Akhir dari sebuah cerita tidak selalu tentang kebahagiaan, namun ada kalanya sebuah cerita itu berakhir dengan kesedihan.
Di sekolah ku...
Hari ini adalah hari Sabtu. Hari dimana aku biasa latihan rutin paskibra.
Saat latihan pak pelatih menyuruh kami semua untuk mencari celana hitam polos.
" Adik-adik nanti kalian cari celana hitam polos ya. untuk kalian gunakan disaat perlombaan nanti" Seru pak pelatih kepada kami.
"Siap.. Paak" Jawab kami
" Pak izin bertanya, kalo celana cowo boleh ngga pa? " Tanya Ades
"Mau cewe atau cowo yang namnya celana sama. Kan lagian itu juga celana sekolah. " Jawab pa pelatih
"Hehehe, iyaa juga ya pak" Kata ades sambil nyengir.
"Owh iya, karena ini udah sore juga klian pasti capek dan harus istirahat. Sebelum pulang alangkah baiknya kita berdoa. Berdoa dimulai...... Doa selesai. Salamin ke ortunya maaf pulangnya telat. Sekian dari saya . Selamat sore" Ujar pak pelatih.
Lalu kami bersalaman dan setelah itu pulang kerumahnya Masing-masing.
Saat aku sedang duduk Ati nyamperin aku duduk
" Mae, kamu mau cari di siapa celananya? "
" Nggatau, bingung saya geh, ati mau pinjem ke siapa? "
"Keknya mau minjem ke Ihwan ajalah, dia punya keknya"
"Oh yaudah... "
Sepulang latihan aku mencari-cari celana itu tapi ngga ada yang punya.
Saat pikiran ku sudah mentok. aku mencoba menghubungi Fatur.
Mae:
Assalamu'alaikum
Fatur.Fatur:
Waalaikumsalam
Apa?Mae :
Kamu punya celana hitam polos ngga? Yang kaya buat sekolah tuh? Gw boleh ga pinjem celana nya?Fatur:
Owh yang itu, yaudah nanti ambil aja ya kerumah.Mae:
Oke deh. Besok mlm gw kerumah lu yaa.Fatur:
Oke siapp.
Eh jangan malem. Lu kan cwe emang berani gtu?Mae:
Hmm, gpp lah. Lagian juga gw kan sering lewat situ.Fatur:
Owh, kalo gtu terserah sih:vEntah mengapa setiap saat setelah chatan dengannya rasanya hati ku sangat bahagiaa dan gembira. Bahkan aku sampai senyum-senyum sendiri di kamar. Bahkan seperti orang gila😂.
Keesokan hari.....
Jam menunjukkan pukul 19.00 WIB. Aku langsung bergegas menuju rumah Fatur. Aku tidak sendirian karena tidak berani. Aku mengajak salah seorang teman ku yang bernama Sila.