Tatapan mata itu, membuat ku merinding!_zhao Lusi_
"Goblok!" Bentakan laki-laki itu yang tak lain adalah Alvaro Justin, Cowok yang paling berkuasa di SMA Cendana. Membuat lusi memejamkan mata kembali.
"Maksud gue, siapa lo berani ikut campur urusan kami? Punya pangkat apa lo di sini berani datang kemari?"
Lusi tak menjawab pertanyaan dari Alvaro. Gadis itu masih setia memejamkan mata, ia terlalu takut untuk berhadapan dengan seorang Alvaro Justin. Menatap mata nya saja sudah membuat ia merinding.
Merasa pertanyaan nya tak di respon oleh gadis itu, membuat ia jengkel.
"Kalo ada orang ngomong itu di tatap! Berani banget ya lo sama gue!"
Bentakan demi bentakan pun Alvaro keluarkan, tak tau mengapa cowok itu tak bisa berkata lembut dan selalu emosi.
Lusi menelan ludah nya dengan susah payah, perlahan ia membuka kembali mata nya. Memamerkan mata indah gadis itu.
Mata mereka saling bertemu, entah mengapa di tatap oleh gadis kecil itu membuat Alvaro sedikit gugup.
Tak bisa dipungkiri bahwa Alvaro juga terpesona dengan kecantikan alami lusi. dalam hati nya, ia juga mengakui jika lusi benar-benar cantik. Di tambah gadis itu tersenyum membuat hati nya tambah tak karuan."Sial." Batin nya.
Alvaro mencoba membuang jauh-jauh perasaan itu."Bukan kah tadi aku sudah bilang sama kakak, kalau aku hanya lah murid baru di sini." Lusi mulai menjawab.
"Diam!" Alvaro kembali membentak nya.
"Berani sekali lo ngejawab gue?"Lusi tak habis fikir dengan laki-laki yang ada di hadapan nya ini. Bukan kah tadi kakak kelas nya itu yang menyuruh ia menjawab dan tidak mengabaikan pertanyaan nya.
"Lhoo kok aku lagi yang salah kak? Kan tadi kakak yang nyuruh aku ngejawab." Lusi tak terima karena laki-laki ini selalu menyalah kan nya.
"Gue bilang diam! Lo nantangin gue?"
Lusi tersenyum kecut. Ia berfikir sejenak bahwa memang kakak kelas nya yang satu ini benar-benar goblokkk.
"Saya benar-benar minta maaf kak, kalau saya punya salah."
"Tapi aku mau saranin satu hal sama kakak. Kalo marah itu boleh, tapi goblok jangan yaa." Jujur ia sedikit ragu mengatakan itu, tapi lusi tak bisa tahan lagi.Alvaro benar-benar merasa marah, gadis di depan nya ini sungguh tak takut pada nya.
"Lo!" Alvaro mengikis jarak di antara mereka. Sekarang ia jauh lebih dekat dengan lusi. Menatap mata gadis itu dengan berkabut emosi.
Rasanya lusi ingin menangis.
"Mamah, jika aku harus pergi hari ini, tolong jaga rumah kita baik-baik yaa. Jangan keluar rumah teruss." Batin Lusi yang merasa hidup nya sudah seperti akan ber akhir."Woiii Al. Gue setuju sama tuh cewek. Lo itu memang goblokk." Ucap Deren dengan lantang. Disini memang cowok itu yang paling berani melawan Alvaro, karena pertemanan mereka yang sudah seperti saudara. Ucapan Deren Membuat yang lain nya ikut tertawa. Hingga ada yang terpengkal-pengkal ke lantai.
Semua itu membuat Alvaro bertambah marah. Ia memikir kan bagaimana cara membalas gadis itu dengan kejam. Merasa sudah memiliki jawaban , Alvaro pun tersenyum jahat.
Melihat Lelaki yang ada di hadapan nya tersenyum, membuat Lusi malah bertambah Takut. Ia yakin sebentar lagi ajal menjemput nya.
"Gue bakal lepasin cowok culun itu, dan dengan ganti nya." Alvaro menatap lusi dengan lekat. Memamerkan gigi rapi nya.
"Lo harus jadi babu gua!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me Lusi
Romance"Karena keluguan nya membuatku tau bahwa gadis itu bernama Zhao Lusi." _Alvaro justin_