🔪Pertemuan Tak Terduga (Yoongi & Yoonji)🔪

68 8 0
                                    

Yoonji pov

Hari ini, Jimin menelpon ku dan menyuruh ku untuk datang ke rumahnya. Ia bilang ada urusan penting, dan Jimin bilang aku juga harus mengetahuinya. Aku tak tau apa yang Jimin bicarakan, tapi entah mengapa aku malah mengikuti kemauannya dan datang ke rumahnya.

Dan firasat ku juga sedang tidak enak, apa akan terjadi sesuatu? Entahlah, ku harap tak ada hal buruk yang akan menimpa ku dan Jimin. Eh! Tunggu, mengapa aku mengkhawatirkannya? Ada apa dengan ku ini? Aku sangat aneh, sudahlah tidak perlu di perpanjang.

•••

Kini aku sedang berjalan menuju pintu rumah Jimin, aku juga melihat ada mobil orang lain yang terparkir tepat di depan rumah Jimin. Apa dia sedang ada tamu? Lalu kenapa menyuruh ku datang kemari? Dasar bocah.

Lepas dari semua pemikiran tadi, aku membunyikan bel rumah untuk memberitahukan pada Jimin bahwa aku sudah sampai di rumah nya.

Ting Nong! Ting Nong!

Tak sampai 3 menit, pintu rumah itu terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu nya Jimin, Bibi Jisoon. Ia tersenyum lebar setelah melihat ku dan aku membalas senyumannya dengan senyuman lebar. Entah mengapa, tapi aku merasa damai jika melihat senyum dari wanita di depan ku. Senyuman itu mengingatkan ku pada mendiang ibu ku.

"Ah Yoonji, ayo masuk" ajak nya dan aku pun langsung masuk.

"Aku tau kau kemari karena Jimin yang memanggil mu, mari aku antar kau ke ruang kerja mendiang suami ku" ia tersenyum pahit setelah mengakhiri kalimatnya, dan ku tebak Bibi masih tak bisa merelakan suaminya yang meninggal karena...ulah ku.

Seketika hati ku sakit, seperti ada rasa penyeselan atas perbuatan ku yang telah merenggut orang berharga yang sangat mereka cintai. Tapi dengan cepat aku menetralkan perasaan ku dan segera mengikuti Bibi.

•••

Tok! Tok! Tok!

"Jimin! Teman mu sudah datang!" teriak Bibi karena ia mendengar ada keributan dari balik pintu yang berwarna cokelat tua tersebut.

"Ah iya! Tunggu!" teriak seseorang dari dalam yang ku yakini itu suara Jimin, karena suaranya sedikit cempreng dan aku juga mendengar suara orang lain sedang menegur Jimin karena suaranya yang berisik seperti suara bebek yang minta makanan.

Ceklek!

Suara pintu terbuka dengan kepala Jimin yang menyembul keluar kemudian diikuti dengan seluruh tubuhnya.

"Yoonji, akhirnya kau datang, ayo masuk" ajak Jimin yang mendahului ku sebelum aku masuk ke ruangan itu. Aku melirik ke arah Bibi Jisoon yang sudah ingin beranjak pergi dari pandangan ku.

"Bibi Tunggu" cegat ku yang membuat sang empu membalikkan tubuhnya untuk menatap ku.

"Aku tau kalau Bibi masih tidak bisa merelakan kepergian suami Bibi, tapi kalau Bibi terus menerus bersedih dan membiarkan diri sendiri terjebak dalam kesedihan yang berkepanjangan itu tidak baik untuk Bibi dan juga Jimin. Karena aku tau Jimin juga bersedih karena kepergian ayah tercintanya dan dia juga harus bersedih karena ibu nya juga tak bisa mendukung dia saat masa sulitnya. Aku bicara seperti ini karena ini demi kebaikan Bibi dan Jimin, juga aku pernah mengalami saat aku kehilangan keluarga ku yang ku cintai saat aku kecil. Jadi, aku minta maaf kalau Bibi merasa kalau aku seperti mengajari Bibi atau tidak menghormati Bibi" ucap ku panjang kali lebar dan tanpa sengaja aku mengukir seulas senyuman di bibir tipis ku.

Namun, baru beberapa detik aku menyelesaikan kata² ku, tiba² Bibi memeluk ku yang tentunya itu pergerakan yang tak ku sangka dari Bibi. Dan saat itu juga aku mendengar isakan yang keluar dari mulut Bibi.

Psycopath Girl || MYJ🔪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang