihat seseorang ada di halaman rumah. tapi tunggu, itu

bukan seulgi.

"Op...pa?"

"Astaga Rene, kau kemana saja? Aku mengkhawatirkanmu sayang" ucap Suho sedikit berlari dan memeluk Irene dengan sangat erat

"O..oh oppa?" Kaget yeri baru saja turun

"Aishhh kau anak nakal membuatku khawatir.. dari mana saja kalian?"

"Dimana seulgi oppa?" Tanya yeri langsung kepada Suho

"Seulgi ? Aaah tadi saat aku datang dia memang disini, dia bilang khawatir pada kalian berdua, karna ponsel nya tadi mati saat dia pergi ke apotik, lalu dia pamit pergi setelah dia memberitahuku jika kalian sudah di jalan pulang, maka dari itu aku menunggu kalian" jelas Suho sambil sedikit tersenyum kepadaku

"Yerm.. aku ingin bicara dengan suho oppa sebentar" yeri mengangguk dan berjalan masuk menuju rumah

"Apa sebaiknya tidak di dalam Rene? Ini sudah malam dan cuaca sangat dingin sayang" ucap suho sambil merengkuh tubuh Irene kedalam pelukannya dan membuat irene mau tidak mau membalas pelukannya

"tidak.. ini hanya sebentar.... Op..pa.. aku ingin bicara sesuatu"

"Hmm.. apa sayang"

"Aku.. aku rasa aku.."

"Hmm..." Suho menatap mata Irene dengan lekat, sehingga membuat lidahnya menjadi Kelu dan tidak bisa melanjutkan kalimatnya

"Aku.. minta maaf membuatmu khawatir oppa" ujar Irene sambil menundukkan kepalanya,

Irene merutuki semua perkataan yang terlontar, kenapa ia tidak bisa memutuskannya.

"Aigooo.. tidak apa sayang, Rene... Tatap aku..."

"....." Irene mengangkat kepala untuk menatapnya

"....."

Tanpa aba-aba Suho oppa mendekatkan wajah nya kearah Irene dan menyatukan bibir kami berdua. Irene tidak bisa menolaknya, tapi ia juga tidak menikmatinya.

Tubuh Irene kaku ia hanya diam. Otaknya tidak bisa berpikir saat ini. Suho  terus mencoba melancarkan aksinya untuk meminta lebih namun ia tidak bisa.

"Yaaa!! Oppaaa!!!" Teriak seseorang membuat Irene dan Suho terpejarat dan melepaskan ciuman tersebut, irene menoleh kearah sumber suara

Yeri. Dia sedang berteriak kepada seseorang di sebrang balkon kamar Irene..

ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang