Sesampai dirumah Aku mencoba nomor yang diberikan teman tadi, dengan rasa malu Aku tak mau kakak itu tau siapa diriku. Jadi Aku mengaku sebagai penggemar rahasianya, Aku pun tidak tahu nomor kakak siapa itu, tapi yang penting Aku punya nomor kakak kelas sebagai bahan pertanyaan jika ada pelajaran yang tidak bisa aku pahami.
Setelah Aku bertanya kepada teman "nomor siapa yang kamu berikan kepadaku?", "itu nomor kakak je'er" dengan lantang dia mengucapkan. "Haaaaaah. Waduh gimana nih?", Aku bertanya-tanya dalam hati. Padahal Aku masih kesal sama je'er karena dia ikut campur dengan masalahnya dengan Wawan.
Tapi biarlah sudah terlanjur, Aku terus membalas SMS dari je'er yang akhirnya je'er mengajak ketemuan di depan kelasku. Aku sebenarnya males ketemu kakak je'er itu, tapi mau gimana lagi Aku tidak bisa menolak karena Aku ingin mengenal kakak itu lebih jauh lagi karena ke unikan kakak itu yang membuat Aku tertarik kembali yang tadinya Aku kesal sama je'er berubah menjadi tertarik dengannya.
Ke esokan harinya Aku datang ke sekolah lebih awal dari yang lainnya. Karena Aku ingin tau gimana ekspresi kakak itu setelah melihatku, mungkin kakak je'er kaget, mungkin saja dia tak menyangka bahwa yang mengaku sebagai penggemar rahasianya itu adalah Aku.
Beberapa menit sudah berlalu, ada satu sosok perempun berjalan mengarah kelasku,dengan terlihat muka yang ada tahi lalat disamping kanan hidung, dengan gaya tomboy nya. Aku sangat bingung harus ngapain, kakak itu pun tiba di depan kelas dan duduk di kursi panjang depan kelas yang sedang menunggu kehadiranku.
Aku memberanikan diri untuk keluar kelas dan menemui kakak je'er, lalu mengatakan yang sebenarnya bahwa Aku yang ngirim sebuah SMS yang mengaku sebagai penggemaar rahasianya dan menjelaskan semuanya sejarah Aku dengant Wawan itu . Entahlah percaya atau tidak percaya itu urusan kakak je'er.
Akhirnya Aku dan je'er mulai akrab dengan hubungan seorang adik dan kakak setelah perkenalan beberapa bulan yang di jalani di sekolah.
Je'er terus berusaha agar Aku baikan dengan Wawan walau pun Aku ini orangnya sedikit manja dan keras kepala. Pada saat itu bertepatan pada bulan Juli yaitu, dimana bulan itu Aku ulang tahun pada tanggal 07 Juli, disinilah Je'er memiliki kesempatan membuat hubunganku dengan Wawan menjadi lebih baik, dan bisa akrab lagi seperti yang dulu.
Bertepatan hari itu hari Minggu Aku sedang sibuk-sibuknya bikin Struktur kelas yang di perintahkan oleh ketua kelas, untuk membuatnya dia menyuruh Aku dengan Wawan, padahal Aku beda kelas dengan Wawan, sangat menyebalkan pasti ketua kelas ikut campur hubunganku dengan Wawan yang sedang ada masalah. Bertepatan pada jam 08.00 WITA, Wawan datang membawa alat-alat untuk membuat struktur kelas, aku pun menyambutnya dengan muka polos.
Tak lama kemudian Je'er datang bersama Aulia, Aulia adalah pacar sepupu Aku. Aku merasa bingung tapi biarlah, mungkin mereka bertamu saja. Aku pun menyambut kedatangannya, anehnya Aulia kesakitan perut dan meminta izin untuk ke toilet, Je'er pun juga izin kedalam, kok aneh yaa. Gak biasanya kayak gitu?, pikirku dalam hati.
Setelah itu Wawan pun juga meninggalkanku, dia juga minta izin untuk pergi sebentar. Criiiiingggggggg. Suara bunyi itu terdengar keras Aku terkejut, bunyi itu terdengar di dapur. Aku mengendap-endap di sela-sela lemari, ternyata itu suara piring pecah yang terjatuh gara-gara Je'er mau mengambil untuk menaruh kue untukku.
Aarrrhhhhg, gak asyik Azma sudah tahu bahwa dia akan diberi kejutan. Aku masih mengintai mereka, hingga akhirnya mereka mau keluar untuk menyusun rencana selanjutnya, yaitu membuat Aku terkejut. Tapi sayangnya Aku sudah tahu duluan, Aku pun juga punya rencana balik buat mereka, yaitu membuat mereka terkejut terlebih dahulu.
Aku terus mengendap-endap semakin mendekat dan akhirnya, Daaaaarrrr..Brruuuukk..criiiinggg.. mereka terkejut terjatuh, tapi mereka tetap saja mengucapkan selamat ulang tahun pada saat keadaan yang membuat jantung hampir copot. Aku sungguh bahagia pada saat itu, di sinilah Aku mulai akrab lagi dengan Wawan, sampai beberapa bulan kemudian Aku dan Wawan saling mengerti satu sama lain.
Akhir-akhir ini Wawan bertingkah aneh, tidak biasanya dia menghampiriku di kelas. Kira-kira dia mau ngapain yaa? pikirku, Aku lagi asyik-asyiknya menulis, tiba-tiba Wawan datang menarik tanganku dan menyuruhnya keluar. "ngapain siih pegang-pegang tidak sopan kamu ini, malah nyeret aku keluar lagi, ada apa sih?".Aku gemeteran, karena takut nanti ada orang yang lihat, salah paham lagi. "Aku mau minta tolong, boleh tidak?" kata Wawan dengan penuh harap. "minta tolong apa?, boleh asal jangan yang aneh-aneh saja" Aku memalingkan mukanya dari Wawan yang berada di depanku. "okey, aku minta tolong kamu untuk jadi pacar sandiwara aku, pliasee" Wawan berusaha mendapatkan pandangan dariku.
"haaaaah pacarsandiwara? untuk apa aku jadi pacar sandiwara kamu?" dengan muka sebal Akumelangkah menjauh dari Wawan. "iyaaa, tolong aku sekali ini saja, ayolah!Karena pacar aku selingkuh, jadi aku ingin membalas perbuatan dia denganmenjadi pacar sandiwaramu, aku pengen dia merasakan karma itu supaya dia sadarbagaimana rasanya disakiti " sambil berlari mengejar Aku. "baiklah, tapi janganmacam-macam!", mengeluarkan telunjuk kemuka wajah Wawan. "iyaaa, horeeeee"dengan wajah ceria Wawan meloncat-loncat kegirangan.
YOU ARE READING
Azma
Teen FictionTernyata membenci tak selayaknya membenci. Kadang saya berpikir buat apa hidup jika kita tak saling menyayangi satu sama lain. Berteman dengan seorang laki-laki bagi saya hal yang wajar, asalkan tau batasannya.